BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan
mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Derap langkah
pembangunan selalu di upayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan
zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan
sebelumnya. Mengenai masalah pendidikan, perhatian pemerintahan kita masih
sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang
makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang professional, biaya pendidikan
yang mahal, bahkan aturan uu pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang
buruk itu, negeri kita kedepannya makin tepuruk. Keterpurukan ini dapat juga
akibat dari kecilya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat
nasional, provinsi, maupun kota, dan kabupaten.
Penyelesaian masalah pendidikan tidak
semestinya di lakukan secara terpisah-pisah, tetapi harus di tempuh langkah
atau tindakan yang sifatnya menyeluruh. Artinya, kita tidak hanya memperhatikan
kepada kenaikan anggaran saja. Sebab percuma saja, jika kualitas sumber daya
manusia dan mutu pendidikan di Indonesia makin rendah. Masalah penyelenggaraan
wajib belajar Sembilan tahun sejatinya masih menjadi pr bagi kita. Kenyataan
yang dapat kita lihat bahwa banyak di daerah-daerah pinggiran yang tidak
memiliki sarana pendidikan yang memadai. Anak Indonesia masih banyak yang putus
sekolah sebelum mereka menyelesaikan wajib belajar Sembilan tahun. Dengan
kondisi tersebut, bila tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan, sulit
bagi bangsa ini keluar dari masalah-masalah pendidikan yang ada, apalagi
bertahan pada kompetisi di era global.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
saja konsep dasar manajemen pendidikan?
2.
Apa
saja Ruang lingkup manajemen pendidikan?
C.
Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui konsep dasar manajemen
pendidikan
2. Untuk mengetahui ruang lingkup manajemen
pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
Kata managemen berasal dari Bahasa Francis kuno
yaitu “management”, yang artinya melaksanakan dan mengatur.
Menurut Mary Parker Follet[1],
manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Menurut Ricky W. Griffin, manajemen adalah sebuah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengkontrolan
sumber daya untuk mencapai sasaran efektif dan efisien. Secara umum manajemen adalah ilmu seni
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-usaha
para anggota organisasi dan pengguna sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Manajemen Pendidikan menurut Made Pidarta[2] adalah
aktivitas memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai
tujuan pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya.
Manajemen Pendidikan menurut Soebagio Atmodiwirio[3] adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidika,
sumber daya pendidikan, untuk mencapai tujuan pendidikan.
Dapat disimpulkan, Manajemen Pendidikan adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan serta penilaian
usaha pendidikan agar mencapai tujuan agar mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan.
Manajemen dipelajari dan telah
dikaji, diorganisasikan menjadi suatu rangkaian teori. Manajemen memerlukan
kedisiplinan ilmu pengetahuan lain dalam penerapannya untuk mencapai tujuan.
Manajemen dalam upaya mencapai tujuannya berdasar kepada kaidah ilmiah dan
sistematis.
Diartikan bahwa manajer dalam
mencapai tujuan banyak dipengaruhi oleh keterampilan pribadi, bakat dan
karakter.
Manajemen sebagai proses karena
karena dalam mencapai tujuan menggunakan rangkaian kegiatan yang saling
berkaitan. Manajemen proses sebagai lebih diarahkan pada proses mengelola dan
mengatur pelaksanaan suatu pekerjaan atau serangkaian aktivitas dalam rangka
mencapai tujuan.
Manajemen sebagai profesi menekankan
pada kegiatan yang dilakukan sekelompok orang dengan keahlian tertentu.
Keahlian tersebut diperoleh karena telah memenuhi syarat atau standar tertentu
dan diakui oleh masyarakat. Dengan keahlian tersebut seseorang dapat memperoleh
suatu status.
Manajemen pendidikan memiliki ruang
lingkup yang lebih luas dibanding menejemen sekolah. Ruang lingkup manajemen pendidikan
secara rinci meliputi; Manajemen Kurikulum, Manajemen Peserta Didik, Manajemen
Pegawaian, Manajemen Keuangan, Manajemen Sarana Prasarana, Manajemen
Perkantoran, Manajemen Humas, Manajemen Unit Penunjang, Manajemen
Ekstrakulikuler, Manajemen Pelayanan Khusus, serta Manajemen Keamanan.Secara
lebih rinci, ruang lingkup Manajemen Pendidikan adalah sebagai berikut.
Meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi kegiatan tentang pendataan
mata kuliah atau pelajaran yang diajarkan, waktu yang tersedia, jumlah guru
serta pembagian jam pelajaran, pembagian jadwal, kegiatan belajar mengajar,
buku yang dibutuhkan, program semester, program tahunan, evaluasi, kalender
pendidikan, perubahan kurikulum maupun inovasi kualitas lulusan dan sebagainya.
Meliputi
perencanaan, peorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi kegiatan
pengalangan siswa baru, pelaksanaan tes penerimaan siswa baru, penempatan dan
pembagian kelas, kegiatan-kegiatan kesiswaan, motivasi dan upaya peningkatan
kualitas lulusan dan sebagainya.
Manajemen
ketenagaan pendidikan (kepegawaian), meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan penerimaan pegawai baru, mutasi,
surat keputusan, surat tugas, berkas-berkas tenaga kependidikan, daftar umum
kepegawaian, upaya peningkatan SDM serta kinerja pegawai, dan sebagainya.
Meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan masuk dan keluarnya dana,
usaha-usaha menggali sumber pendanaan sekolah seperti kegiatan koperasi serta
penggunaan dana secara efisien.
Meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan pengadaan barang pembagian dan
penggunaan barang (inventaris), perbaikan barang, dan tukar tambah maupun
penghapusan barang.
Meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan
kantor agar memberikan pelayanan yang terbaik kepada semua orang yang
membutuhkan serta berhubungan dengan kegiatan lembaga.
Meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan hubungan masyarakat, misalnya
pendataan alamat kantor/orang yang dianggap perlu, hasil kerjasama,
program-progran humas.
Meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan ddan evaluasi kegiatan unit-unit
penunjang, misalnya bimbingan dan penyuluhan (BP), perpustakaan, UKS, pramuka,
olahraga, kesenian, dan sebagainya.
Manajemen
kegiatan ekstrakulikuler adalah seluruh proses yang direncanakan dan diusahakan
secara terorganisir mengenai kegiatan sekolah yang dilakukan diluar kelas dan
diluar jam pelajaran (kurikulum) untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya
manusia (SDM) yang dimiliki peserta didik, baik berkaitan dengan aplikasi ilmu
pengetahuan yang di dapatkannya maupun dalam pengertian khusus untuk membimbing
peserta didik dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam dirinya
melalui kegiatan-kegiatan yang wajib maupun pilihan.
Meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kegiatan pelayanan
khusus, misalnya menu makanan/konsumsi, layanan antar jemput, bimbingan khusus
di rumah, dan sebagainya.
Meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi tata ruang
pertamanan sekolah, kebersihan dan ketertiban sekolah, serta keamanan dan
kenyamanan lingkungan sekolah
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perkembangan
zaman sangat bepengaruh untuk manajemen pendidikan. Karena dengan berkembangnya
zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan
sebelumnya. Mengenai masalah pendidikan, perhatian pemerintahan kita masih
sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang
makin rumit. Kualitas siswa masi rendah, pengajar kurang professional, biaya
pendidikan yang mahal.
Karena
Secara umum manajemen adalah ilmu seni perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dan
pengguna sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Dapat disimpulkan, Manajemen Pendidika adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan serta penilaian usaha pendidikan agar
mencapai tujuan agar mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Pidarta,
Made (Ed.). 1988. Manajemen Pendidikan
Indonesia. Jakarta : Bina Aksara.
Follett, Mary. 1941. Dynamic Administration.
Admodiwirio,
Soebagio (Ed.). 2000. Manajemen
Pendidikan Indonesia. Ardadizya Jaya.
[1] Follett, Mary, Dynamic
Administration, 1941.
[2] Made Pidarta, Manajemen
Pendidikan Indonesia. (Bina Aksara, 1988).
[3] Soebagio Atmodiwirio, Manajemen
Pendidikan Indonesia. (Ardadizya Jaya,2000).
No comments:
Post a Comment