KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama
Allah SWT, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami panjatkan puji serta
syukur atas kehadiran-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
innayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.
Shalawat dan salam
tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya,
sahabatnya, serta kita umatnya yang telah menghantarkan kita dari zaman kegelapan
menuju zaman yang terang benderang.
Selanjutnya kami sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan mendorong kami untuk menyelesaikan makalah ini. Orang-orang tersebut
diantaranya Drs
Ali Nurdin M.Pd selaku
dosen mata kuliah Pengantar Manajamen Pendidikan, selaku pemberi dorongan finansial maupun
nonfinansial; serta teman-teman jurusan Manajemen Pendidikan tahun 2019.
Kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasanya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan segala kritik dan
saran agar kami dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................
1
B. Rumusan Masalah...........................................................................
1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................
1
BAB II PEMBAHASAN
1.
Definisi perencanaan
....................................................................... 2
2.
Asas – asas
perencanan ................................................................... 2
3.
Jenis - jenis rencana
....................................................................... 4
4.
Keuntungan dan
kerugian perencanaan .......................................... 5
5.
Prinsip
Perencanaan Yang Baik ..................................................... 6
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan.....................................................................................
7
B.
Saran...............................................................................................
7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................
8
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Setiap organisasi, perusahaan, lembaga
pendidikan, organisasi masyarakat, ataupun yang lainnya pasti memerlukan
perencanaan dalam setiap kegiatan organisasinya, baik perencanaan produksi,
perencanaan rekrutmen siswa baru, perencanaan anggaran, dan lain sebagainya.
Perencanaan merupakan proses dasar untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan
menetapkan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan merupakan tahapan paling
penting dalam fungsi manajemen didalam mengambil suatu keputusan atau tindakan.
Tanpa adanya fungsi perencanaan, fungsi-fungsi manajemen yang lainnya, seperti
pengorganisasian, pengontrolan, dan pengarahan tidak dapat berjalan dengan
baik. Sehingga dapat dikatakan perencanaan yang baik akan mewujudkan
tercapainya tujuan dari suatu kegiatan atau aktivitas yang telah direncanakan.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa definisi perencanaan ?
2. Apa
saja asas – asas perencanaan ?
3. Apa
saja jenis – jenis rencana ?
4. Apa
saja keuntungan dan kerugian perencanaan ?
5. Apa
prinsip perencanaan yang baik ?
C.
Tujuan
Penulisan
1. Mengetahui
definisi perencanaan
2. Mengetahui
asas – asas perencanaan
3. Mengetahui
jenis – jenis rencana
4. Mengetahui
keuntungan dan kerugian perencanaan
5. Mengetahui
prinsip perencanaan yang baik
BAB II
PEMBAHASAN
Perencanaan ialah sebuah kegiatan
yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam
rangka mencapai tujuan yang ditetapkan. Perencanaan merupakan suatu fungsi
manajemen yang paling utama. pada urut –
urutan kegiatan, perencanaan merupakan awal kegiatan. Fungsi yang lain akan
bekerja setelah diberi arahan oleh bagian perencanaan. Oleh karena itu,
perencanaan merupakan proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan
langkah – langkah yang harus dilakukan agar tujuan dapat tercapai.
a) priciple of contribution to objective.
Setiap perencanaan dan segala
perubahannya harus ditujukan kepada pencapaian tujuan
b)
principle
of efficiency of planning
suatu perencanaan adalah efisien jika perencanaan itu
dalam pelaksanaanya dapat mencapai tujuan dengan biaya yang sekecil-kecilnya.
c) Principle of primacy of planning (Asas pengutamaan perencanaan)
perencanaan adalah keperluan
utama para pemimpin dan fungsi-fungsi lainnya, “organizing, staffing, directing, dan controlling” seorang pemimpin tidak akan dapat melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen lainnya tanpa mengetahui tujuan dan dan pedoman dalam
melaksanakan kebijaksanaan.
d) Principle of pervasiveness of planning ( Asas pemerataan perencanaan)
Asas
pemerataan perencanaan memegang peranan penting, mengingat pemimpin
pada tingkat tinggi banyak mengerjakan perencanaan dan bertanggung jawab
atas berhasilnya rencana itu. Tidak seorang manajer pun yang tidak mengerjakan perencanaan.
e) Principle of planning premise (Asas patokan perencanaan ).
Patokan-patokan
perencanaan sangat berguna bagi ramalan, sebab premis-premis
perencanaan dapat menunjukan kejadian-kejadian yang akan datang.
f) principle of policy frame work ( Asas kebijaksanaan pola kerja ).
Kebijaksanaan ini mewujudkan
pola kerja, prosedur-prosedur kerja dan program – program kerja tersusun.
g) principle of timing (Asas waktu )
perencanaan waktu yang relatif singkat dan tepat.
h) Principle of planning communication (Asas tata hubungan perencanaan).
Perencanaan dapat disusun dan dikoordinasi dengan
baik, jika setiap orang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya dan memperoleh
penjelasan yang memadai mengenai bidang yang akan dilaksanakannya
i)
Principle of alternative (Asas
alternatif)
alternatif ada pada setiap rangkaian kerja dan
perencanaan meliputi pemilihan rangkaian alternatif dalam pelaksanaan
pekerjaan, sehingga sehingga tercapai tujuan yang telah diteapkan.
j)
Principle of limiting faktor (Asas pembatasan faktor).
Dalam pemilihan
alternatif-alternatif, pertama-tama harus ditujukan pada faktor-faktor yang strategis dan dan dapat membantu
pemecahan masalah. Asas alternatif dan asas pembatasan faktor merupakan syarat
mutlak dalam penetapan keputusan.
k) The commitment principle (Asas keterikatan).
Perencanaan harus
memperhitungkan jangka waktu keterikatan
yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
l)
The principle of plexibility ( Asas fleksibilitas )
Perencanaan yang efektif
memerlukan fleksibelitas, tetapi tidak berarti mengubah tujuan.
m) The principle of navigation
change (Asas ketetapan arah).
Perencanaan yang efektif
memerlukan pengamatan yang terus menerus terhadap kejadian-kejadian yang timbul
dalam pelaksanaannya untuk mempertahankan tujuan.
n) Principle of strategic planning ( Asas perencanaan strategis ).
Dalam kondisi tertentu manager
harus memilh tindakan yang diperlukan untuk menjamin pelaksanaan perencanaan
agar tujuan tercapi dengan efektif.
a.
Tujuan ( objektif )
Tujuan yang
diinginkan harus dirumuskan sejelas – jelasnya agar dapat dipahami dan
ditafsirkan dengan mudah oleh orang lain. Tujuan yang diinginkan yaitu juga
harus wajar , rasional, ideal, dan cukup menantang untuk diperjuangkan dan
dapat dicapai oleh orang banyak. Tegasnya, tujuan yang diinginkan itu harus
ditetapkan, supaya perencanaan itu tidak mengambang.
b.
Kebijaksaan ( policy )
Kebijaksanaan
adalah suatu jenis rencana yang memberikan bimbingan berpikir dan arah dalam
pengambilan keputusan. Karena dengan kebijaksanaan ini maka rencana akan
semakin baik dan menjuruskan daya pikir dari pengambilan keputusan ke arah
tujuan yang diinginkan. Menurut Grave , kebijaksanaan dapat dikualifikasikan
sebagai berikut :
1.
Kebijaksanaan produksi ( production policies )
2.
Kebijaksanaan penjualan ( sales policies )
3.
Kebijaksanaan finansial ( financial policies )
4.
Kebijaksanaan personal (personel policies )
Syarat-syarat kebijaksanaan
1. Kejelasan (clearity), artinya kebijaksanaan yang di ambil harus jelas maksud, arah, dan tujuannya, supaya tidak salah ditafsirkan.
2. Luwes (fleksibility), artinya kebijaksanaan itu jangan kaku.
3. Konsisten (Consistency), artinya harus tetap dalam pendirian dan tujuan.
4. Erkepribadian (individuality), artinya khas, tersendiri.
1. Kejelasan (clearity), artinya kebijaksanaan yang di ambil harus jelas maksud, arah, dan tujuannya, supaya tidak salah ditafsirkan.
2. Luwes (fleksibility), artinya kebijaksanaan itu jangan kaku.
3. Konsisten (Consistency), artinya harus tetap dalam pendirian dan tujuan.
4. Erkepribadian (individuality), artinya khas, tersendiri.
c.
Prosedur
Menurut George
R. Terry prosedur adalah suatu rangkaian tugas yang mewujudkan urutan waktu dan
rangkaian itu harus dilaksanakan supaya pelaksanaan kerja tidak simpang-siur.
Banyak kelambatan dan kemandekan dalam pekerjaan yang disebabkan oleh kurang
tertibnya prosedur kerja.
d.
Rule
Rule adalah
suatu rencana tentang peraturan – peraturan yang telah ditetapkan dan harus
ditaati . rule kadang – kadang ditimbulkan oleh prosedur, tetapi keadaannya
tidak sama. Perbedaannya terletak dalam hal bahwa rule tidak menurut “urutan – urutan , tindakan dan waktu
pelaksanaan pekerjaan. Persamaannya adalah baik rule maupun prosedur sama – sama memberikan bimbingan untuk
bertindak yang baik.
e.
Program
Program adalah
suatu rencana yang pada dasarnya telah menggambarkan rencana yang konkret.
Rencana ini konkret dalam “ program sudah tercantum, baik sasaran,
kebijaksanaan, prosedur , waktu maupun anggaranya”. Jadi, program juga
merupakan usaha – usaha untuk mengefektifkan rangkaian tindakan yang harus
dilaksanakan menurut bidangnya masing – masing.
f.
Metode
Metode merupakan
hal yang fundamental bagi setiap tindakan dan berhubungan dengan prosedur.
Suatu prosedur terdiri dari serangkaian tindakan. Menurut George R. Terry,
suatu metode dapat didefinisikan sebagai hasil penentuan cara pelaksanaan suatu
tugas dengan suatu pertimbangan yang memadai menyangkut tujuan,
fasilitas-fasilitas yang tersedia dan jumlah penggunaan waktu, uang, dan usaha.
g.
Strategi
strategi atau
siasat adalah juga termasuk rencana, karena akan menentukan tindakan – tindakan
pada masa – masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.strategi pada dasarnya adalah penentuan cara yang harus dilakukan
agar memungkinkan memperoleh hasil yang optimal, efektif, dan dalam jangka
waktu yang relatif singkat serta tepat menuju tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan.
Strategi-strategidalam perencanaan
Prof.L.C.Serrel mengemukakan strategi dalam perencanaan, sebagai berikut:
1. Camel head in the tent (memasukan kepala unta dalam tenda)
2. Sowing seed on fertile ground (menebarkan bibit pada tanah yang subur)
3. Mass concentrated offensive (penyerangan secara terkonsentrasi)
4. Confusethe issue (mengalihkan perhatian).
5. Use strong tactics only when necesssary (mempergunakan taktik keras jika perlu).
6. Pass tha buck (lepaskan tanggung jawab).
7. Time is great healer (waktu ialah penyembuh yang terbaik).
8. Strike while the iron is hot (pukullah besi ketika masih panas)
Prof.L.C.Serrel mengemukakan strategi dalam perencanaan, sebagai berikut:
1. Camel head in the tent (memasukan kepala unta dalam tenda)
2. Sowing seed on fertile ground (menebarkan bibit pada tanah yang subur)
3. Mass concentrated offensive (penyerangan secara terkonsentrasi)
4. Confusethe issue (mengalihkan perhatian).
5. Use strong tactics only when necesssary (mempergunakan taktik keras jika perlu).
6. Pass tha buck (lepaskan tanggung jawab).
7. Time is great healer (waktu ialah penyembuh yang terbaik).
8. Strike while the iron is hot (pukullah besi ketika masih panas)
9. Two heads are better than
one ( pemikiran 2 orang lebih baik daripada 1 orang )
10. Divide and rule ( membagi dan menguasai )
·
Keuntungan perencanaan
a. Dengan
perencanaan tujuan menjadi jelas,objektif,dan rasional.
b. Perencanaan
menyebabkan semua aktifitas terarah, teratur, ekonimis dan bermanfaat.
c. Meningkatkan
daya guna dan hasil guna semua potensi
yang dimiliki.
d. Perencanaan
dapat menggabarkan keseluruhan perusahaan .
e. Dapat
memperkecil risiko yang dihadapi perusahaan.
f. Memberikan
landasan untuk pengendalian.
g. Merangsang
prestasi kerja.
h. Memberikan
gambaran mengenai seluruh pekerjaan dengan jelas dan lengkap.
i.
Dapat diketahui tingkat keberhasilan karyawan.
·
Kerugian Perencanaan
a. Perencanaan akan
membatasi tindakan dan inisiatif para bawahan karena mereka harus bekerja sesui
dengan pola yang ditetapkan.
b. Mentebabkan
terlambatnya tindakan yang perlu diambil dalam keadaan darurat, padahal keadaan
daarurat perlu diambil keputusan yang cepat.
c. Informasi yang
dibutuhkan untuk meramalkan masa yang akan datang, belum tentu tepat, sehingga
manajer tidak akan dapat secara pasti meramalkan apa yang akan terjadi pada
masa yang akan datang.
d. Biaya yang
diperlukan untuk perencanaan cukup besar bahkan dapat melampaui hasil yang akan
tercapai.
e. Perencanaan
mempunyai penghalang-penghalang psikologis, karena orang lebih memperhatikan
masa sekarang daripada masa yang akan datang.
1. Keadaan
sekarang( tidak dimulai dari nol, tetapi dari sumber daya yang sudah ada).
2. Keberhasilan dan faktor-faktor kritis
keberhsilan.
3. Kegagalan masa
lampau.
4. Potensi,
tantangan, dan kendala yang ada.
5. Kemampuan
merubah kelemahan menjadi kekuatan dan ancaman menjadi peluang analisis(Strenghts, Weaknesses, Opportunites, nthreats atau SWOT).
6. Mengikutsertakan
pihak-pihak terkait.
7. Memerhartikan
komitmen mengkoordinasikan pihak-pihak terkait.
8. Mempertimbangkan
efektifitas dan efesiensi, demokratis, transparan, realistis, legalistis dan
praktis.
9. Menguji cobakan
kelayakan perencanaan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Perencanaan merupakan fungsi utama
manajer, pelaksanaan suatu pekerjaan tergantung baik buruknya suatu rencana.
Perencanaan harus diarahkan pada tercapainya tujuan. Perencanaan harus
didasarkan atas kenyataan-kenyataan objektif dan rasional untuk mewujudkan
adanya kerja sama yang efektif. Perencanaan harus mengandung atau dapat
diproyeksikan kejadian-kejadian pada masa yang akan datang. Perencanaan juga
harus memikirkan matang-matang tentang anggaran, kebijaksanaan, program,
prosedur, metode, dan standar untuk mecapai tujuan yang telah ditetapkan. serta
perencanaan harus memberikan dasar kerja dan latar belakang bagi fungsi-fungsi
manajemen lainnya. Pelaksanaan proses manajemen akan lebih mudah dan baik jika
rencanannya baik, jelas dan terinci. Didalam perencanaan terdapat jenis – jenis
perencanaan yaitu objectives, policy, rule, prosedur, program, budget,
metode, dan strategi.
B.
SARAN
Sebaiknya
dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai bentuk menggunakan proses
dasar manajemen berupa perencanaan.Dalam sebuah prencanaan perlu memperhatikan
sifat rencana yang baik untuk mencapai hasil yang diinginkan. Dan sarannya
setelah mengetahui definisi perencanaan, asas – asas perencanaan, jenis-jenis rencana,
keuntungan dan kerugian perencanaan serta prinsip perencanaan yang baik dapat
memberikan pemahaman kepada pembaca tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin
yang tentunya selalu melakukan fungsi perencanaan dalam berbagai aktivitas atau
kegiatan dalam proses kepemimpinannya, baik pemimpin di dalam organisasi,
perusahaan, maupun lembaga pendidikan. Serta diharapkan dapat diterapkan dengan
baik
DAFTAR PUSTAKA
Usman, Husaini .2008.
Manajemen: Teori Praktik dan Riset
Pendidikan ( Jakarta: Bumi Aksara). Hal 91-110
Hasibuan,
Malayu. 2007.Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah ( Jakarta: Bumi Aksara).
Hal 124
No comments:
Post a Comment