Friday, June 5, 2020

DEFINISI, SEJARAH PERKEMBANGAN DAN FUNGSI MANAJEMAN HUMAS

DEFINISI, SEJARAH PERKEMBANGAN DAN FUNGSI MANAJEMAN HUMAS


A.    DEFINISI MANAJEMEN HUMAS / PUBLIC RELATION

1.      Definisi Manajemen

Manajemen berasal dari kata manage(bahasa latinnya: manus), yang berarti: memimpin, mengatur, atau membimbing. Istilah manajemen memiliki berbagai pengertian. Secara universal, manajemen adalah penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran dan kinerja yang tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit ataupun non profit.

Menurut Mary Parker Follet, manajemen merupakan seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan.

Malayu S.P Hasibuan mendefinisikan manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.

Sementara itu, George R. Terry mendefinisikan manajemen sebagai proses yang khas dan terdiri atas tindakan-tindakan, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengaktifan, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.

Dari definisi Terry itulah muncul fungsi manajemen yang biasa kita kenal dengan sebutan P.O.A.C yaitu:

a.       Planning (Perencanaan) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan matang-matang apa saja yang menjadi kendala dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksud untuk mencapai tujuan.

b.      Organization (Pengorganisasian) yaitu sebagai cara untuk mengumpulkan orang-orang dan menempatkan mereka menurut kemampuan dan kehaliannya dalam pekerjaan yang sudah direncanakan.

c.       Actuating (Penggerakan) yaitu untuk menggerakkan organisasi agar berjalan sesuai dengan pembagian kerja masing-masing serta menggerakan seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan bisa mencapai tujuan.

d.      Controlling (Pengawasan) yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisai ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.[1]

 

2.  Definisi Public Relations/Humas

Apa itu Humas?

Sebagian orang memahami humas sebagai sebuah aktivitas, sebagian yang lain memahami sebagai sebuah profesi. Mungkin ada juga pemahaman lain.Institute of public relations(IPR) memandang public relation sebagai persamaan dari reputasi – yakni hasil dari apa yang anda kerjakan, apa yang anda ucapkan dan apa yang orang lain katakan tentang diri anda. Kemudian IPR juga mendefinisikan praktik public relation sebagai disiplin dan serangkaian usaha untuk menjaga reputasidengan tujuan memperoleh pengertian/pemahaman dan dukungan, serta mempengaruhi opini dan perilaku.[2]

Pada dasarnya, humas (hubungan masyarakat) merupakan bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial (perusahaan) maupun organisasi non komersial. Humas merupakan terjemahan bebas dari istilah publicrelations atau PR­­, yaitu suatu kegiatan yang terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang berkepentingan dengannya.[5]

Menurut Institute of Public Relations Association (IPRA), “Public Relations is a management function, of a continuing and lanned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy, and support of those with whom they are or my be concerned - by evaluating public oinion about themselves, in order to correlate, as fat as possible, their own policies and procedures, to achieve by planned and widespread information more productive co-operation and more efficient fulfilment of their common interest.” (Humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau public untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini publik diantara mereka).[3]

Olusegun (2006:3) mendifinisikan humas dengan mengutip rumusan dari British Institute of Public Relation (BIPR), yaitu “upaya yang disengaja dan berkelanjutan untuk membangun dan memelihara saling pengertian pengertian antara organisasi dan publik-publiknya”. Definisi ini menunjukkan bahwa humas ituberkaitan dengan membangun atau memelihara saling pengertian antara organisasi dan publiknya.

Dari definisi-definisi humas tersebut juga terdapat beberapa hal pokok kehumasan, yaitu:

1.      Humas merupakanfungsi menejemen, sehingga pada manajemen apapun akan ada humas.

2.      Komunikasi terencana antar organisasidanpublik-publiknya.

3.      Relasi yang saling memberi manfaat antara organisasinya danpublik-publiknya.

4.      Relasi organisasi dan publlik dibangun dan diperlihara melalui komunikasi yang terencana dan dirancang dengan baik.

5.      Publik-publik organisasi merupakan sumberkeberhasilan organisasi.

6.      Tujuan kehumasan adalah membangun saling pengertian.[4]

 

3.    Definisi Manajemen Public Relation/Humas

Adapun pengertian dari Manajemen Humas adalah proses penelitian, perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian suatu kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi, mulai dari pertemuan kelompok kecil hingga berkaitan dengan konferensi pers internasional via satelit, dari pembuatan brosur hingga kampanye nasional melalui multinedia, dari menyelenggarakan acara open house hingga kampanye politik, dari pengumuman pelayanan publik hingga menangani kasus manajemen krisis.


Kegiatan manajemen humas mencakup fungsi-fungsi pokok manajemen secara umum yaitu perencanaan, pengorganisasian,kepemimpinan, penyusunan kepegawaian, pengkomunikasian, pengawasan dan penilaian. Hal tersebut bersumber dari definisi Manajemen Humas.(Mc Elreath,1993).[5]

B.     SEJARAH PERKEMBANGAN MANAJEMEN HUMAS/PUBLIC RELATION

1.      Sejarah Manajemen Humas

Menurut sejarah, pada awal kemunculan istilah manajemen humas berkenaan dengan suatu metode public relations saat menghadapi suatu puncak krisis pada tahun 1906. Saat itu terjadi pemogokan total buruh di industri pertambangan batu bara di amerika serikat. Sebagai akibatnya adalah terancamnya kelumpuhan total industri batu bara terbesar di negara tersebut.

Pada titik puncak krisis yang berlangsung tersebut, muncul Ivy Ledbetter Lee (Cutlip. Et.al. 2000:116), seorang tokoh Public Relations/Humas pertama, yang berlatar belakang seorang jurnalis. Beliaumengakjukan manajemen humas sebagai salah satu solusi atau sebagai jalan keluar untuk mengatasi krisis yang tengah terjadi diindustri batu bara di Amerika Serikat sebagai akibat pemogokan massal untuk meminta kenaikan upah.

Untuk memecahkan masalah tersebut Ivy Lee mangajukanbeberapausulan ataupersyaratan yang bersifat revolusioner dan merupakanterobosanbesar dalamperanan Humas untukmampu mengatasi masalah besar pada waktuitu melalui suatu konsepsi prinsip-prinsip dasar,yaitu:

pertama:

-          Membentuk manajemen humas untuk mangatur arus informasi/berita secara terbuka.

-          Bekerjasama dengan pihakpers.

-          Duduk sebagai top pimpinan perusahaan,danlangsung sebagai pengambil keputusan tertinggi (decision maker) dan(policy maker). Dalam hal ini Ivy Lee,ditunjuksebagai Executif Assistant to President Director dalamstruktur manajemen perusahaan.

Kedua:

-          Memiliki wewenang  penuh dalam melaksanakan fungsi dan peranan sebagai pejabat humas untuk mengelola manajemen humas/PR.

Ketiga:

-          Manajemen humas, yang notabene terkait dengan manajemen perusahaan industri pertambangan batu bara tersebut, harus bersifat informasi terbuka, baik kepada khalayak/publik,pekerja, maupun pihak pers. Dan mengacu pada Declaration of Principles atau prinsip-prinsip dasar.[6]

a.      Sejarah public relations di Indonesia

Publicrelations secara konseptual dalam pengertian “stateofbeing” di Indonesia baru dikenal pada tahun 1950-an, dan pengembangan secara akademik sejak awal decade 1960. Dalam pengertian stateofbeing, publicrelations di Indonesia menggunakan hubungan masyarakat atau “humas” sebagai terjemahan dari publicrelations. Dengan demikian, maka di berbagai instansi dapat dijumpai Direktorat Hubungan Masyarakat atau Biro Hubungan Masyarakat atau Bagian Hubungan Masyarakat, tergantung dari besar kecilnya organisasi dan luas sempitnya ruang lingkup yang dijangkau.

Pada publicrelations melekat dua aspek yang hakiki yang tidak bisa tidak ada. Apabila tidak ada kedua aspek tersebut. Maka nama lembaga atau nama kegiatan itu bukanlah publicrelations. Kedua aspek tersebut adalah:

1)   Sasaran publicrelations adalah public intern (internal public) dan public ekstern (externalpublic).

Public intern adalah orang-orang yang berada atau tercakup oleh organisasi, seluruh pegawai mulai dari staf sampai karyawan bawahan )dalam perusahaan termasuk pemegang saham). Sedang public ekstern adalah orang-orang yang berada di luar organisasi yang ada hubungannya dan yang diharapkan ada hubungannya.

2)   Kegiatan publicrelations adalah komunikasi dua arah timbal balik (reciprocal two way traffic communication).

Yang berarti bahwa dalam penyampaian informasi, baik ke public intern maupun public ekstern harus terjadi umpan balik. Dengan demikian PublicRelationsOfficer yang melakukan kegiatan tersebut mengetahui opini public (publicopinion) sebagai efek dari komunikasi yang ia lakukan. Sudah tentu opini public yang menyenangkan (favourable) yang diharapkan. Apabila yang terjadi sebaliknya, maka ia harus berusaha agar yang negative menjadi positif. [7]

2.      Perkembangan Public Relations/Humas

Berikut gambaran kronologis Public Relations di dunia :

Abad ke-19 : PR ddi Amerika dan eropa mrupakan program studi yang mandiri didasarkan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

1856 – 1900 : publik masih dianggap bodoh

1900 – 1918 : publik diberi informasi dan dilayani

1918 – 1945 : publik diberi pendidikan dan dihargai

1925 : Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi

1928 : di belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di fakultas sebagai mata kuliah wajib, disamping itu banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu.

1945 – 1968 : publik mulai terbuka dan anyak mengetahui

1968 : Di belanda mengalami perkembangan pesat k arah ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu. Di amerika perkembanannya lebih ke arah bisnis

1968 – 1979 : publik dikembangkan di berbagai bidang, pendekatan tidak hanya satu aspek saja.

1979 – 1990 : profesioanal/internasional memasuki globalisasi dalam perubahan mental dan kualitas

1990 – sekarang : a. Perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang, sikap dan pola perilaku secara nasional/internasional.

b. membangun kerjasama secara lokal, nasional, maupun internasional.

c. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial buadaya, iptek, sesuai dengan kebutuhan era global/informasi.

C.    FUNGSI MANAJEMEN HUMAS / PUBLIC RELATION

Berkaitan dengan fungsi manajemen humas, L.F. Urwick menjelaskan bahwa aktivitas public relations merupakan salah satu fungsi manajemen organisasi melalui tiga bentuk, yaitu:

1.Manajemenmekanik, yaitu dengan melaksanakan forecasting atau pengamatan (peramalan) pada masa mendatang, planning (perencanaan), dan organizing (pengorganisasian).

2.Manajemendinamik, yaitu dengan melaksanakan coordinator(koordinator), dan controlling(pengawasan).

3.Manajemenrelasi, merupakan salah satu tugas manajemen public realtionsyang utama dalam manajemen organisasi, yaitu:

a)Mendengarkan pendapat aspirasi publik, serta mampu untuk mengidentifikasi keinginan-keinginan publik;

b)Menyampaikan sumbangansaran dan ide atau gagasan kreatif yang posotof kepada pimpinan organisasi demi kemanfaatan bersama bagi perusahaan dan publik;

c)Menciptakan suasana iklim yang kondusifdan hubungan yang harmonis serta positif untuk kalangan internal perusahaan, mulai dari tingkat pimpinan ke bawahannya atau sebaliknya, dengan membangun hubungan yang baik bagi kedua belah pihak dalam suatu organisasi.

Sekaitan dengan humas/public relation sebagai fungsi manajemen, Horton (2007:2) menjelaskan cakupan fungsi tersebut adalah:

1.    Mengantisispasi, menganalisis, dan menafsirkan opini dan sikap publik serta isu-isu yang kemungkinan berdampak baik atau buruk terhadap rencana atau kegiatan organisasi.

2.    Memberi masukan kepada semua tingkatan manajemen dalam pengambilan kebijakan atau menjalankan kegiatan.

3.    Komunikasi

4.    Meneliti,melaksanakan dan mengevaluasi secara berkelanjutan program-program aksi dan komunikasi agar bisa memberi informasi kepada publik sehingga bisa terbentuk pemahaman yang diperlukan untuk keberhasilan organisasi.

5.    Merencanakan dan melaksanakan kegiatan organisasi, dan

6.    Menetapkan tujuan, menyusun perencanaan, menyusun anggaran, merekrut dan melatih staff dan mengembangkan sarana-prasarana yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan humas.[8]

Fungsi utama dari manajemen public relations adalah mengevaluasi dan mengantisipasi efek dari setiap tujuan usulan,kebijakan, perencanaan dan kepentingan kegiatan pihak organisasi dengan pihak publiknya. Artinya,manajemen PR harus berupaya apakah usulan (proposal) tersebut dapat dilaksanakan dengan baik,dan metode yang tepat serta efektif dari sudut pandangan tindakan public relations.[9]

A.    Simpulan

Manajemen Humas adalah proses penelitian, perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian suatu kegiatan komunikasi yang disponsori oleh organisasi.

Menurut sejarah, pada awal kemunculan istilah manajemen humas berkenaan dengan suatu metode public relations saat menghadapi suatu puncak krisis pada tahun 1906. Saat itu terjadi pemogokan total buruh di industri pertambangan batu bara di amerika serikat.muncul Ivy Ledbetter Lee (Cutlip. Et.al. 2000:116), seorang tokoh Public Relations/Humas pertama, yang berlatar belakang seorang jurnalis.

Fungsi utama dari manajemen public relations adalah mengevaluasi dan mengantisipasi efek dari setiap tujuan usulan,kebijakan, perencanaan dan kepentingan kegiatan pihak organisasi dengan pihak publiknya.

 

B.     Saran

Dengan dibuatnya makalah ini penulis berharap dapat menambah pengetahuan dan lebih memahami tentang pengadaan sarana dan prasarana pendidikan. Dan kami sebagai penulis mohon maaf jika ada kesalahan dalam makalah kami. Kami berharap pula para pembaca memberikan saran-saran yang membangun.

 

DAFTAR PUSTAKA

http://googleweblight.com/?lite_url=http://ratnasari15.blogspot.com/2016/06/definisi-sejarah-peradaban-dan-fungsi.html

Mike Beard,manajemen Departemen Public Relations(Jakarta:Penerbit  Erlangga,2001)h. 8

 

http://googleweblight.com/?lite_url=http://ratnasari15.blogspot.com/2016/06/definisi-sejarah-peradaban-dan-fungsi.html

Yosal Iriantara, ManajemenHumas Sekolah(Bandung:Simbiosa Reakatama Media,2013)h. 5

 

Rosady Ruslan, Manajemen Public Relaytions & Media Komunikasi(Jkakarta:Rajawali Pers,2016)h. 31

 

Onong Uchjana Effendy, Human Relations dan PublicRelations, (Bandung: Mandar Maju), 1993, h. 98.

 

 



[2] Mike Beard,manajemen Departemen Public Relations(Jakarta:Penerbit  Erlangga,2001)h. 8

[4]Yosal Iriantara, ManajemenHumas Sekolah(Bandung:Simbiosa Reakatama Media,2013)h. 5

[5]Rosady Ruslan, Manajemen Public Relaytions & Media Komunikasi(Jkakarta:Rajawali Pers,2016)h. 31

[6]Ibid,h. 27-29

[7]    Onong Uchjana Effendy, Human Relations dan PublicRelations, (Bandung: Mandar Maju), 1993, h. 98.

 

[8]Yosal Iriantara,Manajemen Humas Sekolah((Bandung:Simbiosa Reakatama Media,2013)h. 7

[9]Rosady Ruslan, Manajemen Public Relaytions & Media Komunikasi(Jkakarta:Rajawali Pers,2016)h. 41






No comments:

Post a Comment