BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah manajemen
berasal dari kata management (bahasa
inggris), berasal dari kata “to manage”
yang artinya mengurus atau tata laksana. Sehingga manajemen dapat
diartikan bagaimana cara mengatur,
membimbing, dan memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar usaha yang
sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sedangkan pengertian umumnya, manajemen adalah proses merencanakan,
mengorginasasi, mengarahkan, dan mengawasi kegiatan mencapai secara efisien dan
efektif tujuan organisasi. Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi
dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (Stoner).
Manajemen merupakan
ilmu dan seni di mana terdapat 4 utama fungsi manajemen yaitu:
Perencanaan
(Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Actuating) dan Pengawasan (Controlling). Selain penjelasan tentang
apa yang dimaksud pengantar manajemen dan proses manajemen di atas terdapat
juga tujuan-tujuan dari manajemen itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
Dengan latar
belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya kami akan membahas masalah mengenai:
1.
Apa definisi dari Manajemen?
2.
Apa yang dimaksud dengan Filsafat manajemen?
3.
Sebutkan asas-asas manajemen!
4.
Apa pentingnya manajemen?
5.
Apa yang dimaksud dengan Manajemen sebagai ilmu dan
seni?
6.
Sebutkan tujuan dari manajemen!
C. Tujuan
1.
Mengetahui definisi dari manajemen
2.
Memahami apa yang dimaksud dengan filsafat manajemen
3.
Mengetahui asas-asas dari manajemen
4.
Memahami pentingnya manajemen
5.
Memahami manajemen sebagai ilmu dan seni
6. Mampu menyebutkan
tujuan dari manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
§ Filsafat
Secara etimologi filsafat
berasal dari bahasa Yuanani yang terdiri atas philein dan spohia. Philein
berarti cinta dan spohia berarti
kebijakan. Filsafat berarti cinta kebijakan. Filsafat juga berarti hasrat,
kemauan, atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati.
Filsafat secara umum
merupakan studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara
kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar.
Moekijat mengemukakan bahwa
filsafat adalah suatu sistem pemikiran yang menjelaskan gejala tertentu dan
memberikan serangkaian prisip untuk memecahkan permasalahan yang berhubungan
dengan pencapaian suatu tujuan tertentu (Moekijat 1980:318).
Menurut Aristoteles, filsafat
memiliki kewajiban untuk menyelidiki sebab dan asas segala benda. Sedangkan Ibnu
Sina berpendapat bahwa filsafat
merupakan hal pertama yang dihadapi seorang filsuf adalah bahwa yang
berbeda-beda, terdapat ada yang hanya “mungkin ada”. Al Farabi juga
menyampaikan pemikirannya tentang filsafat yaitu, ilmu pengetahuan tentang alam
yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenenarnya.
§ Asas
Asas merupakan suatu
pernyataan fundamental atau kebenaran umum yang dapat dijadikan pedoman
pemikiran dan tindakan.
Asas-asas manajemen menurut Henry Fayol:
1.
Authority and Responbility (asas wewenang dan tanggung jawab)
2.
Discipline (asas disiplin)
3.
Unity of Command (asas kesatuan perintah )
4.
Unity of Direction (asas kesatuan arah)
5.
Subordination of individual
interest into general interest (asas kepentingan umum di atas kepentingan pribadi)
6.
Renumeration of Personnel (asas pembagian gaji yang wajar)
7.
Centralization (asas pemusatan wewenang)
8.
Scalar of Chain (asas hierarki atau asas rantai berkala)
9.
Order (asas keteraturan)
10. Equity (asas keadilan)
11. Iniative (asas inisiatif)
12. Esprit de coips (asas kesatuan)
13. Stability of Turn-over personnel (asas kestabilan masa jabatan)
Dengan adanya asas manajemen, seorang manajer
dapat mengurangi atau menghindari kesalahan-kesalahan dasar dalam menjalankan
pekerjaan.
Filsafat manajemen adalah bagian
terpenting dari pengetahuan dan kepercayaan yang memberikan dasar yang luas
untuk menetapkan masalah manajerial. Dalam filsafat manajemen, terkandung dasar
pandangan hidup yang mencerminkan keberadaan, identitas, dan implikasinya guna
mewujudkan efisiensi dan efektifitas dalam pekerjaan manajemen.
Menurut Davis dan Filley dalam Ukkas (1978)
terdapat faktor-faktor dasar dalam filsafat manajemen yang diperlukan dan
memilki hubungan saling ketergantungan satu sama lain dalam mencapai tujuan.
Faktor-faktor dasar tersebut meliputi hal-hal berikut:
1.
Kepentingan umum
Hal ini dimaksudkan bahwa
dalam penyelenggaraan suatu organisasi harus terlihat adanya cerminan deskripsi
berbagi kepentingan, baik kepentingan pemilik, manajer, para bawahan, maupun
kepentingan masyarakat lingkungannya.
2.
Tujuan usaha
Tujuan usaha merupakan
perwujudan aktivitas yang spesifik dari organisasi, baik organisasi yang
bertujuan mencari laba maupun organisasi yang tidak bertujuan mencari laba.
3.
Pimpinan pelaksana
Pimpinan pelaksana merupakan
individu yang memberikan kepercayaan untuk memimpin suatu usaha dengan
menggunakan otoritas yang telah diberikan kepadanya.
4.
Kebijakan
Kebiajakan merupakan
pernyataan atau ketentuan umum yang menuntun atau menyalurkan pemikiran menjadi
pengambilan keputusan oleh bawahan, serta memberikan arah kemana organisasi
tersebut akan dikemudikan.
5.
Fungsi
Fungsi merupakan aktivitas
yang berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai. Setiap organisasi sebagaimana
halnya individu pasti memiliki tujuan yang akan dicapai.
6.
Faktor dasar
style="font-size: medium;">
Memiliki faktor-faktor
produksi asli atau turunan, baik berupa alam, tenaga, modal, serta pendukungnya
yang merupakan elemen yang harus ada dalam penyelenggaraan organisasi.
7.
Struktur organisasi
Struktur organisasi merupakan
saluran yang menunjukkan hubungan kerja antara manajer dan bawahan dalam
melaksakan kerjaan yang disertai dengan otoritas dan tanggung jawab serta
kesanggupan untuk tanggung gugat atau mempertanggungjawabkan.
8.
Prosedur
Prosedur merupakan tahapan
tindakan yang harus ditempuh untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu.
9.
Moral kerja
Moral kerja merupakan kondisi
mental dari individu atau kelompok yang menentukan sikap bawahan dalam menerima
pekerjaan dan pengoperasiannya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan akhir.
§ Definisi
Manajemen dapat
didefinisikan sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentukan,
menginterpretasikan, dan mencapai tujuan organisasi dengan pelaksanaan
fungsi-fungsi perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing),
penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing),
pengarahan dan kepemimpinan (leading)
dan pengawasan (controlling).[1]
Manajemen adalah proses
pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan
secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.[2]
Pada dasarnya
manusia mempunyai keterbatasan fisik, pengetahuan, waktu, perhatian dan lain sebagainya sehingga untuk memenuhi
kebutuhannya manusia memerlukan pembagian pekerjaan, tugas dan tanggung jawab
dalam suatu organisasi supaya pekerjaan sulit itu dapat terselesaikan dengan
baik untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Selain itu manajemen penting karena
dapat meningkatkan daya guna dan hasil guna serta dapat mengoptimalkan semua
potensi yang ada.
Manajemen dibutuhkan
oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen, semua usaha akan sia-sia dan
pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada 3 alasan utama diperlukannya manajemen:
1.
Untuk mencapai tujuan
2.
Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan
yang saling bertentangan
3.
Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas
Manajemen sebagai
ilmu harus memiliki langkah dasar dan keilmuan yang kuat karena di dalamnya
dijelaskan gejala-gejala manajemen, gejala-gejala ini lalu diteliti menggunakan
metode ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang diwujudkan
dalam bentuk suatu teori.
Menurut Luther
Gulick, manajemen telah memenuhi
persyaratan untuk disebut bidang ilmu pengetahuan karena telah dipelajari untuk
waktu yang lama dan telah diorganisasi menjadi suatu rangkaian teori.
Teori-teori ini masih terlalu umum dan subyektif tetapi teori manajemen selalu
diuji dalam praktek. Sehingga manajemen sebagai ilmu dapat terus berkembang.
Manajemen sebagai
ilmu berkaitan dengan ilmu-ilmu lainnya seperti pemasaran, keuangan,
matematika, dan lain sebagainya. Ilmu pengetahuan dalam manajemen memiliki
syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi yaitu :
1.
Tersusun secara sistematis dan teratur
2.
Obyektif dan rasional
3.
Menggunakan metode ilmiah
4.
Memilki prinsip-prinsip tertentu
5.
Dapat dijadikan teori
Manajemen dikatakan sebagai ilmu dikarenakan:
1.
Dapat mengerti tentang peristiwa-peristiwa dalam
manajemen
2.
Dapat menjelaskan tentang peristiwa-peristiwa
manajemen
3.
Dapat meramalkan akan peristiwa yang belum terjadi
dalam manajemen
4.
Dapat melakukan pengendalian bila terjadi sesuatu
dalam manajemen
5.
Dapat meraih keberhasilan dalam mencapai tujuan
Mary Parker Follet
(dalam buku James A. F: Management), salah seorang pakar manajemen yang
mencetuskan definisi bahwa manajemen adalah seni mencapai tujuan melalui usaha
yang dilakukan oleh orang lain.[3]
Definisi ini menjadi sangat populer dan banyak diikuti oleh para praktisi manajemen.
Seni yang dimaksud di sini bukan berarti kesenian dan kebudayaan melainkan
lebih menekankan pada perasaan, intuisi, dan kepekaan.
Manajemen sebagai
seni memiliki arti suatu siasat dan usaha serta kerjasama untuk mencapai tujuan
tertentu. Pada hakikatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing (mengatur) untuk mengatur diperlukan
suatu seni, bagimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan
bersama.
Manajemen sebagai
seni mempertimbangkan aspek konstekstual dalam pengaplikasian kaidah-kaidah
ilmiah dalam ilmu manajemen. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa prinsip
manajemen yang sama bisa menghasilkan output yang berbeda pada situasi yang
berbeda, karena diperlukan suatu seni untuk mencapai efisiensi dan efektivitas
dalam manajemen.
Tujuan manajemen
menurut G. R. Terry adalah tujuan yang diinginkan oleh pihak yang
berkepentingan yang melukiskan ruang atau skope yang jelas dan memberi arah
kepada seorang manajer.
-
Tujuan
manajemen menurut tipe-tipenya:
1.
Profit objectivities : bertujuan
untuk mendapatkan laba bagi pemiliknya.
2.
Service objectivities :
bertujuan untuk mendapatkan pelayanan yang baik bagi konsumen dan mempertinggi barang dan jasa
tersebut kepada konsumen.
3.
Social objectivities :
bertujuan meningkatkan nilai guna yang
diciptakan perusahaan untuk kesejahteraan masyarakat.
4.
Personal objectivities : bertujuan agar para karyawan secara
individual ekonomi, sosial, psikologi mendapat kepuasan di bidang pekerjaan
dalam perusahaan.
-
Tujuan manajemen menurut prioritasnya :
1.
Tujuan primer
2.
Tujuan sekunder
3.
Tujuan individual
4.
Tujuan sosial
-
Tujuan manajemen menurut jangka waktunya:
1.
Tujuan jangka panjang
2.
Tujuan jangka menengah
3.
Tujuan jangka pendek
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen dapat
didefinisikan sebagai bekerja dengan
orang-orang yang meliputi proses pencatatan (planning),
pengorganisasian (organizing),
pengarahan (actuating) dan pengawasan
(controlling). Dalam kehidupan ini
manusia sangat membutuhkan manajemen karena dengan adanya manajemen segala suatu
urusan dapat ter-manage dengan baik.
Namun dalam manajemen itu sendiri harus terdapat asas-asas atau landasan supaya
seorang manajer dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan dalam menjalakan
pekerjaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan .
Terdapat tiga alasan
utama mengapa manajemen itu penting. Pertama, untuk mencapai tujuan. Kedua,
untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan.
Ketiga, untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.
Sedangkan tujuan
dari manajemen itu sendiri bervariasi tergantung dari tujuan yang ingin
dicapai. Namun biasanya tujuan manajemen secara umum yaitu untuk mendapatkan
laba, meningkatkan nilai guna barang atau jasa, memberi kepuasan bagi pekerja
maupun pelanggan dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Muhammad
Kristiawan, M.Pd. Dian Safitri
Dr. Mamduh
Hanafi, EKMA4116/Modul1
Handoko, Hani.
1984. Manajemen. Yogyakarta: PBFE-Yogyakarta.
Robbins, Stephen
P. Coulter, Mary. 2005. Manajemen. Indonesia: PT Macanan Jaya Cemerlang.
Ramli, Drs.
Rusli. Warsidi, Drs. Adi. 1999. Asas-asas manajemen. Jakarta: Universitas
Terbuka.
[1] Dr.T. Hani Handoko, M. B. A., Manajemen, BPFE-Yogyakarta, November
1989, hal 10.
[2] Stephen P. Robbins/Mary Coulter, Manajemen, hal 8
[3] Ackhmad S. Ruky, OP. Cit. hal 2
No comments:
Post a Comment