Wednesday, May 20, 2020

FILSAFAT DAN ASAS-ASAS MANAJEMAN



BAB  I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Istilah manajemen berasal dari kata management (bahasa inggris), berasal dari kata “to manage” yang artinya mengurus atau tata laksana. Sehingga manajemen dapat diartikan  bagaimana cara mengatur, membimbing, dan memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan pengertian umumnya, manajemen adalah proses merencanakan, mengorginasasi, mengarahkan, dan mengawasi kegiatan mencapai secara efisien dan efektif tujuan organisasi. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Stoner).
Manajemen merupakan ilmu dan seni di mana terdapat 4 utama fungsi manajemen  yaitu:
Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Actuating) dan Pengawasan (Controlling). Selain penjelasan tentang apa yang dimaksud pengantar manajemen dan proses manajemen di atas terdapat juga tujuan-tujuan dari manajemen itu sendiri.

B.     Rumusan Masalah
Dengan latar belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya kami akan membahas masalah mengenai:
1.      Apa definisi dari Manajemen?
2.      Apa yang dimaksud dengan Filsafat manajemen?
3.      Sebutkan asas-asas manajemen!
4.      Apa pentingnya manajemen?
5.      Apa yang dimaksud dengan Manajemen sebagai ilmu dan seni?
6.      Sebutkan tujuan dari manajemen!


C.    Tujuan
1.      Mengetahui definisi dari manajemen
2.      Memahami apa yang dimaksud dengan filsafat manajemen
3.      Mengetahui asas-asas dari manajemen
4.      Memahami pentingnya manajemen
5.      Memahami manajemen sebagai ilmu dan seni
6.      Mampu menyebutkan tujuan dari manajemen
BAB II
 PEMBAHASAN
§  Filsafat
Secara etimologi filsafat berasal dari bahasa Yuanani yang terdiri atas philein dan spohia. Philein berarti cinta dan spohia berarti kebijakan. Filsafat berarti cinta kebijakan. Filsafat juga berarti hasrat, kemauan, atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati.
Filsafat secara umum merupakan studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar.
Moekijat mengemukakan bahwa filsafat adalah suatu sistem pemikiran yang menjelaskan gejala tertentu dan memberikan serangkaian prisip untuk memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan pencapaian suatu tujuan tertentu (Moekijat 1980:318).
Menurut Aristoteles, filsafat memiliki kewajiban untuk menyelidiki sebab dan asas segala benda. Sedangkan Ibnu Sina berpendapat  bahwa filsafat merupakan hal pertama yang dihadapi seorang filsuf adalah bahwa yang berbeda-beda, terdapat ada yang hanya “mungkin ada”. Al Farabi juga menyampaikan pemikirannya tentang filsafat yaitu, ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenenarnya.
§  Asas
Asas merupakan suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum yang dapat dijadikan pedoman pemikiran dan tindakan.
Asas-asas manajemen menurut Henry Fayol:
1.      Authority and Responbility (asas wewenang dan tanggung jawab)
2.      Discipline (asas disiplin)
3.      Unity of Command (asas kesatuan perintah )
4.      Unity of Direction (asas kesatuan arah)
5.      Subordination of individual interest into general interest (asas kepentingan umum di atas kepentingan pribadi)
6.      Renumeration of  Personnel (asas pembagian gaji yang wajar)
7.      Centralization (asas pemusatan wewenang)
8.      Scalar of Chain (asas hierarki atau asas rantai berkala)
9.      Order (asas keteraturan)
10.  Equity (asas keadilan)
11.  Iniative (asas inisiatif)
12.  Esprit de coips (asas kesatuan)
13.  Stability of Turn-over personnel (asas kestabilan masa jabatan)
Dengan adanya asas manajemen, seorang manajer dapat mengurangi atau menghindari kesalahan-kesalahan dasar dalam menjalankan pekerjaan.
Filsafat manajemen adalah bagian terpenting dari pengetahuan dan kepercayaan yang memberikan dasar yang luas untuk menetapkan masalah manajerial. Dalam filsafat manajemen, terkandung dasar pandangan hidup yang mencerminkan keberadaan, identitas, dan implikasinya guna mewujudkan efisiensi dan efektifitas dalam pekerjaan manajemen.
Menurut Davis dan Filley dalam Ukkas (1978) terdapat faktor-faktor dasar dalam filsafat manajemen yang diperlukan dan memilki hubungan saling ketergantungan satu sama lain dalam mencapai tujuan. Faktor-faktor dasar tersebut meliputi hal-hal berikut:
1.      Kepentingan umum
Hal ini dimaksudkan bahwa dalam penyelenggaraan suatu organisasi harus terlihat adanya cerminan deskripsi berbagi kepentingan, baik kepentingan pemilik, manajer, para bawahan, maupun kepentingan masyarakat lingkungannya.
2.      Tujuan usaha
Tujuan usaha merupakan perwujudan aktivitas yang spesifik dari organisasi, baik organisasi yang bertujuan mencari laba maupun organisasi yang tidak bertujuan mencari laba.


3.      Pimpinan pelaksana
Pimpinan pelaksana merupakan individu yang memberikan kepercayaan untuk memimpin suatu usaha dengan menggunakan otoritas yang telah diberikan kepadanya.
4.      Kebijakan
Kebiajakan merupakan pernyataan atau ketentuan umum yang menuntun atau menyalurkan pemikiran menjadi pengambilan keputusan oleh bawahan, serta memberikan arah kemana organisasi tersebut akan dikemudikan.
5.      Fungsi
Fungsi merupakan aktivitas yang berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai. Setiap organisasi sebagaimana halnya individu pasti memiliki tujuan yang akan dicapai.
6.      Faktor dasar
style="font-size: medium;">
Memiliki faktor-faktor produksi asli atau turunan, baik berupa alam, tenaga, modal, serta pendukungnya yang merupakan elemen yang harus ada dalam penyelenggaraan organisasi.
7.      Struktur organisasi
Struktur organisasi merupakan saluran yang menunjukkan hubungan kerja antara manajer dan bawahan dalam melaksakan kerjaan yang disertai dengan otoritas dan tanggung jawab serta kesanggupan untuk tanggung gugat atau mempertanggungjawabkan.
8.      Prosedur
Prosedur merupakan tahapan tindakan yang harus ditempuh untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu.
9.      Moral kerja
Moral kerja merupakan kondisi mental dari individu atau kelompok yang menentukan sikap bawahan dalam menerima pekerjaan dan pengoperasiannya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan akhir.

§  Definisi
Manajemen dapat didefinisikan sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading) dan pengawasan (controlling).[1]
Manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain.[2]
Pada dasarnya manusia mempunyai keterbatasan fisik, pengetahuan, waktu, perhatian  dan lain sebagainya sehingga untuk memenuhi kebutuhannya manusia memerlukan pembagian pekerjaan, tugas dan tanggung jawab dalam suatu organisasi supaya pekerjaan sulit itu dapat terselesaikan dengan baik untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Selain itu manajemen penting karena dapat meningkatkan daya guna dan hasil guna serta dapat mengoptimalkan semua potensi yang ada.
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanpa manajemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada 3 alasan utama diperlukannya manajemen:
1.      Untuk mencapai tujuan
2.      Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan
3.      Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas
Manajemen sebagai ilmu harus memiliki langkah dasar dan keilmuan yang kuat karena di dalamnya dijelaskan gejala-gejala manajemen, gejala-gejala ini lalu diteliti menggunakan metode ilmiah yang dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang diwujudkan dalam bentuk suatu teori.
Menurut Luther Gulick, manajemen telah memenuhi persyaratan untuk disebut bidang ilmu pengetahuan karena telah dipelajari untuk waktu yang lama dan telah diorganisasi menjadi suatu rangkaian teori. Teori-teori ini masih terlalu umum dan subyektif tetapi teori manajemen selalu diuji dalam praktek. Sehingga manajemen sebagai ilmu dapat terus berkembang.
Manajemen sebagai ilmu berkaitan dengan ilmu-ilmu lainnya seperti pemasaran, keuangan, matematika, dan lain sebagainya. Ilmu pengetahuan dalam manajemen memiliki syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi yaitu :
1.      Tersusun secara sistematis dan teratur
2.      Obyektif dan rasional
3.      Menggunakan metode ilmiah
4.      Memilki prinsip-prinsip tertentu
5.      Dapat dijadikan teori
Manajemen dikatakan sebagai ilmu dikarenakan:
1.      Dapat mengerti tentang peristiwa-peristiwa dalam manajemen
2.      Dapat menjelaskan tentang peristiwa-peristiwa manajemen
3.      Dapat meramalkan akan peristiwa yang belum terjadi dalam manajemen
4.      Dapat melakukan pengendalian bila terjadi sesuatu dalam manajemen
5.      Dapat meraih keberhasilan dalam mencapai tujuan
Mary Parker Follet (dalam buku James A. F: Management), salah seorang pakar manajemen yang mencetuskan definisi bahwa manajemen adalah seni mencapai tujuan melalui usaha yang dilakukan oleh orang lain.[3] Definisi ini menjadi sangat populer dan banyak diikuti oleh para praktisi manajemen. Seni yang dimaksud di sini bukan berarti kesenian dan kebudayaan melainkan lebih menekankan pada perasaan, intuisi, dan kepekaan.
Manajemen sebagai seni memiliki arti suatu siasat dan usaha serta kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Pada hakikatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing (mengatur) untuk mengatur diperlukan suatu seni, bagimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.
Manajemen sebagai seni mempertimbangkan aspek konstekstual dalam pengaplikasian kaidah-kaidah ilmiah dalam ilmu manajemen. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa prinsip manajemen yang sama bisa menghasilkan output yang berbeda pada situasi yang berbeda, karena diperlukan suatu seni untuk mencapai efisiensi dan efektivitas dalam manajemen.

E.     Tujuan Manajemen
Tujuan manajemen menurut G. R. Terry adalah tujuan yang diinginkan oleh pihak yang berkepentingan yang melukiskan ruang atau skope yang jelas dan memberi arah kepada seorang manajer.
-          Tujuan manajemen menurut tipe-tipenya:
1.      Profit objectivities        :   bertujuan untuk mendapatkan laba bagi pemiliknya.
2.      Service objectivities     : bertujuan untuk mendapatkan pelayanan yang baik bagi  konsumen dan mempertinggi barang dan jasa tersebut kepada konsumen.
3.      Social objectivities       :  bertujuan meningkatkan nilai guna yang diciptakan perusahaan untuk kesejahteraan masyarakat.
4.      Personal objectivities  :   bertujuan agar para karyawan secara individual ekonomi, sosial, psikologi mendapat kepuasan di bidang pekerjaan dalam perusahaan.
-          Tujuan manajemen menurut prioritasnya :
1.      Tujuan primer
2.      Tujuan sekunder
3.      Tujuan individual
4.      Tujuan sosial

-          Tujuan manajemen menurut jangka waktunya:
1.      Tujuan jangka panjang
2.      Tujuan jangka menengah
3.      Tujuan jangka pendek
BAB III 
 PENUTUP
A.    Kesimpulan
Manajemen dapat didefinisikan sebagai  bekerja dengan orang-orang yang meliputi proses pencatatan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating) dan pengawasan (controlling). Dalam kehidupan ini manusia sangat membutuhkan manajemen karena dengan adanya manajemen segala suatu urusan dapat ter-manage dengan baik. Namun dalam manajemen itu sendiri harus terdapat asas-asas atau landasan supaya seorang manajer dapat meminimalisir kesalahan-kesalahan dalam menjalakan pekerjaan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan .
Terdapat tiga alasan utama mengapa manajemen itu penting. Pertama, untuk mencapai tujuan. Kedua, untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Ketiga, untuk mencapai efisiensi dan efektivitas.
Sedangkan tujuan dari manajemen itu sendiri bervariasi tergantung dari tujuan yang ingin dicapai. Namun biasanya tujuan manajemen secara umum yaitu untuk mendapatkan laba, meningkatkan nilai guna barang atau jasa, memberi kepuasan bagi pekerja maupun pelanggan dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Muhammad Kristiawan, M.Pd. Dian Safitri
Dr. Mamduh Hanafi, EKMA4116/Modul1
Handoko, Hani. 1984. Manajemen. Yogyakarta: PBFE-Yogyakarta.
Robbins, Stephen P. Coulter, Mary. 2005. Manajemen. Indonesia: PT Macanan Jaya Cemerlang.
Ramli, Drs. Rusli. Warsidi, Drs. Adi. 1999. Asas-asas manajemen. Jakarta: Universitas Terbuka.





[1] Dr.T. Hani Handoko, M. B. A., Manajemen, BPFE-Yogyakarta, November 1989, hal 10.
[2] Stephen P. Robbins/Mary Coulter, Manajemen, hal 8
[3] Ackhmad S. Ruky, OP. Cit. hal 2

No comments:

Post a Comment