DEFINISI, SEJARAH PERKEMBANGAN DAN FUNGSI MANAJEMAN HUMAS
A. DEFINISI MANAJEMEN HUMAS / PUBLIC RELATION
Manajemen
berasal dari kata manage(bahasa latinnya: manus), yang berarti: memimpin,
mengatur, atau membimbing. Istilah manajemen memiliki berbagai pengertian. Secara
universal, manajemen adalah penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai
sasaran dan kinerja yang tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit ataupun
non profit.
Menurut
Mary Parker Follet, manajemen merupakan seni dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai
tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan
berbagai tugas yang mungkin diperlukan.
Malayu
S.P Hasibuan mendefinisikan manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya secara efektif dan efisien
untuk mencapai tujuan tertentu.
Sementara
itu, George R. Terry mendefinisikan manajemen sebagai proses yang khas dan
terdiri atas tindakan-tindakan, seperti perencanaan, pengorganisasian,
pengaktifan, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya.
Dari
definisi Terry itulah muncul fungsi manajemen yang biasa kita kenal dengan
sebutan P.O.A.C yaitu:
a.
Planning (Perencanaan) yaitu sebagai dasar pemikiran
dari tujuan dan penyusunan langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai
tujuan. Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan
matang-matang apa saja yang menjadi kendala dan merumuskan bentuk pelaksanaan
kegiatan yang bermaksud untuk mencapai tujuan.
b.
Organization (Pengorganisasian) yaitu sebagai cara untuk
mengumpulkan orang-orang dan menempatkan mereka menurut kemampuan dan
kehaliannya dalam pekerjaan yang sudah direncanakan.
c.
Actuating (Penggerakan) yaitu untuk menggerakkan
organisasi agar berjalan sesuai dengan pembagian kerja masing-masing serta
menggerakan seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau
kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan bisa mencapai tujuan.
d.
Controlling (Pengawasan) yaitu untuk mengawasi apakah
gerakan dari organisai ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta
mengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara
efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.[1]
2. Definisi Public Relations/Humas
Apa itu Humas?
Sebagian orang
memahami humas sebagai sebuah aktivitas, sebagian yang lain memahami sebagai
sebuah profesi. Mungkin ada juga pemahaman lain.Institute of public relations(IPR)
memandang public relation sebagai persamaan dari reputasi – yakni hasil dari
apa yang anda kerjakan, apa yang anda ucapkan dan apa yang orang lain katakan
tentang diri anda. Kemudian IPR juga mendefinisikan praktik public relation
sebagai disiplin dan serangkaian usaha untuk menjaga reputasidengan tujuan
memperoleh pengertian/pemahaman dan dukungan, serta mempengaruhi opini dan
perilaku.[2]
Pada dasarnya, humas (hubungan masyarakat) merupakan bidang atau
fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik itu organisasi
yang bersifat komersial (perusahaan) maupun organisasi non komersial. Humas
merupakan terjemahan bebas dari istilah publicrelations atau PR, yaitu suatu kegiatan yang
terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang
bersangkutan dengan siapa saja yang berkepentingan dengannya.[5]
Menurut Institute of Public Relations Association (IPRA), “Public Relations is a management
function, of a continuing and lanned character, through which public and
private organizations and institutions seek to win and retain the
understanding, sympathy, and support of those with whom they are or my be
concerned - by evaluating public oinion about themselves, in order to
correlate, as fat as possible, their own policies and procedures, to achieve by
planned and widespread information more productive co-operation and more
efficient fulfilment of their common interest.” (Humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang
terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau public
untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait
atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini publik diantara mereka).[3]
Olusegun (2006:3)
mendifinisikan humas dengan mengutip rumusan dari British Institute of Public Relation (BIPR), yaitu “upaya yang
disengaja dan berkelanjutan untuk membangun dan memelihara saling pengertian
pengertian antara organisasi dan publik-publiknya”. Definisi ini menunjukkan
bahwa humas ituberkaitan dengan membangun atau memelihara saling pengertian
antara organisasi dan publiknya.
Dari definisi-definisi humas tersebut juga
terdapat beberapa hal pokok kehumasan, yaitu:
1.
Humas merupakanfungsi menejemen, sehingga pada manajemen
apapun akan ada humas.
2.
Komunikasi terencana antar organisasidanpublik-publiknya.
3.
Relasi yang saling memberi manfaat antara organisasinya
danpublik-publiknya.
4.
Relasi organisasi dan publlik dibangun dan diperlihara
melalui komunikasi yang terencana dan dirancang dengan baik.
5.
Publik-publik organisasi merupakan sumberkeberhasilan
organisasi.
6.
Tujuan kehumasan adalah membangun saling pengertian.[4]
3. Definisi Manajemen Public Relation/Humas
Adapun
pengertian dari Manajemen Humas adalah proses penelitian, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengevaluasian suatu kegiatan komunikasi yang disponsori oleh
organisasi, mulai dari pertemuan kelompok kecil hingga berkaitan dengan
konferensi pers internasional via satelit, dari pembuatan brosur hingga
kampanye nasional melalui multinedia, dari menyelenggarakan acara open house
hingga kampanye politik, dari pengumuman pelayanan publik hingga menangani
kasus manajemen krisis.
Kegiatan
manajemen humas mencakup fungsi-fungsi pokok manajemen secara umum yaitu
perencanaan, pengorganisasian,kepemimpinan, penyusunan kepegawaian, pengkomunikasian, pengawasan dan
penilaian. Hal tersebut bersumber dari definisi Manajemen Humas.(Mc
Elreath,1993).[5]
B.
SEJARAH PERKEMBANGAN MANAJEMEN HUMAS/PUBLIC
RELATION
Menurut sejarah,
pada awal kemunculan istilah manajemen humas berkenaan dengan suatu metode public
relations saat menghadapi suatu puncak krisis pada tahun 1906. Saat itu
terjadi pemogokan total buruh di industri pertambangan batu bara di amerika
serikat. Sebagai akibatnya adalah terancamnya kelumpuhan total industri batu
bara terbesar di negara tersebut.
Pada titik puncak krisis yang berlangsung tersebut,
muncul Ivy Ledbetter Lee (Cutlip. Et.al. 2000:116), seorang tokoh Public
Relations/Humas pertama, yang berlatar belakang seorang jurnalis.
Beliaumengakjukan manajemen humas sebagai salah satu solusi atau sebagai jalan
keluar untuk mengatasi krisis yang tengah terjadi diindustri batu bara di
Amerika Serikat sebagai akibat pemogokan massal untuk meminta kenaikan upah.
Untuk memecahkan masalah
tersebut Ivy Lee mangajukanbeberapausulan ataupersyaratan yang bersifat
revolusioner dan merupakanterobosanbesar dalamperanan Humas untukmampu
mengatasi masalah besar pada waktuitu melalui suatu konsepsi prinsip-prinsip
dasar,yaitu:
pertama:
-
Membentuk manajemen humas untuk mangatur arus informasi/berita secara terbuka.
-
Bekerjasama dengan pihakpers.
-
Duduk sebagai
top pimpinan perusahaan,danlangsung sebagai pengambil keputusan tertinggi
(decision maker) dan(policy maker). Dalam hal ini Ivy Lee,ditunjuksebagai
Executif Assistant to President Director dalamstruktur manajemen perusahaan.
Kedua:
-
Memiliki wewenang
penuh dalam melaksanakan fungsi dan peranan sebagai pejabat humas untuk
mengelola manajemen humas/PR.
Ketiga:
-
Manajemen humas, yang notabene terkait dengan manajemen
perusahaan industri pertambangan batu bara tersebut, harus bersifat informasi
terbuka, baik kepada khalayak/publik,pekerja, maupun pihak pers. Dan mengacu
pada Declaration of Principles atau prinsip-prinsip dasar.[6]
a.
Sejarah public relations di Indonesia
Publicrelations secara
konseptual dalam pengertian “stateofbeing” di Indonesia baru dikenal pada tahun
1950-an, dan pengembangan secara akademik sejak awal decade 1960. Dalam
pengertian stateofbeing, publicrelations di Indonesia menggunakan hubungan
masyarakat atau “humas” sebagai terjemahan dari publicrelations. Dengan
demikian, maka di berbagai instansi dapat dijumpai Direktorat Hubungan
Masyarakat atau Biro Hubungan Masyarakat atau Bagian Hubungan Masyarakat,
tergantung dari besar kecilnya organisasi dan luas sempitnya ruang lingkup yang
dijangkau.
Pada publicrelations melekat
dua aspek yang hakiki yang tidak bisa tidak ada. Apabila tidak ada kedua aspek
tersebut. Maka nama lembaga atau nama kegiatan itu bukanlah publicrelations.
Kedua aspek tersebut adalah:
1) Sasaran publicrelations adalah
public intern (internal public) dan public ekstern (externalpublic).
Public intern adalah
orang-orang yang berada atau tercakup oleh organisasi, seluruh pegawai mulai
dari staf sampai karyawan bawahan )dalam perusahaan termasuk pemegang saham).
Sedang public ekstern adalah orang-orang yang berada di luar organisasi yang
ada hubungannya dan yang diharapkan ada hubungannya.
2)
Kegiatan publicrelations adalah komunikasi dua arah timbal balik (reciprocal two way traffic communication).
Yang berarti bahwa dalam penyampaian informasi, baik ke public
intern maupun public ekstern harus terjadi umpan balik. Dengan demikian
PublicRelationsOfficer yang melakukan kegiatan tersebut mengetahui opini public
(publicopinion) sebagai efek dari komunikasi yang ia lakukan. Sudah tentu opini
public yang menyenangkan (favourable) yang diharapkan. Apabila yang terjadi
sebaliknya, maka ia harus berusaha agar yang negative menjadi positif. [7]
2. Perkembangan Public Relations/Humas
Berikut gambaran kronologis Public Relations di dunia :
Abad ke-19 : PR ddi Amerika dan eropa mrupakan program studi yang
mandiri didasarkan pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
1856 – 1900 : publik masih dianggap bodoh
1900 – 1918 : publik diberi informasi dan dilayani
1918 – 1945 : publik diberi pendidikan dan dihargai
1925 : Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi
1928 : di belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di fakultas
sebagai mata kuliah wajib, disamping itu banyak diadakan kursus-kursus yang
bermutu.
1945 – 1968 : publik mulai terbuka dan anyak mengetahui
1968 : Di belanda mengalami perkembangan pesat k arah ilmiah karena
penelitian yang rutin dan kontinyu. Di amerika perkembanannya lebih ke arah
bisnis
1968 – 1979 : publik dikembangkan di berbagai bidang, pendekatan tidak
hanya satu aspek saja.
1979 – 1990 : profesioanal/internasional memasuki globalisasi dalam
perubahan mental dan kualitas
1990 – sekarang : a. Perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola
pandang, sikap dan pola perilaku secara nasional/internasional.
b. membangun kerjasama secara lokal, nasional, maupun internasional.
c. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial buadaya, iptek,
sesuai dengan kebutuhan era global/informasi.
C.
FUNGSI MANAJEMEN HUMAS / PUBLIC RELATION
Berkaitan
dengan fungsi manajemen humas, L.F. Urwick menjelaskan bahwa aktivitas public relations merupakan salah satu fungsi manajemen
organisasi melalui tiga bentuk, yaitu:
1.Manajemenmekanik, yaitu dengan melaksanakan forecasting atau pengamatan (peramalan) pada masa
mendatang, planning (perencanaan), dan organizing (pengorganisasian).
2.Manajemendinamik, yaitu dengan melaksanakan coordinator(koordinator),
dan controlling(pengawasan).
3.Manajemenrelasi, merupakan salah satu tugas manajemen public
realtionsyang utama dalam manajemen organisasi, yaitu:
a)Mendengarkan pendapat
aspirasi publik, serta mampu untuk mengidentifikasi keinginan-keinginan publik;
b)Menyampaikan sumbangansaran
dan ide atau gagasan kreatif yang posotof kepada pimpinan organisasi demi
kemanfaatan bersama bagi perusahaan dan publik;
c)Menciptakan suasana iklim
yang kondusifdan hubungan yang harmonis serta positif untuk kalangan internal
perusahaan, mulai dari tingkat pimpinan ke bawahannya atau sebaliknya, dengan
membangun hubungan yang baik bagi kedua belah pihak dalam suatu organisasi.
Sekaitan
dengan humas/public relation sebagai fungsi manajemen, Horton (2007:2)
menjelaskan cakupan fungsi tersebut adalah:
1.
Mengantisispasi, menganalisis, dan menafsirkan opini dan sikap publik serta isu-isu
yang kemungkinan berdampak baik atau buruk terhadap rencana atau kegiatan
organisasi.
2.
Memberi masukan kepada semua tingkatan manajemen dalam
pengambilan kebijakan atau menjalankan kegiatan.
3.
Komunikasi
4.
Meneliti,melaksanakan dan mengevaluasi secara
berkelanjutan program-program aksi dan komunikasi agar bisa memberi informasi
kepada publik sehingga bisa terbentuk pemahaman yang diperlukan untuk
keberhasilan organisasi.
5.
Merencanakan dan melaksanakan kegiatan organisasi, dan
6.
Menetapkan tujuan, menyusun perencanaan, menyusun
anggaran, merekrut dan melatih staff dan mengembangkan sarana-prasarana yang
diperlukan untuk menjalankan kegiatan humas.[8]
Fungsi utama dari manajemen public relations adalah mengevaluasi dan mengantisipasi efek dari setiap tujuan usulan,kebijakan, perencanaan dan kepentingan kegiatan pihak organisasi dengan pihak publiknya. Artinya,manajemen PR harus berupaya apakah usulan (proposal) tersebut dapat dilaksanakan dengan baik,dan metode yang tepat serta efektif dari sudut pandangan tindakan public relations.[9]
A.
Simpulan
Manajemen Humas adalah proses
penelitian, perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian suatu kegiatan
komunikasi yang disponsori oleh organisasi.
Menurut sejarah, pada awal
kemunculan istilah manajemen humas berkenaan dengan suatu metode public relations saat menghadapi suatu
puncak krisis pada tahun 1906. Saat itu terjadi pemogokan total buruh di
industri pertambangan batu bara di amerika serikat.muncul Ivy Ledbetter Lee
(Cutlip. Et.al. 2000:116), seorang tokoh Public Relations/Humas pertama, yang
berlatar belakang seorang jurnalis.
Fungsi utama dari manajemen public
relations adalah mengevaluasi dan mengantisipasi efek dari setiap tujuan
usulan,kebijakan, perencanaan dan kepentingan kegiatan pihak organisasi dengan
pihak publiknya.
B.
Saran
Dengan dibuatnya makalah ini penulis
berharap dapat menambah pengetahuan dan lebih memahami tentang pengadaan sarana
dan prasarana pendidikan. Dan kami sebagai penulis mohon maaf jika ada
kesalahan dalam makalah kami. Kami berharap pula para pembaca memberikan
saran-saran yang membangun.
DAFTAR
PUSTAKA
Mike Beard,manajemen
Departemen Public Relations(Jakarta:Penerbit Erlangga,2001)h. 8
Yosal Iriantara, ManajemenHumas
Sekolah(Bandung:Simbiosa Reakatama Media,2013)h. 5
Rosady Ruslan, Manajemen
Public Relaytions & Media Komunikasi(Jkakarta:Rajawali Pers,2016)h. 31
Onong Uchjana Effendy, Human Relations dan PublicRelations,
(Bandung: Mandar Maju), 1993, h. 98.
[1]http://googleweblight.com/?lite_url=http://ratnasari15.blogspot.com/2016/06/definisi-sejarah-peradaban-dan-fungsi.html
[2] Mike Beard,manajemen Departemen Public Relations(Jakarta:Penerbit Erlangga,2001)h. 8
[3]http://googleweblight.com/?lite_url=http://ratnasari15.blogspot.com/2016/06/definisi-sejarah-peradaban-dan-fungsi.html
[4]Yosal Iriantara, ManajemenHumas Sekolah(Bandung:Simbiosa
Reakatama Media,2013)h. 5
[5]Rosady Ruslan, Manajemen Public Relaytions & Media
Komunikasi(Jkakarta:Rajawali Pers,2016)h. 31
[6]Ibid,h. 27-29
[7]
Onong
Uchjana Effendy, Human
Relations dan PublicRelations, (Bandung: Mandar Maju), 1993, h. 98.
[8]Yosal Iriantara,Manajemen Humas Sekolah((Bandung:Simbiosa
Reakatama Media,2013)h. 7
[9]Rosady Ruslan, Manajemen Public Relaytions & Media
Komunikasi(Jkakarta:Rajawali Pers,2016)h. 41