Thursday, November 5, 2020

KETAHANAN NASIONAL

 

KETAHANAN NASIONAL

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1

1.     Latar Belakang........................................................................... 1

2.     Rumusan Masalah...................................................................... 1

3.     Tujuan Makalah......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

1. Asas-asas Ketahanan Nasional Indonesia..................................... 2

2. Sifat-Sifat Ketahanan Nasional Indonesia.................................... 3

3. pengaruh Gatra dalam Ketahanan Nasional terhadap kehidupan berbangsa        3

4. Pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia.................................. 6

5. Asas-Asas Pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia.................. 6

6. Pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia.................................. 9

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN........................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA................................................................. 15

         


                                                       BAB I

PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Konsepsi ketahanan nasional adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan terpadu berlandaskan UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangan kekuatan nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat digambarkan sebagai kemampuan bangsa dalam menumbuhkan dan mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang adil dam merata, rohaniah, dan jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar maupun dari dalam.

 

B.   Rumusan Masalah

1.     Apa saja Asas-Asas Ketahanan Nasional Indonesia?

2.     Apa saja Sifat-Sifat Ketahanan Nasional Indonesia?

3.     Apa pengaruh Gatra dalam Ketahanan Nasional terhadap kehidupan berbangsa?

4.     Apa yang dimaksud dengan Pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia?

5.     Apa saja Asas-Asas Pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia?

6.     Apa saja langkah Pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia?

 

C.   Tujuan

1.     Untuk mengetahui Asas-Asas Ketahanan Nasional Indonesia

2.     Untuk mengetahui Sifat-Sifat Ketahanan Nasional Indonesia

3.     Untuk mengetahui pengaruh Gatra dalam Ketahanan Nasional terhadap kehidupan berbangsa

4.     Untuk mengetahui Pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia

5.     Untuk mengetahui Asas-Asas Pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia

6.     Untuk mengetahui langkah Pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia

                                                           

BAB II

PEMBAHASAN

A.   Asas-Asas Ketahanan Nasional[1]

a. Asas Kesejahteraan dan Keamanan

Kesejahteraan dan keamanan bernilai intrinsic dan bersifat mendasar, berdampingan pada kondisi apapun, pembangkit utama sistem kehidupan nasional.

b. Asas Komprehensif Integral

Sistem kehidupan nasional meliputi aspek alamiah dan aspek sosial dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang selaras, serasi, dan seimbang didalam kehidupan nasional.

c. Asas Wawas Diri

Sistem kehidupan nasional berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya,

hal tersebut dapat menimbulkan berbagai dampak, baik positif maupun negatif.

Untuk itu diperlukan sikap wawas diri ke dalam dan ke luar.

·        Wawas ke dalam

bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi kehidupan nasional berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh.

·        Wawas ke luar

bertujuan untuk mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri dan menerima kenyataan adanya interaksi dan pengaruh perkembangan dunia.

d. Asas Kekeluargaan

Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.


 

B.   Sifat-Sifat Ketahanan Nasional[2]

Ketahanan Nasional memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

 

a)     Manuggal Antara trigatra (aspek alamiah)dan pancagatra (aspek sosial). Sifat integratif tidak dapat diartikan mencampuradukan semua aspek sosial tetapi integrasi dilaksanakan secara serasi dan selaris.

b)    Marwas Ke Dalam Tannas terutama di arahkan kepada diri bangsa dan negara itu sendiri, karena bertujuan mewujudkan hakekat dan sifat nasionalnya sendiri. Hal ini tidak berarti bahwa dianut sikap isolasi atau nasionalisme sempit.

c)      Berkewibawaan Tannas sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal tersebut mewujudkan kewibawaan nasional yang harus diperhitungkan oleh pihak lain dan mempunyai daya pencegah.

d)     Berubah Menurut Waktu Suatu bangsa tidaklah tetap adanya, dapat meningkat atau menurun dan bergantung kepada situasi dan kondisi bangsa itu sendiri.

e)     Tidak Membenarkan Sikap Adu Kekuasaan dan Adu Kekuatan

Konsep adu kekuasaan dan adu kekuatan bertumpu pada kekuatan fisik, maka sebaliknya ketahanan nasional tidak mengutamakan kekuatan fisik saja tapi memanfaatkan daya dan kekuatan lainnya, seperti kekuatan moral yang da pada suatu bangsa.

f)      Percaya Pada Diri Sendiri Ketahanan nasional dikembangkan dan ditingkatkan berdasarkan sikap mental percaya pada diri sendiri.

g)     Tidak Bergantung Kepada Pihak Lain.

C.   Pengaruh Gatra dalam Ketahanan Nasional

a.     Pengaruh Gatra Ideologi Nasional

Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara RI merupakan sumber nilai dan aspirasi yang menggerakkan dan mempengaruhi bidang kehidupan poleksosbudhankam. Oleh karena itu, syarat keberhasilan gatra ideology Pancasila sebagai bagian dari aspek sosial ketahanan nasional apabila:

1) Seluruh bangsa Indonesia mengakui dan menyadari kehadiran

Pancasila merupakan satu-satunya ideologi yang harus dikembangkan dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2) Seluruh bangsa Indonesia memiliki kemampuan untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila secara murni dan konsekuen, objektif, dan subjektif.

3) Seluruh bangsa Indonesia mengakui dan menyadari dalam

eksistensinya sebagai satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa Indonesia sehingga berkemampuan menjaga persatuan bangsa dan kesatuan wilayah sebagai pengamalan pancasila, perwujudan sesanti Bhineka Tunggal Ika dan konsepsi Wawasan Nusantara.

b.    Pengaruh Gatra Politik

NKRI, sebagai sebuah negara demokratis, menentukan sistem politik dengan kebijakan pemerintah yang dapat memenuhi keinginan dan tuntutan rakyat namun tetap mengarah pada pencapaian tujuan nasional. Sistem politik menentukan bagaimana kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan berbegara diproses atau berproses dalam tatanan suprastruktur dan infrastruktur politik. Syarat keberhasilan gatra politik sebagai bagian dari aspek social, ketahanan nasional ialah dibangun atas dasar nilai-nilai Pancasila, atas dasar asas musyawarah mufakat, dan diciptakan keadaan stabil, baik di dalam negeri maupun di kawasan sekitar, serta diusahakan agar

memperoleh bantuan dari mana saja dengan syarat-syarat ringan dan tidak ada ikatan politik apapun.

c.      Pengaruh Gatra Ekonomi

Pembangunan ekonomi nasional harus diarahkan melalui iklim usaha yang sehat, serta pemanfaatan iptek, tersedianya barang dan jasa, terpeliharanya fungsi lingkungan hidup, dan meningkatnya daya saing dalam lingkungan perekonomian global.

Syarat keberhasilan gatra ekonomi sebagai bagian dari aspek sosial

ketahanan nasional ialah apabila:

1) Diarahkan untuk dapat mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan

yang adil dan merata.

2) Diselenggarakan dengan menghindari:

a. Sistem free fight liberalism yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi kuat dan tidak memungkinkan berkembangnya ekonomi kerakyatan.

b. Sistem etatisme, dalam arti negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan.

c. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.

3) Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan saling menguntungkan dalam keselarasan dan keterpaduan antar sector pertanian dan perindustrian serta perdagangan dan jasa.

4) Ekonomi Indonesia, yang merupakan usaha bersama atas dasar asas kekeluargaan di bawah pengawasan anggota masyarakat, dimotivasi dan didorong peran serta masyarakat secara aktif.

5) Kemampuan bersaing ditumbuhkan secara sehat dan dinamis untuk mempertahankan dan meningkatkan eksistensi dan kemandirian perekonomian nasional.

d.  Pengaruh Gatra Sosial-Budaya        

Wujud ketahanan sosial-budaya bangsa Indonesia berupa nilai-nilai Pancasila. Pembentukan identitas budaya bagi bangsa dan negara Indonesia dapat dirujuk dari perkembangan kehidupan budaya daerah menjadi budaya nasional. Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dan subetnis, yang masing-masing memiliki kebudayaannya sendiri, disebut kebudayaaan daerah. Dalam kehidupan bernegara saat ini, kebudayaan daerah merupakan kerangka kehidupan kebudayaan nasional karena kebudayaan nasional bangsa Indonesia nersumber pada interaksi budaya suku bangsa dalam kesetaraan yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Kebudayaan nasional juga merupakan hasil interaksi dari nilai-nilai budaya yang telah ada dengan budaya luar (asing), yang kemudian juga diterima sebagai nilai bersama dan menjadi identitas bangsa dan negara Indonesia.

e.  Pengaruh Gatra Pertahanan-Keamanan   

Wujud ketahanan pertahanan-keamanan tercermin dalam kondisi daya tengkal bangsa yang dilandasi oleh kesadaran bela negara seluruh rakyat. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara menyebutkan bahwa Pertahanan Negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah NKRI, melindungi kehormatan dan keselamatan segenap bangsa, melaksanakan operasi militer selain perang, dan ikut serta aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional. Pertahanan negara diselenggarakan melalui usaha membangun dan membina kemampuan, daya tangkal negara.[3]

D.   Pembinaan Ketahanan Nasional

a)     Pengertian Pembinaan Ketahanan Nasional

·        Pengertian Pembinaan

Menurut Mitha Thoha Pembinaan adalah Suatu tindakan, proses, hasil, atau pernyataan yang lebih baik. Dalam hal ini menunjukkan adanya kemajuan, peningkatan pertumbuhan, evolusi atas berbagai kemungkinan, berkembang atau peningkatan atas sesuatu. Ada dua unsur dari definisi pembinaan yaitu:

1.     Pembinaan itu bisa berupa suatu tindakan, proses, atau pernyataan tujuan, dan;

2.     Pembinaan bisa menunjukan kepada perbaikan atas sesuatu.

·        Pengertian Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional adalah keuletan dan ketangguhan suatu bangsa yang mampu menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar, baik secara langsung ataupun tidak langsung yang tidak membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan Negara.

·        Pengertian Pembinaan Ketahanan Nasional

Pembinaan ketahanan nasional indonesia adalah proses transformasi sumber daya secara efisien dan ekonomis, untuk menghasilkan spektrum kemampuan dan kekuatan yang berupa daya kekebalan, daya berkembang dan daya tangkal atau daya kena dalam sistem nasional.

Pembinaan Ketahanan Nasional pada hakikatnya ditujukan untuk memberikan kemampuan atau daya mampu pada sistem kehidupan nasional, sehingga dapat dikatakan bahwa pembinaan Ketahanan Nasional pada hakikatnya juga merupakan pembinaan sistem kehidupan nasional.

 

E.   Asas-asas Pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia

Asas pembinaan Ketahaanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang relatif telah tersusun bagi tindakan dan kegiatan pembinaan Ketahanan Nasional yang member ciri khas kepada bangsa Indonesia dalam upayanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengembangkan kehidupannya.[4]

Asas geopolitik dan geostrategi yang dilandasi wawasan nusantara

Kondisi geopolitik Indonesia saat ini dan keterkaitannya dengan wawsan nusantara pembangunan geopolitik Indonesia sudah dimulai oleh para pendiri bangsa melalui ikrar sumpah pemuda, satu nusa yang berarti keutuhan ruang nusantara, satu bangsa yang merupakan landasan kebangsaan Indonesia, satu bahasa yang merupakan faktor pemersatu seluruh ruang nusantara beserta isinya. Rasa kebangsaan merupakan perekat persatuan dan kesatuan, baik dalam makna spirit maupun moral, sehingga membantu meniadakan adanya perbedaan fisik yang disebabkan adanya perbedaan letak geografi. Kondisi geografis suatu negara atau wilayah menjadi sangat penting dan menjadi pertimbangan pokok berbagai kebijakan, termasuk juga dalam merumuskan kebijakan keamanan nasional (national security) atau keamanan manusia (human security). Berbagai bencana alam yang terjadi seperti : angin puting beliung, gempa bumi, tsunami adalah beberapa ancaman terhadap manusia yang sebagian besar diantaranya ditentukan oleh kondisi geografis. Penyebaran konflik komunal tampaknya sedikit terbendung oleh faktor geografis, sebagaimana terjadi di Afrika, Balkan dan Asia Tengah, dengan demikian posisi strategis Indonesia juga membawa implikasi geopolitik dan geostrategi tertentu. Dari uraian di atas dapat diketahiu bahwa pembangunan geopolitik hanya efektif apabila dilandasi oleh wawasan kebangsaan yang mantap. Unsur-unsur dasar wawasan nusantara dalam mencapai kesatuan dan keserasian dapat ditinjau melalui, Satu kesatuan wilayah, Satu kesatuan bangsa, Satu kesatuan sosial budaya, Satu kesatuan ekonomi, Satu kesatuan pertahanan dan keamanan. Konsepsi geopolitik khas Indonesia itu kemudian dirumuskan menjadi acuan dasar yang diberi nama wawasan nusantara, berbunyi sebagai berikut:

“Wujud suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai suatu Negara kepulauan yang dalam kesemestaannya merupakan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan untuk mencapai tujuan nasional dan cita-cita perjuangan bangsa melalui pembangunan nasional segenap potensi darat, laut dan angkasa secara terpadu” .

Asas holistik

Ketahanan nasional adalah suatu pengertian holistik, yaitu suatu tatanan yang utuh, menyeluruh dan terpadu, dimana terdapat saling hubungan antar gatra didalam keseluruhan kehidupan nasional (Astagatra). Asas Holistik yang dilakukan secara serentak pada segi-segi kehidupan nasional secara holistik dan komprehensif integral.

Asas menyeluruh terpadu

Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi dan selaras   pada seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ketahanan nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh dan terpadu (komprehensif intergral).

Asas proyektif

Ketahan nasional harus diproyeksikan dalam skenario masa depan, yang dimaksud skenario ini adalah gambaran perubahan kondisi sistem kehidupan nasional yang disebabkan oleh dampak dari dalam atau dari luar.

Asas Efisien

Ketahan nasional perlu di perhatikan kriteria efisiensi atau ekonomisnya. Kriteria efisiensi berarti bahwa dengan menggunakan sejumlah sumber daya tertentu, harus dapat di capai tingkat ketahanan nasional Indonesia yang setinggi-tingginya. Kriteria ekonomis berarti bahwa untuk mencapai tingkat ketahanan nasional tertentu, harus dapat digunakan jumlah sumber daya sekecil – kecilnya. Dengan kriteria efisiensi atau ekonomis tersebut, maka

1). Strategi ketahanan nasional harus seimbang dengan tuntutan skenario masa depan yang di perkirakan,

2). Tuntutan kebutuhan sumber daya untuk mewujudkan ketahanan nasional harus seimbang dengan strategi ketahanan nasional yang sudah digariskan,

3). Program-program untuk mewujudkan ketahanan nasional harus seimbang dengan sumbaer daya yang tersedia,

4). Anggaran yang di sediakan harus sesui dengan kebutuhan untuk melaksanakan program-program tersebut.

Asas normatif

Ketahan nasional harus diikuti norma kesatuan pola tindak. Agar dicapai aspek efisiensi atau ekonomis dalam kegiatan nasional tersebut, perlu dilakukan kesatuan pola tindak yang meliputi:

1). Kesatuan konsep yang terdiri atas keseragaman dalam pangkal tolak berfikir, keseragaman dalam metode dan keseragaman dalam bahasa,

2). Kesatuan upaya, yang terdiri atas keterpaduan rencana dan program serta keterpaduan dalam kegiatan.

F. Langkah-Langkah Pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia[5]

1) Pengamalan pancasila secara objektif dan subjektif

2) Pancasila sebagai ideologi terbuka

3) Sesanti bhineka tunggal ika dan konsep wawasan nusantara

4) Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara RI

5) Pembangunan sebagai pengamalan Pancasila

6) Pendidikan pancasila dan pendidikan kewarganegaraan

Pembinaan ketahaan nasional gatra politik

1) Mengembangkan kehidupan kenegaraan dan politik dalam negeri berdasarkan pancasila dan UUD 45

2) Mengembangkan kehidupan politik luar negri sebagai sarana pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa

Pembinaan ketahanan nasional gatra ekonomi

1) Mengembangkan sistem ekonomi di Indonesia

2) Implementasi ekoomi kerakyatan

3) Memantapkan struktur ekonomi secara seimbang dan langsung menguntungkan

4) Melaksanakan pembangunan sebagai usaha bersama

5) Memeratakan pembangunan dan memanfaatkan hasil-hasilnya

6) Mengembangkan dan menumbuhkan kemampuan bersaing secara sehat

Pembinaan ketahanan nasional gatra sosial budaya

1) Mengembangkan sistem sosial budaya

2) Mengkondisikan dan membina manusia, masyarakat indonesia yang berjiwa pancasila

3) Mengembangkan kehidupan keagamaan

4) Mengembangkan sistem pendidikan nasional

Pembinaan ketahanan nasional gatra pertahanan dan keamanan

1) Mengembangkan sistem pertahaanan dan keamanan

2) Mengembangkan nilai, sikap, dan perilaku

3) Melakukan pembangunan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan

4) Melindungi potensi nasional dan hasil-hasil pembangunan

5) Mengambangkan perlengkapan dan peralatan

6) Melaksanakan pembanguna dan pengunaan kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan

7) Mengambangkan TNI sebagai tentara rakyat

8) Mengembangkan POLRI sebagai kekuatan inti kamtibmas

BAB III

PENUTUP

A.   Kesimpulan

Ketahanan Nasional Indonesia memiliki asas-asas yang saling berkaitan. Menurut sifatnya Ketahanan Nasional dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam ketahanan nasional gatra mempunyai pengaruh baik dalam bidang ideologi, politik, ekonomi sosial-budaya, dan pertahanan-kemananan. Pembinaan adalah Suatu tindakan, proses, hasil, atau pernyataan yang lebih baik. Dalam hal ini menunjukkan adanya kemajuan, peningkatan pertumbuhan, evolusi atas berbagai kemungkinan, berkembang atau peningkatan atas sesuatu, Dalam pembinaan ketahanan nasional harus mengikuti asas-asas yang berlaku. Pembinaan ketahanan nasional harus dialakukan pada bidang-bidang penting suatu negara.

DAFTAR PUSTAKA

Diar Syahrian, dkk, 2014, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan “Ketahanan Nasional Indonesia”, (UIN BANDUNG)

Dwi Sulisworo, dkk, 2012, Hibah Materi Pembelajaran Non Konvensional

Iskandar Suhaimi, 2018, Pembinaan Ketahanan Nasional https://lifeoftechnopreneur.wordpress.com/2018/06/26/pembinaan-ketahanan-nasional, 16 desember 2019



[1] Dwi Sulisworo, dkk, Hibah Materi Pembelajaran Non Konvensional, (2012)            

[2] Diar Syahrian, dkk, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan “Ketahanan Nasional Indonesia”, (UIN BANDUNG : 2014)

[3] Dwi Sulisworo, dkk, Hibah Materi Pembelajaran Non Konvensional, (2012)

[4] Iskandar Suhaimi, Pembinaan Ketahanan Nasional, (2018)

[5] Ibid

No comments:

Post a Comment