Wednesday, November 11, 2020

REPRODUKSI TULISAN

 

REPRODUKSI TULISAN


BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Reproduksi tulisan merupakan karya tulis ilmiah yang disusun atau ditulis berdasarkan karya ilmiah yang sudah ada sebelumnya. Dalam reproduksi tulisan terdapat ringkasan, ikhtisar, abstrak, sinopsis, dan sintesis. Semua kegiatan reproduksi tulisan tersebut memerlukan pemahaman membaca yang baik, dari pemahaman membaca tersebut menghasilkan inti bacaan yang dapat dikembangkan dengan pendapat penulis. Namun, pendapatnya tidak keluar dari pokok pembahasan penulis yang asli.

Salah satu bentuk reproduksi tulisan yaitu, ringkasan ternyata memiliki arti hampir sama dengan ikhtisar,abstrak, dan sinopsis dalam pengertian menurut buku atau pendapat ahli. Namun, istilah ringkasan, ikhtisar, abstrak, dan sinopsis memiliki arti berbeda dalam dunia tulis menulis. Dengan reproduksi tulisan dapat melatih dan meningkatkan keterampilan menulis, terutama yang berkenaan dengan keterampilan membuat ringkasan.

B.     RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan masalah dalam memahami reproduksi tulisan adalah sebagai berikut.

1.      Apa yang dimaksud dengan reproduksi tulisan?

2.      Apa yang dimaksud dengan ringkasan?

3.      Bagaimana tahap-tahap dalam membuat ringkasan?

4.      Apa saja hal-hal penting dalam membuat ringkasan?

5.      Apa yang dimaksud dengan ikhtisar?

6.      Apa saja ciri-ciri ikhtisar?

7.      Bagaimana tahap-tahap dalam menyusun ikhtisar

8.      Apa yang dimaksud dengan abstrak?

9.      Apa saja unsur-unsur abstrak?

10.  Apa saja jenis-jenis abstrak?

11.  Apa saja hal penting dalam abstrak?

12.  Bagaimana tahap membuat abstrak?

13.  Apa yang dimaksud dengan sinopsis?

14.  Apa fungsi dari sinopsis?

15.  Apa saja ciri-ciri dari sinopsis?

16.  Bagaimana langkah-langkah pembuatan sinopsis?

17.  Apa yang dimaksud dengan sintesis?

18.  Apa fungsi dari sintesis?

19.  Apa saja syarat-syarat dalam membuat sintesis?

20.  Bagaimana cara menyusun sintesis?

C.    TUJUAN MASALAH

Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:

1.      Megetahui maksud dari reproduksi tulisan.

2.      Mengatahui maksud, tahap-tahap pembuatan, dan hal-hal penting ringkasan.

3.      Mengetahui maksud, ciri-ciri, tahap-tahap menyusun ikhtisar.

4.      Mengetahui maksud, unsur-unsur, jenis-jenis, hal penting, dan tahap membuat abstrak.

5.      Mengetahui maksud, fungsi, ciri-ciri, dan langkah-langkah pembuatan sinopsis

6.      Mengetahui maksud, fungsi, syarat-syarat, dan cara menyusun sintesis.

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    REPRODUKSI TULISAN

Reproduksi tulisan dapat diartikan memunculkan kembali gagasan dari suatu teks secara sederhana dengan menggunakan bahasa sendiri.[1] Reproduksi tulisan dapat membuat penulis lebih memahami teks yang ia baca. Melalui reproduksi tulisan seseorang dapat meningkatkan keterampilan menulisnya, terutama yang berkenaan dengan keterampilan membuat ringkasan.

B.     RINGKASAN

 

1.      Pengertian

Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif. Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat merupakan ringkasan sebuah buku, bab, ataupun artikel.[2]

Ringkasan (precis) merupakan upaya menyajikan tulisan yang panjang dalam bentuk singkat dan padat. Kata precis berarti memotong atau memangkas. Dalam meringkas, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, serta penjelasan-penjelasan yang terperinci dihilangkan sehingga benar-benar menjadi sari tulisan tanpa hiasan. Meskipun demikian, peringkas harus tetap mempertahankan urutan pikiran penulis asli.[3]

Bacaan yang diringkas dapat berupa buku, bab di dalam buku, artikel, makalah, dan skripsi. Panjang ringkasan berkisar seperlima atau sepersepuluh dari karangan asli. Fungsi sebuah ringkasan untuk memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Dengan membuat ringkasan, kita mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang.

2.      Tahap Membuat Ringkasan

a.       Memahami teks dengan baik

Peringkas harus membaca naskah asli seluruhnya beberapa kali untuk mengetahui maksud atau gagasan yang disampaikan oleh penulis asli. Ringkas harus memahami isi teks dengan baik agar memudahkan dalam menyampaikan pesan kepada pembacanya.

b.      Mencatat gagasan utama atau gagasan yang penting atau menggaris bawahinya

Fungsi pencatatan untuk memudahkan peringkas meneliti kembali pokok-pokok yang dicatat itu sudah penting.

c.       Membuat ringkasan secara berurutan

Hal ini dilakukan supaya mempertahankan keaslian alur teks aslinya.

d.      Tidak mengubah isi teks aslinya

Meringkas memang sebagian kata tetapi teks utamanya tidak dihilangkan. Tujuannya adalah untuk menyamakan persepsi pembaca teks aslinya dengan pembaca ringkasan.

e.       Pesan secara implisit dalam teks aslinya harus mampu disampaikan dengan baik

Penulis ringkasan harus mampu menangkap pesan yang disampaikan di teks aslinya. Tujuannya agar memudahkan pembaca mendapatkan pesan implisit tersebut.[4]

 

3.      Hal-Hal Penting dalam Meringkas

 

a.      Gunakanlah kalimat tunggal, bukan kalimat majemuk.

b.      Gunankanlah kalimat penulis asli seperlunya, misalnya kaidah, simpulan, atau rumusan yang esensial.

c.       Hilangkan keterangan atau kata sifat, atau apabila digunakan, gunakan untuk menjelaskan gagasan utama.

d.      Jangan memasukkan gagasan, komentar, dan interpretasi peringkas dalam meringkas.

e.      Buanglah contoh dan penjelasan, ubahlah dialog menjadi bentuk tidak langsung.

 

C.    IKHTISAR

 

1.      Pengertian

Ikhtisar merupakan kegiatan menyusun intisari bacaan asli. Ikhtisar seyogianya disusun setelah menghasilkan ringkasan. Ikhtisar adalah rangkuman gagasan yang dianggap penting oleh penyusun ikhtisar yang digali dari bacaan. Ikhtisar merupakan suatu bentuk karya tulis yang menyederhanakan teks aslinya. Hal yang membedakan antara ringkasan dengan ikhtisar adalah tidak adanya alur teks aslinya seperti pada ringkasan. Penulis ikhtisar hanya memfokuskan pada isi teks asli yang dibuat menjadi lebih sederhana.

Dalam penulisan ikhtisar, sistematika bacaan asli tidak perlu dipertahankan, tidak perlu isi bacaan secara utuh disampaikan. Penyusun ikhtisar dapat langsung mengemukakan pokok masalah dan mengetengahkan solusinya. Ilustrasi atau isi dari beberapa bab dapat digunakan sebagai penjelasan inti atau pokok masalah. Bagian lain yang dianggap tidak penting tidak perlu disoroti.

Ikhtisar bercirikan tulisan baru yang berisi sebagian gagasan dari bacaan asli yang dianggap penting oleh penyusun ikhtisar. Ikhtisar juga tidak mengandung topik baru, pemikiran atau opini penyusun ikhtisar. Begitu pula, kata-kata yang digunakan haruslah kata-kata dari penyusun ikhtisar.[5]

Fungsi ikhtisar adalah mengembangkan ekpresi untuk penghematan kata, memahami dan mengetahui isi sebuah buku atau karangan.

2.      Ciri- ciri ikhtisar

 

a.      Tidak mempertahankan urutan gagasan.

b.      Bebas mengombinasikan kata-kata, asal tidak menyimpang dari inti.

c.       Tujuannya untuk mengambil inti.

 

3.      Tahap-tahap menyusun Ikhtisar

 

a.      Menetapkan gagasan yang dibutuhkan.

b.      Membaca dengan cermat apa relevansi gagasan yang diperlukan dengan konteks tulisan.

c.       Mencatat gagasan yang penting dari sudut pandang penyusunan iktisar dengan kata-kata sendiri.

d.      Menyusun kerangka tulisan.

e.      Mengecek kembali tulisan asli untuk meyakinkan bahwa semua gagasan yang penting sudah tertulis.

f.        Mengoreksi kesalahan bahasa dan kesalahan cetak.[6]

D.    ABSTRAK

 

1.      Pengertian

Abstrak merupakan bentuk penyajian singkat sebuah laporan atau dokumen yang ditulis secara teknis, teliti, tanpa kritik, atau penafsiran penulis abstrak. Abstrak juga dapat didefinisikan sebagai pernyataan singkat tapi akurat dari isi laporan atau dokumen tanpa menambah tafsiran atau kritik dan tanpa membedakan untuk siapa abstrak tersebut dibuat.[7]

Abstrak merupakan suatu karya tulis yang merupakan miniatur hasil penelitian yang sudah dilakukan atau konsep penelitian yang akan dilakukan. Abstrak biasanya ditemukan di karya tulis ilmiah seperti artikel, skripsi, tesis, dan disertasi. Abstrak dicantumkan teratas atau terdepan sebelum bab latar belakang atau pendahuluan. Tujuan penulisan abstrak yaitu untuk memberikan pengetahuan awal pada pembaca sekaligus informasi singkat tentang penelitian yang dilakukan. Dengan membaca abstrak, seseorang akan mengetahui latar belakang masalah yang dikaji.[8]

Abstrak berisi pokok masalah, tujuan, metode, data, dan kesimpulan dalam bentuk paragraf. Melalui abstrak pembaca dapat memahami garis besar isi laporan, dan apabila berkehendak memahami lebih jauh, dapat membaca dan mempelajari bab-bab dalam laporan.[9]

2.      Unsur-unsur abstrak

Unsur- unsur abstrak terbagi menjadi 4 yaitu:

a.      Latar belakang masalah penelitian harus dibuat diawal penulisan abstrak.

b.      Metodologi yang digunakan dalam penelitian.

c.       Hasil penelitian.

d.      Kata kunci abstrak minimal 3 kata.

 

3.      Jenis-jenis abstrak

 

a.      Abstrak informatif

Merupakan abstrak dokumen yang terpenting, sangat umum, informasi kuantitatif dan kualitatif.

Ciri-cirinya:

1)      Menyajikan hasil isi dan prinsip-prinsip dari hasil kerja ( tujuan dan metode ).

2)      Kesimpulan dari artikel asli secara jelas.

3)      Diperuntukkan kepada pembaca yang tidak dapat mengakses dokumen aslinya.

Abstrak informative dibuat sesempurna mungkin namun tidak mengubah makna dari dokumen atau artikel aslinya. Sehingga asbtrak ini lebih panjang dari jenis abstrak lainnya. Biasanya makalah atau artikel menghasilkan 100 hingga 250 kata, sedangkan laporan dan tesis sekitar 500 kata.

b.      Abstrak deskriptif

Merupakan abstrak yang memaparkan hasil penelitiannya tidak secara mendetail. Hasil yang dipaparkan diuraikan secara rinci. Abstrak ini hanya berisi pernyataan umum, tanpa disertai informasi terperinci mengenai hasil tujuan serta data kuantitatif. Contohnya dokumen diskusi, tinjauan literatur, dan esai.[10]

4.      Hal Penting dalam Penulisan Abstrak

 

a.      Penulis abstrak tidak diperkenankan mencantumkan sumber referensi.

b.      Tidak mengungkapkan hal yang tidak dibicarakan dalam sumber referensi.

c.       Abstrak biasanya disandingkan dengan penyebutan kata kunci yang berkaitan dengan esensi tulisan.[11]

 

5.      Tahap membuat Abstrak

 

a.      Mulailah dengan menyampaikan sebuah isu atau permasalahan yang membutuhkan penelitian.

b.      Tulislah tujuan dari studi atau penelitian yang dilakukan dengan jelas. Kalimat yang menerangkan tujuan studi bisa diikuti dengan isu yang dieksplorasi, siapa saja subjek penelitian atau partisipan, dan dimana lokasi studi dilakukan.

c.       Sertakan penjelasan singkat bagaimana data dikumpulkan dalam rangka mencapai tujuan yang sudah disampaikan dibagian kedua.

d.      Sertakan temuan tematik yang muncul dari hasil analisis secara padat dan ringkas.

e.      Akhiri abstrak dengan manfaat dari studi yang dilakukan. Tulis dengan jelas siapa yang diuntungkan dengan adanya studi tersebut.[12]

 

E.     SINOPSIS

 

1.      Pengertian Sinopsis

Sinopsis merupakan suatu bentuk ringkasan dari suatu buku yang ditulis secara sederhana. Sinopsis biasanya dibuat menggantung atau tidak selesai ceritanya. Sinopsis selain memberikan gambaran isi cerita dapat menjadi strategi pemasaran dari penulis atau penerbit.[13]Sinopsis adalah rangkuman ataupun garis besar sebuah naskah yang menggambarkan isi dari sebuah film atau buku yang dilakukan secara konkret maupun secara abstrak.

Menurut Dr. Gorys Keraf sinopsis adalah ringkasan yang akurat dan efektif dalam menyajikan suatu karangan yang panjang menjadi lebih pendek. Menurut KBBI sinopsis adalah karangan ilmiah yang biasa digunakan bersama dengan karangan asli yang menjadi dasar sinopsis.

2.      Fungsi Sinopsis

 

a.    Memberikan informasi singkat atau gambaran isi cerita dari buku tersebut.

b.    Memberi gambaran yang sederhana dan jelas tetang urutan, kronologi  cerita dalam naskkah atau buku.

c.    Sebagai prolog atau epilog dari suatu karya tulis juga naskah yang akan dipentaskan.

d.   Sebagai draft panduan bagi pemain atau aktor untuk berimprovisasi.

 

3.      Ciri-Ciri Sinopsis

 

a.       Plot, harus disusun secara kronologis dan akurat dan ringkasannya harus identik dengan plot aslinya.

b.      Bahasa yang digunakan menekankan aspek persuasif.

c.       Menampilkan konflik yang menarik secara singkat.

d.      Membuat calon pembaca menjadi penasaran.

4.      Langkah-Langkah Pembuatan Sinopsis

a.       Menuliskan identitas buku

Identitas bacaan tersebut meliputi judul buku, pengarang, penerbit, tahun penerbitan, cetakan edisi, tebal halaman, harga buku bila perlu.

b.      Membaca buku secara keseluruhan

Tujuannya untuk memahami isi dari buku tersebut.

c.       Menuliskan sinopsis buku

Menulis sinopsis dengan memperhatikan hal-hal berikut:

1)      Tema, latar dan tempat kejadian, serta para tokoh cerita ditulis setelah penulisan “ identitas buku”.

2)      Mulailah sistem penulisan dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga. Kalimat-kalimat pembuka yang dapat digunakan untuk mengawali synopsis ini antara lain.

Novel yang berjudul … ini mengisahkan …

Buku yang ditulis oleh … Ini berjudul …

Kisah ini diawali …

3)      Jika diperlukan, mengutip seutuhnya bagian-bagian yang dipandang penting drai buku tersebut dengan mencantumkan halaman dari kutipan tersebut.

4)      Panjang sinopsis berkisar 2-4 halaman.[14]

 

 

F.     SINTESIS

 

1.      Pengertian

Sintesis adalah kegiatan merangkum berbagai pengertian atau pendapat dari dua atau banyak pernyataan untuk dihasilkan tulisan yang baru yang sesuai dengan kebutuhan penulis. Sintesis melibatkan kegiatan menganalisis perbedaan, pertentangan, persamaan, klasifikasi, dan divisi dari beberapa sumber bacaan. Berdasarkan sumber-sumber itu ditemukan inspirasi baru, kategori baru, sudut pandang baru, akhirnya dapat diungkapkan dari sudut pandang penulis sintesis.

Dengan demikian sintesis merupakan simpulan penulis atas pemahamannya terhadap beberapa bacaan.[15] gagasan sintesis dapat secara luas memberikan pandangan, komentar, pembahasan, atau bentuk lain secara argumentative oleh penulis dalam batas-batas tertentu. Hasil dari sintesis dapat berupa sebuah data, fakta, informasi, atau ide pokok baru yang sebelumnya belum pernah ditulis oleh orang lain.

2.      Fungsi  Sintesis

 

a.       Sebagai pendapat, gagasan, atau ide baru yang diberikan penulis untuk memecahkan masalah yang ditemukan.

b.      Sebagai inti sari dari suatu karya ilmiah sehingga penulis tidak hanya mengumpulkan berbagai informasi yang berasal dari berbagai sumber rujukan.

 

3.      Syarat-syarat membuat Sintesis

 

a.       Penulis harus objektif dalam mengutip pendapat ahli.

b.      Penulis harus kritis terhadap sumber rujukan.

c.       Penulis dapat membentuk dan mempertajam sudut pandangnya.

d.      Penulis harus mencari kaitan antara sumber rujukan.

e.       Penulis mencari bagian dari sumber rujukan yang sesuai dengan kebutuh karya ilmiahnya.[16]

 

4.      Cara-cara Menyusun Sintesis

 

a.       Tetapkan topik yang hendak ditulis

b.      Bacalah sumber bacaan yang mengandung topic yang sama guna keperluan tulisan tersebut.

c.       Lihatlah hubungan antar bacaan.

d.      Amati perbedaan dan persamaan di antara sumber-sumber itu.

e.       Pilihlah bagian yang akan dikutip, lalu simpulkan.

f.       Jangan lupa cantumkan sumber kutipan.[17]

BAB III

PENUTUP

A.    SIMPULAN

 

Reproduksi tulisan merupakan karya tulis ilmiah yang disusun atau ditulis berdasarkan karya ilmiah yang sudah ada sebelumnya.

Ringkasan (precis) merupakan upaya menyajikan tulisan yang panjang dalam bentuk singkat dan padat. Ikhtisar adalah rangkuman gagasan yang dianggap penting oleh penyusun ikhtisar yang digali dari bacaan. Abstrak merupakan suatu karya tulis yang merupakan miniatur hasil penelitian yang sudah dilakukan atau konsep penelitian yang akan dilakukan. Abstrak biasanya ditemukan di karya tulis ilmiah seperti artikel, skripsi, tesis, dan disertasi. Sinopsis adalah rangkuman ataupun garis besar sebuah naskah yang menggambarkan isi dari sebuah film atau buku yang dilakukan secara konkret maupun secara abstrak. demikian sintesis merupakan simpulan penulis atas pemahamannya terhadap beberapa bacaan.

B.     SARAN

Demikianlah makalah yang dapat kami paparkan, kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran yang bersifat membangun, sangat kami harapka

DAFTAR PUSTAKA

Bahtiar, Ahmad. Khazanah Bahasa. 2019. Bogor: IN MEDIA. Cet 1.

Rahardi, Kunjana. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. 2009. Jakarta: Erlangga.

Rahayu, Minto. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. 2007. Jakarta: PT Grasindo.

Wijayanti, Sri Hapsari, dkk. Bahasa Indonesia Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah. 2015. Depok: PT Raja Grafindo

Mulyati, Yeti.  Modul 1 Reproduksi Tulisan, Universitas Terbuka

https://pendidikan.id/main/forum/diskusi-pendidikan/mata-pelajaran/488-bahasa-indonesia-pengertian-ringkasan-rangkuman-ikhtisar-dan-sinopsis/ diakses pada hari Rabu, 4 Desember 2019 pukul 13.58

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-ikhtisar/ diakses pada hari Rabu, 4 Desember 2019 pukul 15.07

https//www.perpusku.com/2017/01/abstrak-pengertian-fungsi-struktur-jenis-sifat.html?m=I diakses pada hari Rabu, 4 Desember 2019 pukul 15.38

http://sosiologis.com/cara-membuat-abstrak diakses pada hari Rabu, 4 Desember 2019 pukul 15.53

https://bahasa.foresteract.com/sintesis/ diakses pada hari Selasa, 10 Desember 2019 pukul 15.59



[1] Ahmad Bahtiar, Khazanah Bahasa (Bogor: IN MEDIA, 2019), hlm. 149.

[3] Sri Hapsari Wijayanti, dkk, Bahasa Indonesia Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah (Depok: PT. Raja Grafindo, 2015, Cet ke-4), hlm. 184.

[4] Ahmad Bahtiar, Khazanah Bahasa (Bogor: IN MEDIA, 2019), hlm. 150.

[5] Opcit, hlm. 185-189

[6] https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-ikhtisar/

[7] Kunjana, Rahardi, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Erlangga,2009), hlm. 169.

[8] Lokcit,hlm. 150.

[9] Minto, Rahayu, Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi, (Jakarta: PT. Grasindo, 2007), hlm. 196.

[10] https//www.perpusku.com/2017/01/abstrak-pengertian-fungsi-struktur-jenis-sifat.html?m=i

[11] Sri Hapsari Wijayanti, dkk, Bahasa Indonesia Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah (Depok: PT. Raja Grafindo, 2015, Cet ke-4), hlm. 200.

[12] http://sosiologis.com/cara-membuat-abstrak

[13] Ahmad Bahtiar, Khazanah Bahasa (Bogor: IN MEDIA, 2019), hlm. 151.

[14] Yeti, Mulyati, Modul 1 Reproduksi Tulisan, Universitas Terbuka

[15] Sri Hapsari Wijayanti, dkk, Bahasa Indonesia Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah (Depok: PT. Raja Grafindo, 2015, Cet ke-4), hlm. 197.

[16] https://bahasa.foresteract.com/sintesis/

[17] Opcit, hlm. 198.

No comments:

Post a Comment