BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Dalam
pendidikan, manajemen itu dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan
sebelumnya. Dipilih manajemen sebagai aktivitas, bukan sebagai individu, agar
konsisten dengan istilah administrasi dengan administrator
sebagai pelaksananya dan supervisi dengan supervisor
sebagai pelaksananya. Kepala sekolah misalnya bisa berperan sebagai administrator dalam mengemban misi atasan, sebagai manajer
dalam memadukan sumber-sumber pendidikan, dan sebagai
supervisor dalam membina guru-guru pada proses belajar
mengajar (Pidarta: 1988).
Dan di dalam
sebuah organisasi masalah pasti akan silih berganti datang menerpa. Masalah
yang timbul dalam organisasi akan terselesaikan dengan baik apabila manajemen
dalam mengelola organisasi bisa diatur dengan baik. Manajemen akan membantu
mempermudah mengkoordinasikan bahkan mengatur keuangan serta masalah lain dalam
suatu organisasi. Maka dari itu di dalam sebuah organisasi dibutuhkan sistem-sistem
manajemen sehingga kita bisa mengetahui bagaimana karakter seorang manajer dan
keadaan organisasi yang di pimpinnya. Karena kombinasi manajemen dan kepemimpinan yang kuat akan menghasilkan output
yang tinggi. Kepemimpinan akan berhasil bila didukung oleh kemampuan manajemen
yang kuat. Manajemen akan kuat dan mampu mengembangkan organisasi bila
dijalankan oleh seorang pemimpin yang kuat. Dengan demikian, antara
kepemimpinan dan manajemen dalam suatu organisasi bagaikan dua sisi mata uang
yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya menduduki peran yang penting dalam rangka
mencapai tujuan.
Selain di butuhkan
nya penerapan sistem-sistem manajemen, di dalam organisasi sebelumnya juga di
butuhkan sebuah pendekatan manajemen. Sehingga kita dapat mengetahui lebih
matang tentang apa itu manajemen. Serta fungsi-fungsi manajemen yang memiliki
tujuan untuk
mencapai suatu target/tujuan yang telah direncanakan.
Selain makalah
ini memberikan penjelasan tentang Sistem, Pendekatan, dan Fungsi dalam
Manajemen, diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman yang ingin mempelajari ilmu manajemen
lebih lanjut.
B.
Rumusan Masalah
Di dalam makalah ini akan dirumuskan beberapa masalah
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan Sistem
Manajemen dalam suatu perusahaan?
2. Bagaimana metode pendekatan yang dilakukan
dalam mempelajari Ilmu Manajemen?
3. Apa saja fungsi Manajemen?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Sistem Manajemen
yang di terapkan dalam suatu perusahaan
2. Untuk mengetahui pendekatan apa
saja yang dilakukan dalam mempelajari Ilmu Manajemen
3. Untuk mengetahui fungsi Manajem
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem Manajemen dalam suatu
perusahaan yang diterapkan oleh para manajer dapat dibedakan atas :
1. Manajemen Bapak (Paternalistic
Management)
2. Manajemen Tertutup (Closed
Management)
3. Manajemen Terbuka (Open
Management)
4. Manajemen Demokrasi (Democratic
Management)
Yang dijelaskan sebagai berikut.[1]
Setiap usaha dan aktivitas organisasi para pengikut
(bawahan) selalu mengikuti jejak bapak (manajer). Manajer telah mendapat
kharisma dari bawahan atau pengikutnya, sehingga para pengikut menganggap
pemimpinnya yang paling baik, pintar, dan benar.
Namun, manajemen bapak mempunyai kebaikan dan kekurangan
di dalamnya.
Dampak Positif :
Pekerjaan akan cepat dikerjakan, dan mencapai tujuan
dengan baik, jika pemimpin berada di proporsi yang benar.
Dampak Negatif :
1. Jika seorang manajernya tidak
benar, maka perusahaannya akan hancur.
2. Kemajuan perusahaan terbatas.
3. Sulit dalam pergantian pemimpin,
karena para bawahan telah mengkultuskan pemimpin lamanya.
4. Daya fikir dan kreativitas para
bawahan tidak ada, sebab mereka hanya menjadi seorang yes man saja.
Keputusan yang diambil oleh seorang Manajer tanpa
melibatkan partisipasi dari para bawahannya.
Dampak Positif :
1. Kerahasiaan perusahaan terjamin.
2. Pengambilan keputusan tidak
bertele-tele, karena tidak melibatkan partisipasi dari para bawahannya.
Dampak Negatif :
1. Para bawahan tidak mengetahui
keadaan perusahaan, apakah perusahaan untung atau rugi.
2. Pemecahan masalah yang dihadapi
perusahaan hanya dihadapi manajer.
3. Tidak mempersiapkan kader-kader
pengganti di masa depan.
4. Menimbulkan sikap apatis oara
bawahan dalam masalah yang dihadapi perusahaan.
sistem ini biasanya diterapkan
oleh seorang manajer yang otoriter.
Manajer menginformasikan keadaan perusahaan kepada
para bawahannya, sehingga bawahan dalam batas-batas tertentu mengetahui keadaan
perusahaan. Dan semakin tinggi kedudukan bawahan maka semakin banyak ia
mengetahui rahasia perusahaan, manajer mengajak bawahan untuk berpartisipasi
dalam memecahkan masalah.[2]
Dampak Positif :
1.
Para bawahan ikut serta memikirkan
kesulitan-kesulitan dan cara-cara pemecahan masalah yang dihadapi oleh
perusahaan.
2.
Para bawahan terbina dan terlatih sehingga
regenerasi terjamin.
3.
Para bawahan akan berpartisipasi tinggi dalam
menjalankan tugasnya.
4.
Menimbulkan kerja sama yang baik dan
harmonis.
Dampak Negatif :
1.
Pengambilan keputusan lama, bertele-tele dan
biaya semakin banyak.
2.
Rahasia perusahaan kurang terjamin.
3. Kedekatan pimpinan dan bawahan
akan menimbulkan berkurangnya wibawa pimpinan.
Hampir sama dengan manajemen
terbuka, hanya pada manajemen demokrasi hanya dapat dilakukan dalam suatu
organisasi yang setiap anggotanya hanya mempunyai hak suaru yang sama (DPR,
MPR). Dalam manajemen demokrasi setiap anggota ikut menetapkan keputusan
berdasarkan suara terbanyak, sedangkan dalam manajemen terbuka keputusan tetap
dipegang oleh manajer (pimpinan).
Dampak Positif :
1. Keputusan yang diambil relatif
lebih baik, karena diputuskan oleh orang banyak.
2. Kecenderungan otoriter dapat
dihindarkan.
3. Ruang lingkup dan arah keputusan
diketahui oleh masyarakat.
Dampak Negatif :
1. Biaya, waktu mengambil keputusan
bertele-tele, sebab sering beradu argumentasi.
2. Adanya Tirani Minoritas dari para
anggota.
1. Pendekatan berdasarkan kebiasaan (empirial case approach)
Manajernen di pelajari dari sudut sejarahnnya, asal usulnya berdasarkan pengalaman-pengalaman nyata di masa lalu.
Manajernen di pelajari dari sudut sejarahnnya, asal usulnya berdasarkan pengalaman-pengalaman nyata di masa lalu.
2. Pendekatan berdasarkan kelakuan antar individu (interpersonal
behavior approach)
Manajemen di pelajari berdasarkan hubungan antar manusia, diakui tingkah laku hubungan manajer dengan bawahan, bawahan dan bawahan sebagai manusia.
Manajemen di pelajari berdasarkan hubungan antar manusia, diakui tingkah laku hubungan manajer dengan bawahan, bawahan dan bawahan sebagai manusia.
3. Pendekatan berdasarkan kelakuan kelompok (goup behaviour
approach)
Manajemen di pelajari dari psikologi sosial suatu studi pola budaya mengenai susunan tingkah laku kelompok manusia (organizational behaviour) yang di artikan sebagai system, pola hubungan antar manusia di antara kelompok.
Manajemen di pelajari dari psikologi sosial suatu studi pola budaya mengenai susunan tingkah laku kelompok manusia (organizational behaviour) yang di artikan sebagai system, pola hubungan antar manusia di antara kelompok.
4. Pendekatan system kerja sama social (cooperative social
system approach)
Manajemen di pelajari dari teori system atau merupakan bagian dari teori system semua manajer bekerja dalam suatu system social, manajer memimpin orang berdasarkan kerja sama manusia, kerja sarna ini timbul sebagai akibat adanya keterbatasan physic, biologi, psychology, dan sociologi.
Manajemen di pelajari dari teori system atau merupakan bagian dari teori system semua manajer bekerja dalam suatu system social, manajer memimpin orang berdasarkan kerja sama manusia, kerja sarna ini timbul sebagai akibat adanya keterbatasan physic, biologi, psychology, dan sociologi.
5. Pendekatan system sosioteknik (socio technological system
approach)
Memandang suatu orang sebagai dua system yaitu social system dan technical system yang kedua-duanya perlu ada interaksi yang harmonis. Jadi orang dan manajemen yang efektif tidak hanya tergantung pada interaksi yang baik dari orang-orang tetapi juga pada lingkungan teknis di tempat mereka bekerja,cara bekerja, alat-alat yang di gunakan, ruangan dan keadaan cahaya tempat mereka bekerja.
Memandang suatu orang sebagai dua system yaitu social system dan technical system yang kedua-duanya perlu ada interaksi yang harmonis. Jadi orang dan manajemen yang efektif tidak hanya tergantung pada interaksi yang baik dari orang-orang tetapi juga pada lingkungan teknis di tempat mereka bekerja,cara bekerja, alat-alat yang di gunakan, ruangan dan keadaan cahaya tempat mereka bekerja.
6. Pendekatan Teori keputusan (decision theori approach)
Merupakan pemilihan secara rasional yang di titik beratkan pada keputusan rasional, logis dan ilmiah. Rational Decision adalah pemilihan di antara beberapa alternative yang merupakan cara tindakan yang berdasarkan keputusan yang di ambil secara rasional. Jadi, rational decision harus di dasari oleh alternative-alternatif kegiatan yang di evaluasi, baru kemudian di pilih.
Merupakan pemilihan secara rasional yang di titik beratkan pada keputusan rasional, logis dan ilmiah. Rational Decision adalah pemilihan di antara beberapa alternative yang merupakan cara tindakan yang berdasarkan keputusan yang di ambil secara rasional. Jadi, rational decision harus di dasari oleh alternative-alternatif kegiatan yang di evaluasi, baru kemudian di pilih.
7. Pendekatan pusat komunikasi (communication center)
Menekankan pentingnya peranan komunikasi bagi manajer.
Menekankan pentingnya peranan komunikasi bagi manajer.
8. Pendekatan matematis (mathematical approach)
Melihat manajemen sebagar suatu system proses dalam model-model matematik, pendekatan ini di kenal sebagai operation research./operationalist yang mendasarkan pembahasan pada pendekatan mathematic dan telah menamakan dirinya sebagai manajement scientist. Jadi,dalam pengambilan keputusan selalu dengan bantuan orang yang merupakan penerapan dari metode ilmiah terhadap masalah-masalah manajemen yang di kemukakan secara kuantitatif.
Melihat manajemen sebagar suatu system proses dalam model-model matematik, pendekatan ini di kenal sebagai operation research./operationalist yang mendasarkan pembahasan pada pendekatan mathematic dan telah menamakan dirinya sebagai manajement scientist. Jadi,dalam pengambilan keputusan selalu dengan bantuan orang yang merupakan penerapan dari metode ilmiah terhadap masalah-masalah manajemen yang di kemukakan secara kuantitatif.
9. Pendekatan Situasional (contingency approach)
Mempelajari manajemen di dasarkan pada sifat situasional (sikon) internal dan eksternal orang pada saat tersebut. Masalah-masalah yang di hadapi di selesaikan dan di atasi berdasarkan situasional (sikon), sehingga pemecahan masalah yang berbeda-beda dilakukan dengan cara yang berbeda-beda pula.
Mempelajari manajemen di dasarkan pada sifat situasional (sikon) internal dan eksternal orang pada saat tersebut. Masalah-masalah yang di hadapi di selesaikan dan di atasi berdasarkan situasional (sikon), sehingga pemecahan masalah yang berbeda-beda dilakukan dengan cara yang berbeda-beda pula.
10. Pendekatan sumber daya manusia (human
resources/supportiveapproach)
Manajemen di pelajari dengan SDM sebagai dasar kajian/tinjauan. Masalah individu, kelompok kerja, lingkungan kerja, motivasi-motivasi apa yang dapat meningkatkan produktivitas kerjanya.
Manajemen di pelajari dengan SDM sebagai dasar kajian/tinjauan. Masalah individu, kelompok kerja, lingkungan kerja, motivasi-motivasi apa yang dapat meningkatkan produktivitas kerjanya.
11. Pendekatan kombinasi (operation approach)
Manajemen di pelajari berdasarkan kombinasi sernua pendekatan diatas(1-10)
Manajemen di pelajari berdasarkan kombinasi sernua pendekatan diatas(1-10)
Beberapa para ahli terdapat berbagai macam perbedaan,
namun dari berbagai macam perbedaan fungsi tersebut tujuannya tetaplah
sama-sama untuk mencapai suatu target/tujuan yang telah direncanakan. Adapun
dari beberapa persamaan fungsi manajemen menurut para ahli tersebut, dapat
disimpulkan fungsi utama manajemen ialah sebagai berikut :
Perencanaan adalah proses memutuskan
tujuan-tujuan apa yang akan dikejar selama suatu jangka waktu yang akan datang
dan apa yang dilakukan agar tujuan-tujuan itu dapat tercapai.
Pengorganisasi adalah proses pengelompokan
kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan dan penugasan setiap kelompok
kepada seorang manajer, yang mempunyai kekuasaan, yang perlu untuk mengawasi
anggota-anggota kelompok. Dengan cara mengorganisir, orang-orang dipersatukan
dalam pelaksanaan tugas-tugas yang saling berkaitan. Tinjauan teratas dari
“organizing” adalah untuk membantu orang-orang dalam bekerja bersama-sama
secara efektif.
Pengarahan adalah mengintegrasikan
usaha-usaha anggota suatu kelompok sedemikian, sehingga dengan selesainya
tugas-tugas yang diserahkan kepada mereka, mereka memenuhi tujuan-tujuan
individual dan kelompok.
Pengawasan ialah mengevaluasi pelaksanaan
kerja dan memperbaiki apa yang sedang dikerjakan untuk menjamin tercapainya
hasil-hasil menurut rencana.
Kepegawaian adalah hal yang sangat penting
dalam sebuah organisasi, karena dalam menempatkan orang-orang yang tepat dalam
berbagai pekerjaan akan menentukan kegagalan dan keberhasilan dalam organisasi.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan makalah ini yaitu bahwa
komponen-komponen dalam sistem manajemen, pendekatan manajemen serta fungsi
manajemen sangat perlu dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar
hubugan antara atasan dan bawahan maupun dosen dengan mahasiswa lebih harmonis
lagi dan dapat menjalankan sistem manajemen organisasi maupun tempat kerjanya
secara baik dan benar.
Serta menurut kelompok kami, materi ini dapat membuat kami menentukan,
menyusun, dan merencanakan suatu organisasi yang baik dan benar. Yang sesuai
dengan kebutuhan, memiliki progres cepat, sehingga dapat membantu dalam memanajemen
kan suatu organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu S.
P. Manajemen Dasa, Pengertian, dan Masalah (edisi revisi), Jakarta :
Bumi Aksara, 2001
[1]
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan. Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah (edisi
revisi), hal 26-30
[2]
http://gembel-terdidik.blogspot.com/2015/02/sistem-manajemen.html
diunduh pada 13 september 2019
[3]
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2014/10/sistem-pendekatan-dan-fungsi-manajemen.html
di unduh pada 19/09/2019
[4]
http://gembel-terdidik.blogspot.com/2015/02/fungsi-manajemen.html diunduh pada
17/09/19
No comments:
Post a Comment