Tuesday, May 19, 2020

SISTEM, METODE DAN FUNGSI MANAJEMAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.            Latar Belakang Masalah
Dalam pendidikan, manajemen itu dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya. Dipilih manajemen sebagai aktivitas, bukan sebagai individu, agar konsisten dengan istilah administrasi dengan administrator sebagai pelaksananya dan supervisi dengan supervisor sebagai pelaksananya. Kepala sekolah misalnya bisa berperan sebagai administrator dalam mengemban misi atasan, sebagai manajer dalam memadukan sumber-sumber pendidikan, dan sebagai supervisor dalam membina guru-guru pada proses belajar mengajar (Pidarta: 1988).

Dan di dalam sebuah organisasi masalah pasti akan silih berganti datang menerpa. Masalah yang timbul dalam organisasi akan terselesaikan dengan baik apabila manajemen dalam mengelola organisasi bisa diatur dengan baik. Manajemen akan membantu mempermudah mengkoordinasikan bahkan mengatur keuangan serta masalah lain dalam suatu organisasi. Maka dari itu di dalam sebuah organisasi dibutuhkan sistem-sistem manajemen sehingga kita bisa mengetahui bagaimana karakter seorang manajer dan keadaan organisasi yang di pimpinnya. Karena kombinasi manajemen dan kepemimpinan yang kuat akan menghasilkan output yang tinggi. Kepemimpinan akan berhasil bila didukung oleh kemampuan manajemen yang kuat. Manajemen akan kuat dan mampu mengembangkan organisasi bila dijalankan oleh seorang pemimpin yang kuat. Dengan demikian, antara kepemimpinan dan manajemen dalam suatu organisasi bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya menduduki peran yang penting dalam rangka mencapai tujuan.
Selain di butuhkan nya penerapan sistem-sistem manajemen, di dalam organisasi sebelumnya juga di butuhkan sebuah pendekatan manajemen. Sehingga kita dapat mengetahui lebih matang tentang apa itu manajemen. Serta fungsi-fungsi manajemen yang memiliki tujuan untuk mencapai suatu target/tujuan yang telah direncanakan.
Selain makalah ini memberikan penjelasan tentang Sistem, Pendekatan, dan Fungsi dalam Manajemen, diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman yang ingin mempelajari ilmu manajemen lebih lanjut.
B.       Rumusan Masalah
Di dalam makalah ini akan dirumuskan beberapa masalah diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana penerapan Sistem Manajemen dalam suatu perusahaan?
2.      Bagaimana metode pendekatan yang dilakukan dalam mempelajari Ilmu Manajemen?
3.      Apa saja fungsi Manajemen?
C.        Tujuan
1.      Untuk mengetahui Sistem Manajemen yang di terapkan dalam suatu perusahaan
2.      Untuk mengetahui pendekatan apa saja yang dilakukan dalam mempelajari Ilmu Manajemen
3.      Untuk mengetahui fungsi Manajem
BAB II
PEMBAHASAN
A.                Penerapan Sistem Manajemen dalam suatuPerusahaan
Sistem Manajemen dalam suatu perusahaan yang diterapkan oleh para manajer dapat dibedakan atas :
1.      Manajemen Bapak (Paternalistic Management)
2.      Manajemen Tertutup (Closed Management)
3.      Manajemen Terbuka (Open Management)
4.      Manajemen Demokrasi (Democratic Management)

Yang dijelaskan sebagai berikut.[1]
1.      ManajemenBapak
Setiap usaha dan aktivitas organisasi para pengikut (bawahan) selalu mengikuti jejak bapak (manajer). Manajer telah mendapat kharisma dari bawahan atau pengikutnya, sehingga para pengikut menganggap pemimpinnya yang paling baik, pintar, dan benar.
Namun, manajemen bapak mempunyai kebaikan dan kekurangan di dalamnya.
Dampak Positif :
Pekerjaan akan cepat dikerjakan, dan mencapai tujuan dengan baik, jika pemimpin berada di proporsi yang benar.
Dampak Negatif :
1.      Jika seorang manajernya tidak benar, maka perusahaannya akan hancur.
2.      Kemajuan perusahaan terbatas.
3.      Sulit dalam pergantian pemimpin, karena para bawahan telah mengkultuskan pemimpin lamanya.
4.      Daya fikir dan kreativitas para bawahan tidak ada, sebab mereka hanya menjadi seorang yes man saja.
Keputusan yang diambil oleh seorang Manajer tanpa melibatkan partisipasi dari para bawahannya.
Dampak Positif :
1.      Kerahasiaan perusahaan terjamin.
2.      Pengambilan keputusan tidak bertele-tele, karena tidak melibatkan partisipasi dari para bawahannya.
Dampak Negatif :
1.      Para bawahan tidak mengetahui keadaan perusahaan, apakah perusahaan untung atau rugi.
2.      Pemecahan masalah yang dihadapi perusahaan hanya dihadapi manajer.
3.      Tidak mempersiapkan kader-kader pengganti di masa depan.
4.      Menimbulkan sikap apatis oara bawahan dalam masalah yang dihadapi perusahaan.
sistem ini biasanya diterapkan oleh seorang manajer yang otoriter.
3.         Manajemen Terbuka
Manajer menginformasikan keadaan perusahaan kepada para bawahannya, sehingga bawahan dalam batas-batas tertentu mengetahui keadaan perusahaan. Dan semakin tinggi kedudukan bawahan maka semakin banyak ia mengetahui rahasia perusahaan, manajer mengajak bawahan untuk berpartisipasi dalam memecahkan masalah.[2]
Dampak Positif :
1.      Para bawahan ikut serta memikirkan kesulitan-kesulitan dan cara-cara pemecahan masalah yang dihadapi oleh perusahaan.
2.      Para bawahan terbina dan terlatih sehingga regenerasi terjamin.
3.      Para bawahan akan berpartisipasi tinggi dalam menjalankan tugasnya.
4.      Menimbulkan kerja sama yang baik dan harmonis.
Dampak Negatif :
1.      Pengambilan keputusan lama, bertele-tele dan biaya semakin banyak.
2.      Rahasia perusahaan kurang terjamin.
3.      Kedekatan pimpinan dan bawahan akan menimbulkan berkurangnya wibawa pimpinan.
Hampir sama dengan manajemen terbuka, hanya pada manajemen demokrasi hanya dapat dilakukan dalam suatu organisasi yang setiap anggotanya hanya mempunyai hak suaru yang sama (DPR, MPR). Dalam manajemen demokrasi setiap anggota ikut menetapkan keputusan berdasarkan suara terbanyak, sedangkan dalam manajemen terbuka keputusan tetap dipegang oleh manajer (pimpinan).
Dampak Positif :
1.      Keputusan yang diambil relatif lebih baik, karena diputuskan oleh orang banyak.
2.      Kecenderungan otoriter dapat dihindarkan.
3.      Ruang lingkup dan arah keputusan diketahui oleh masyarakat.
Dampak Negatif :
1.      Biaya, waktu mengambil keputusan bertele-tele, sebab sering beradu argumentasi.
2.      Adanya Tirani Minoritas dari para anggota.
1.      Pendekatan berdasarkan kebiasaan (empirial case approach)
Manajernen di pelajari dari sudut sejarahnnya, asal usulnya berdasarkan pengalaman-pengalaman nyata di masa lalu.
2.      Pendekatan berdasarkan kelakuan antar individu (interpersonal behavior approach)
Manajemen di pelajari berdasarkan hubungan antar manusia, diakui tingkah laku hubungan manajer dengan bawahan, bawahan dan bawahan sebagai manusia.
3.      Pendekatan berdasarkan kelakuan kelompok (goup behaviour approach)
Manajemen di pelajari dari psikologi sosial suatu studi pola budaya mengenai susunan tingkah laku kelompok manusia (organizational behaviour) yang di artikan sebagai system, pola hubungan antar manusia di antara kelompok.
4.      Pendekatan system kerja sama social (cooperative social system approach)
Manajemen di pelajari dari teori system atau merupakan bagian dari teori system semua manajer bekerja dalam suatu system social, manajer memimpin orang berdasarkan kerja sama manusia, kerja sarna ini timbul sebagai akibat adanya keterbatasan physic, biologi, psychology, dan sociologi.
5.      Pendekatan system sosioteknik (socio technological system approach)
Memandang suatu orang sebagai dua system yaitu social system dan technical system yang kedua-duanya perlu ada interaksi yang harmonis. Jadi orang dan manajemen yang efektif tidak hanya tergantung pada interaksi yang baik dari orang-orang tetapi juga pada lingkungan teknis di tempat mereka bekerja,cara bekerja, alat-alat yang di gunakan, ruangan dan keadaan cahaya tempat mereka bekerja.
6.      Pendekatan Teori keputusan (decision theori approach)
Merupakan pemilihan secara rasional yang di titik beratkan pada keputusan rasional, logis dan ilmiah. Rational Decision adalah pemilihan di antara beberapa alternative yang merupakan cara tindakan yang berdasarkan keputusan yang di ambil secara rasional. Jadi, rational decision harus di dasari oleh alternative-alternatif kegiatan yang di evaluasi, baru kemudian di pilih.
7.      Pendekatan pusat komunikasi (communication center)
Menekankan pentingnya peranan komunikasi bagi manajer.
8.      Pendekatan matematis (mathematical approach)
Melihat manajemen sebagar suatu system proses dalam model-model matematik, pendekatan ini di kenal sebagai operation research./operationalist yang mendasarkan pembahasan pada pendekatan mathematic dan telah menamakan dirinya sebagai manajement scientist. Jadi,dalam pengambilan keputusan selalu dengan bantuan orang yang merupakan penerapan dari metode ilmiah terhadap masalah-masalah manajemen yang di kemukakan secara kuantitatif.
9.      Pendekatan Situasional (contingency approach)
Mempelajari manajemen di dasarkan pada sifat situasional (sikon) internal dan eksternal orang pada saat tersebut. Masalah-masalah yang di hadapi di selesaikan dan di atasi berdasarkan situasional (sikon), sehingga pemecahan masalah yang berbeda-beda dilakukan dengan cara yang berbeda-beda pula.
10.  Pendekatan sumber daya manusia (human resources/supportiveapproach)
Manajemen di pelajari dengan SDM sebagai dasar kajian/tinjauan. Masalah individu, kelompok kerja, lingkungan kerja, motivasi-motivasi apa yang dapat meningkatkan produktivitas kerjanya.
11.  Pendekatan kombinasi (operation approach)
Manajemen di pelajari berdasarkan kombinasi sernua pendekatan diatas(1-10)
Beberapa para ahli terdapat berbagai macam perbedaan, namun dari berbagai macam perbedaan fungsi tersebut tujuannya tetaplah sama-sama untuk mencapai suatu target/tujuan yang telah direncanakan. Adapun dari beberapa persamaan fungsi manajemen menurut para ahli tersebut, dapat disimpulkan fungsi utama manajemen ialah sebagai berikut :
1.      Perencanaan(planning)
Perencanaan adalah proses memutuskan tujuan-tujuan apa yang akan dikejar selama suatu jangka waktu yang akan datang dan apa yang dilakukan agar tujuan-tujuan itu dapat tercapai.
Pengorganisasi adalah proses pengelompokan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan dan penugasan setiap kelompok kepada seorang manajer, yang mempunyai kekuasaan, yang perlu untuk mengawasi anggota-anggota kelompok. Dengan cara mengorganisir, orang-orang dipersatukan dalam pelaksanaan tugas-tugas yang saling berkaitan. Tinjauan teratas dari “organizing” adalah untuk membantu orang-orang dalam bekerja bersama-sama secara efektif.
Pengarahan adalah mengintegrasikan usaha-usaha anggota suatu kelompok sedemikian, sehingga dengan selesainya tugas-tugas yang diserahkan kepada mereka, mereka memenuhi tujuan-tujuan individual dan kelompok.
Pengawasan ialah mengevaluasi pelaksanaan kerja dan memperbaiki apa yang sedang dikerjakan untuk menjamin tercapainya hasil-hasil menurut rencana.
5.      Kepegawaian(staffing)
Kepegawaian adalah hal yang sangat penting dalam sebuah organisasi, karena dalam menempatkan orang-orang yang tepat dalam berbagai pekerjaan akan menentukan kegagalan dan keberhasilan dalam organisasi.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembuatan makalah ini yaitu bahwa komponen-komponen dalam sistem manajemen, pendekatan manajemen serta fungsi manajemen sangat perlu dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar hubugan antara atasan dan bawahan maupun dosen dengan mahasiswa lebih harmonis lagi dan dapat menjalankan sistem manajemen organisasi maupun tempat kerjanya secara baik dan benar.
Serta menurut kelompok kami, materi ini dapat membuat kami menentukan, menyusun, dan merencanakan suatu organisasi yang baik dan benar. Yang sesuai dengan kebutuhan, memiliki progres cepat, sehingga dapat membantu dalam memanajemen kan suatu organisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Malayu S. P. Manajemen Dasa, Pengertian, dan Masalah (edisi revisi), Jakarta : Bumi Aksara, 2001









[1] Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan. Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah (edisi revisi), hal 26-30

No comments:

Post a Comment