Saturday, May 16, 2020

KONSEP DAN RUANG LINGKUP MANAJEMAN PENDIDIKAN

 

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu di upayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Mengenai masalah pendidikan, perhatian pemerintahan kita masih sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang professional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan uu pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin tepuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, provinsi, maupun kota, dan kabupaten.
   Penyelesaian masalah pendidikan tidak semestinya di lakukan secara terpisah-pisah, tetapi harus di tempuh langkah atau tindakan yang sifatnya menyeluruh. Artinya, kita tidak hanya memperhatikan kepada kenaikan anggaran saja. Sebab percuma saja, jika kualitas sumber daya manusia dan mutu pendidikan di Indonesia makin rendah. Masalah penyelenggaraan wajib belajar Sembilan tahun sejatinya masih menjadi pr bagi kita. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa banyak di daerah-daerah pinggiran yang tidak memiliki sarana pendidikan yang memadai. Anak Indonesia masih banyak yang putus sekolah sebelum mereka menyelesaikan wajib belajar Sembilan tahun. Dengan kondisi tersebut, bila tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan, sulit bagi bangsa ini keluar dari masalah-masalah pendidikan yang ada, apalagi bertahan pada kompetisi di era global.
B.  Rumusan Masalah
1.        Apa saja  konsep dasar manajemen pendidikan?
2.        Apa saja Ruang lingkup manajemen pendidikan?
C.   Tujuan Penulisan
1.       Untuk mengetahui konsep dasar manajemen pendidikan
2.       Untuk mengetahui ruang lingkup manajemen pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
Kata managemen berasal dari Bahasa Francis kuno yaitu “management”, yang artinya  melaksanakan dan mengatur.
Menurut Mary Parker Follet[1], manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Menurut Ricky W. Griffin, manajemen adalah sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengkontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran efektif dan efisien.  Secara umum manajemen adalah ilmu seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dan pengguna sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Manajemen Pendidikan menurut Made Pidarta[2] adalah aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.
Manajemen Pendidikan menurut Soebagio Atmodiwirio[3] adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidika, sumber daya pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dapat disimpulkan, Manajemen Pendidikan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan serta penilaian usaha pendidikan agar mencapai tujuan agar mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.


A.       Manajemen Sebagai Ilmu
Manajemen dipelajari dan telah dikaji, diorganisasikan menjadi suatu rangkaian teori. Manajemen memerlukan kedisiplinan ilmu pengetahuan lain dalam penerapannya untuk mencapai tujuan. Manajemen dalam upaya mencapai tujuannya berdasar kepada kaidah ilmiah dan sistematis.

B.       Manajemen Sebagai Seni
Diartikan bahwa manajer dalam mencapai tujuan banyak dipengaruhi oleh keterampilan pribadi, bakat dan karakter.
C.       Manajemen Sebagai Proses
Manajemen sebagai proses karena karena dalam mencapai tujuan menggunakan rangkaian kegiatan yang saling berkaitan. Manajemen proses sebagai lebih diarahkan pada proses mengelola dan mengatur pelaksanaan suatu pekerjaan atau serangkaian aktivitas dalam rangka mencapai tujuan.
Manajemen sebagai profesi menekankan pada kegiatan yang dilakukan sekelompok orang dengan keahlian tertentu. Keahlian tersebut diperoleh karena telah memenuhi syarat atau standar tertentu dan diakui oleh masyarakat. Dengan keahlian tersebut seseorang dapat memperoleh suatu status.

Manajemen pendidikan memiliki ruang lingkup yang lebih luas dibanding menejemen sekolah. Ruang lingkup manajemen pendidikan secara rinci meliputi; Manajemen Kurikulum, Manajemen Peserta Didik, Manajemen Pegawaian, Manajemen Keuangan, Manajemen Sarana Prasarana, Manajemen Perkantoran, Manajemen Humas, Manajemen Unit Penunjang, Manajemen Ekstrakulikuler, Manajemen Pelayanan Khusus, serta Manajemen Keamanan.Secara lebih rinci, ruang lingkup Manajemen Pendidikan adalah sebagai berikut.                                                
1.      Manajemen Kurikulum
Meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi kegiatan tentang pendataan mata kuliah atau pelajaran yang diajarkan, waktu yang tersedia, jumlah guru serta pembagian jam pelajaran, pembagian jadwal, kegiatan belajar mengajar, buku yang dibutuhkan, program semester, program tahunan, evaluasi, kalender pendidikan, perubahan kurikulum maupun inovasi kualitas lulusan dan sebagainya.

Meliputi perencanaan, peorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi kegiatan pengalangan siswa baru, pelaksanaan tes penerimaan siswa baru, penempatan dan pembagian kelas, kegiatan-kegiatan kesiswaan, motivasi dan upaya peningkatan kualitas lulusan dan sebagainya.
Manajemen ketenagaan pendidikan (kepegawaian), meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan penerimaan pegawai baru, mutasi, surat keputusan, surat tugas, berkas-berkas tenaga kependidikan, daftar umum kepegawaian, upaya peningkatan SDM serta kinerja pegawai, dan sebagainya.
 Meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan masuk dan keluarnya dana, usaha-usaha menggali sumber pendanaan sekolah seperti kegiatan koperasi serta penggunaan dana secara efisien.
 Meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan pengadaan barang pembagian dan penggunaan barang (inventaris), perbaikan barang, dan tukar tambah maupun penghapusan barang.
Meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan kantor agar memberikan pelayanan yang terbaik kepada semua orang yang membutuhkan serta berhubungan dengan kegiatan lembaga.
 Meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan hubungan masyarakat, misalnya pendataan alamat kantor/orang yang dianggap perlu, hasil kerjasama, program-progran humas.


Meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan ddan evaluasi kegiatan unit-unit penunjang, misalnya bimbingan dan penyuluhan (BP), perpustakaan, UKS, pramuka, olahraga, kesenian, dan sebagainya.
Manajemen kegiatan ekstrakulikuler adalah seluruh proses yang direncanakan dan diusahakan secara terorganisir mengenai kegiatan sekolah yang dilakukan diluar kelas dan diluar jam pelajaran (kurikulum) untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki peserta didik, baik berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang di dapatkannya maupun dalam pengertian khusus untuk membimbing peserta didik dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam dirinya melalui kegiatan-kegiatan yang wajib maupun pilihan.
            Meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan pelayanan khusus, misalnya menu makanan/konsumsi, layanan antar jemput, bimbingan khusus di rumah, dan sebagainya.
Meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi tata ruang pertamanan sekolah, kebersihan dan ketertiban sekolah, serta keamanan dan kenyamanan lingkungan sekolah
BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Perkembangan zaman sangat bepengaruh untuk manajemen pendidikan. Karena dengan berkembangnya zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Mengenai masalah pendidikan, perhatian pemerintahan kita masih sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masi rendah, pengajar kurang professional, biaya pendidikan yang mahal.
Karena Secara umum manajemen adalah ilmu seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dan pengguna sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dapat disimpulkan, Manajemen Pendidika adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan serta penilaian usaha pendidikan agar mencapai tujuan agar mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Pidarta, Made (Ed.). 1988. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta :  Bina Aksara.
 Follett, Mary. 1941. Dynamic Administration.
Admodiwirio, Soebagio (Ed.). 2000. Manajemen Pendidikan Indonesia. Ardadizya Jaya.



[1] Follett, Mary, Dynamic Administration, 1941.
[2] Made Pidarta, Manajemen Pendidikan Indonesia. (Bina Aksara, 1988).
[3] Soebagio Atmodiwirio, Manajemen Pendidikan Indonesia. (Ardadizya Jaya,2000).

No comments:

Post a Comment