Sunday, November 15, 2020

KETERAMPILAN MENGAJAR KELOMPOK KECIL DAN PERSEORANGAN


 

Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan



Abstract

Technological developments that increasingly rapidly a teacher required to further increase the quality of science with a lot of learning from various sources of knowledge owned by teachers should be taught to students with good teaching skills. In addition to only the science knowledge that must be added teachers also have to master some teaching skills. Because the maximum knowledge that is owned by a teacher if the teacher does not have or master the skills in teaching it will be difficult for students to absorb the knowledge that has been taught by the teacher. Learning is an integral part of an education must be able to carry out the process of quality learning in accordance with the educational concept of education for all that implies that education must be able to serve and develop students in accordance with the potential, interests and talents. In reality today many teachers are teaching with traditional patterns and ignoring these very basic skills (Wongkar, 2011). Therefore, these skills should be trained and developed so that later colon teachers and teachers can have many options to be able to have many options to be able to serve students in the learning process. Based on the above explanation so here I will try to give an explanation of the discussion about the teaching skills of small groups and individuals. Please allow prospective teachers and teachers to work with professionals so as to improve the quality of education in the future.

Keywords: teaching skills, small groups, individual.

Abstrak

Perkembangan teknologi yang semakin hari semakin pesat seorang guru dituntut untuk lebih menambah kualitas ilmu dengan banyak belajar dari berbagai sumber ilmu yang dimiliki oleh guru harus diajarkan kepada siswa dengan keterampilan mengajar yang baik. Selain hanya pengetahuan ilmu yang harus ditambah guru juga harus menguasai beberapa keterampilan mengajar. Karena setinggi-tingginya ilmu yang dimiliki oleh seorang guru jika guru tersebut tidak memiliki ataupun menguasai ketrampilan dalam mengajar maka akan sulit bagi siswa untuk menyerap ilmu yang telah diajarkan oleh guru tersebut. Pembelajaran merupakan bagian integral dari sebuah pendidikan harus mampu melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas sesuai dengan konsep pendidikan yaitu pendidikan untuk semua yang mengandung makna bahwa pendidikan harus mampu melayani dan mengembangkan siswa sesuai dengan potensi, minat dan bakat.Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradisional dan mengabaikan keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar ini (Wongkar, 2011). Oleh karena itu keterampilan ini harus dilatih dan dikembangkan sehingga nantinya para colon guru maupun guru dapat memiliki banyak pilihan untuk dapat memiliki banyak pilihan untuk dapat melayani siswa di dalam melakukan proses pembelajaran. Berdasarkan penjelasan diatas dengan demikian disini saya akan berusaha memberikan penjelasan pembahasan tentang keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan. Harapanya agar para calon guru maupun guru akan dapat bekerja dengan profesional sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan kedepannya.

 

Kata Kunci:  keterampilan mengajar, kelompok kecil, perseorangan.

Pendahuluan

Pembelajaran sebagai bagian integral dari pendidikan harus mampu melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas yang dinikmati oleh setiap warga. Konsep pendidikan untuk semua (education for all), mengandung makna bahwa pendidikan harus mampu melayani dan mengembangkan siswa sesuai dengan potensi, minat dan bakat yang dimilikinya.

Pendidikan sebagai upaya untuk memanusiakan manusia, memiliki makna bahwa proses pendidikan dan pembelajaran yang dilakukan harus bisa memberikan pelayanan yang optimal kepada setiap siswa baik untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat kelompok maupun kebutuhan individual. Salah satu implikasi untuk mewujudkan pelayanan yang dapat memenuhi karakteristik siswa yang berbeda-beda itu adalah dengan menerapkan model mengajar secara berkelompok atau perorangan atau disebut dengan keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan.

Pendidikan dan pembelajaran di satu sisi harus dapat mengantarkan manusia (siswa) dalam kebersamaan, artinya mengembangkan kehidupan sosial. Di sisi lain bahwa setiap manusia (siswa) juga memiliki kebutuhan yang bersifat individual. Pendidikan dan pembelajaran yang efektif tentu saja adalah yang dapat memenuhi atau memfasilitasi adanya kebersamaan disamping terpenuhinya kebutuhan secara individual.

Keterampilan dasar mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memfasilitasi sistem pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa baik secara klasikal maupun individu. Karena adanya keterampilan dasar mengajar kelompok kecil dan perseorangan, kegiatan pembelajaran menjadi lebih simple dan praktis. Oleh karena itu keterampilan ini harus dilatih dan dikembangkan, sehingga para calon guru maupun guru dapat memiliki banyak pilihan untuk dapat melayani siswa dalam melakukan proses pembelajaran.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deksriptif. Penelitian kualitatif adalah metode untuk menyelidiki objek yang tidak dapat diukur dengan angka-angka ataupun ukuran lain yang bersifat eksak sedangkan deskriptif ialah menggambarkan sesuatu dengan deskripsi. Sehingga penelitian kualitatif deksriptif adalah penelitian mengenai objek non eksak yang hasilnya dijelaskan dengan penggambaran dengan jelas.

Metode pengumpulan data menggunakan studi literatur dari beberapa sumber yang relevan dengan kajian. Analisis data yang dilakukan yaitu mengolah dan menganalisis data dengan analisis secara deskriptif-kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah menerangkan dengan jelas mengenai keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan dalam mata pelajaran PAI sebagai acuan mengenai salah satu keterampilan dasar mengajar.

Hasil dan Pembahasan

A.  Pengertian Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

Pengertian ketrampilan yaitu kemampuan untuk menggunakan akal, pikiran ide, dan kreatifitas dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat sesuatu lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut Sadirman, interaksi dan motivasi belajar mengajar (jakarta: rajawali pers, 2011: 211). Ketrampilan dasar mengajar (teaching skill) adalah kemampuan atau ketrampilan yang bersifat khusus (most specific intructional behaviors)yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur atau widyaiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan profesional (As. Gilcman, 1991).

Ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah kemampuan guru / instruktur / widyaiswara dalam mengembangkan terjadinya hubungan interpersonal yang sehat dan akrab antar guru dengan siswa, maupun antar siswa dan siswa, baik dalam kelompok kecil maupun perorangan Didi Suprieadi dan Deni Darmawan bandung pt remaja rosdakarya (2012: 158). Dequeliy dan Gazali (Slameto, 2010: 30) mendefinisikan mengajar adalah menambah pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ketrampilan merupakan kecakapan untuk menyelesaikan tugas, sedangakan mengajar adalah melatih. Jadi ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah kecakapan menanamkan pengetahuan yang dilakukan pada sekelompok siswa dan pada siswa secara individu (muhidin, 2011).

Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar 3-8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa (muhidin, 2011). Mengajar kelompok kecil dan perseorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akarab antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa. Khusus dengan cara melakukakan pebelajaran perseorangan perlu diperhatikan kemampuan dan kematangna berfikir peseta didik, agar apa yang dismapaikan bisa diserap dan diterima oleh siswa (Djoeulie,2010).

B.  Ciri-Ciri Pengajaran Kelompok Kecil dan Perseorangan

Mengajar kelompok kecil dan perseorangan ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1.      Terjadinya hubungan (interaksi) yang akrab dan sehat antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa.

2.      Siswa belajar sesuai dengan kecepatan, cara kemampuan dan minatnya sendiri.

3.      Siswa mendapat bantuan dari guru sesuai dengan kebutuhannya.

4.      Siswa dilibatkan dalam penentuan cara-cara belajar yang akan ditempuh dan alat yang akan digunakan.

C.  Peran Guru Dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

Adapun peran guru dalam pengajaran kelompok kecil dan perorangan adalah sebagai berikut:

 

1.      Organisator kegiatan belajar mengajar

Dalam pengorganisasian ini yang paling utama adalah mengatur siswa dan memberikan tanggung jawab kepadanya untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru entah itu cara siswa melakukan kegiatan, mengatur lingkunganbelajar, ataupun mengoptimalkan sumber belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2.      Sumber informasi bagi siswa.

Guru adalah salah satu sumber informasi bagi siswa baik informasi mengenai langkah-langkah pelaksanaan tugas maupun informasi lainnya yang diperlukan oleh siswa.

3.      Pendorong bagi siswa untuk belajar

Guru memberikan dorongan berupa motivasi agar siswa mau belajar. Guru harus menciptakan kondisi kelas yang merangsang siswa untuk melakukan kegiatan belajar dalam kelompok kecil dan perseorangan.

4.      Orang yang mendiagnosa kesulitan siswa serta memberikan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan siswa

Guru mempunyai peranan mendiagnosa dalam proses pembelajaran diantaranya mengenal anak secara individual mengenai kemajuan belajar ataupun kesulitan yang dihadapi.

5.      Penyedia materi dan kesempatan belajar bagi siswa

Guru juga harus menyediakan meteri pelajaran yang akan diajarkan / dipelajari oleh siswa dalam pengajaran kelompok kecil maupun perseorangan.

6.      Peserta kegiatan yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama seperti siswa yang lainnya

Ini berarti guru ikut menyumbangkan pendapatnya untuk memecahkan masalah atau mencari kesepakatan bersama sebagaimana siswa lainnya melakukannya.

D.  Syarat-syarat Agar Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan Dapat Terwujud

Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu diperlukan variasi untuk menanganinya. Pengajaran kelompok kecil dan perorangan akan terwujud jika terpenuhinya syarat-syarat sebagai berikut:

1.      Adanya hubungan yang sehat dan akrab antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa

2.      Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara dan minat sendiri

3.      Siswa mendapatkan bantuan sesuai dengan kebutuhannya

4.      Siswa dilibatkan dalam perencanaan belajar

5.      Guru dapat memainkan berbagai peran

E.  Prinsip-Prinsip Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

Adapun prinsip-prinsip dalam mengajar kelompok kecil dan perseorangan diantaranya:

1.    Tidak semua topik dapat disajikan dalam format kelompok kecil dan perseorangan

2.    Lakukan pengajaran kelompok kecil dan perseorangan secara bertahap

3.    Pengorganisasian siswa, sumber / materi, ruangan, dan waktu harus dilakukan secara cermat

4.    Guru harus mengenal siswa secara pribadi

F.   Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

Dalam mengajar kelompok kecil dan perorangan harus memberhatikan hal-hal sebagai berikut:

1.      Pembelajaran dilakukan berdasarkan perbedaan individu. 

Karakteristik yang dimiliki oleh anak SD sangatlah beragam dan berbeda-beda entah itu kemampuan berfikir,tingkat emosional, bakat, minat, maupun perbedaan daya tangkapnya. Misal siswa yang agak agresif bisa dijadikan menjadi satu kelompok dengan siswa yang agak agresif atau siswa yang memiliki daya tangkap agak kurang juga dijadikan satu kelompok dengan siswa yang juga memiliki daya tangkap yang agak kurang juga. Lalu siswa-siswa yang sudah berada di dalam kelompok-kelompoknya diberikan layanan bimbingan belajar secara khusus. Cara ini bisa membantu meningkatkan ketrampilan sosial melalui belajar kelompok.

2.      Memperhatikan dan melayani kebutuhan siswa. 

Pada dasarnya siswa memiliki latar belakang yang berbeda-beda baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, maupun lingkungan masyarakat. Misal jika ada siswa yang tidak mampu membeli buku paket sebaiknya guru meminta siswa lainnya untuk bersedia bersama-sama / bisa juga pihak sekolah memberikan pinjaman.

3.      Mengupayakan proses belajar mengajar yang aktif dan efektif. 

Cara untuk membuat pembelajaran aktif dan efektif guru harus berusaha semaksimal mungkin aktif di dalam memberikan bimbingan belajar. Misal setelah guru memberikan tugas diskusi kelompok guru harus selalu mengawasi jalanya diskusi dan juga membantu / membimbing siswa yang membutuhkan bantuan saat mengalami kesulitan.

4.      Merangsang tumbuh kembangnya kemampuan optimal siswa. 

Tugas guru tidak hanya mengajar saja akan tetapi tugas guru pada dasarnya adalah membantu tumbuh kembang siswa secara optimal baik aspek intelektual, aspek moral, aspek sosial, maupun aspek fisik. Secara tidak langsung guru telah membantu tumbuh kembang siswa-siswanya. Misal dari segi aspek moral, aspek emosional, aspek sosial dilakukan melalui teladan, cara pola asuh guru terhadap siswa, tutur bicara siswa / guru yaitu penggunaan bahasa yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Dari segi aspek fisik misal guru mengadakan senam satu minggu sekali, guru mengadakan ekstrakulikuler olah raga. Dan siswa bisa mengikuti ekstrakulikuler tersebut sesuai bakat ataupun minat.

5.      Pergeseran dari pengajaran klasikal ke pengajaran kelompok dan perseorangan. 

Bagi calon guru sebaiknya dimulai dengan pengajaran perseorangan kemudian secara bertahap kepada pengajaran kelompok kecil. Sedangkan bagi guru yang sudah terbiasa menggunakan pengajaran klasikal sebaiknya mulai secara pengajaran kelompok kemudian kepada perseorangan. Karena tidak semua topk pembahasan bisa di selesaikan dengan cara kelompok kecil maupun perseorangan. Misal jika siswa diminta memahami teori, konsep maupun prinsip Sumber Daya Alam (SDA) maka akan efektif jika pembelajaran dilakukan dengan cara klasikal sedangkan jika siswa diminta untuk membuktikan sifat-sifat konduktor, konduksi, dan radiasi melalui eksperimen sebaiknya dilakukan secara kelompok kecil atau perorangan.

6.      Langkah pengajaran kelompok kecil dan perorangan. 

Dalam kelompok kecil langkah-langkahnya adalah mengorganisasi siswa, sumber, materi, ruangan, serta waktu yang diperlukan. Dalam pengajaran perorangan guru terlebih dahulu harus mengenal pribadi siswanya. Misal siswa yang memiliki kesulitan soal maematika penjumlahan guru perlu memberikan bimbingan perseorangan.

7.      Menggunakan berbagai variasi dalam pengorganisasiannya. 

Ada tiga variasi pengorganisasian yaitu variasi pengelompokan, variasi penataan ruang, dan variasi sumber belajar. Di dalam pembelajaran pasti akan ada kebosanan dikarenakan guru tidak akan mungkin bisa mengontrol secara terus menerus terhadap semua kelompok belajar. Untuk menghindari kebosanan ini haruslah ada variasi dalam pembelajaran. Misal siswa diminta memilih sendiri kelompok belajarnya, bisa juga siswa ditawarkan untuk memilih sumber belajar yang diinginkan saat kegiatan pembelajaran.

G.  Kelebihan dan Kekurangan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan

1.      Kelebihan

a.     Dalam proses mengajar ini memungkinkan penyerapan pelajaran pada setiap siswa dapat lebih maksimal.

b.     Guru dapat lebih mudah melakukan pendekatan pada setiap masing-masing siswa sehingga guru dapat memahami karakter masing-masing siswa, jadi guru lebih mudah menentukan metode pembelajaran yang cocok untuk siswa.

2.      Kekurangan

a.     Pengembangan informasi kurang luas karena keterbatasan siswa.

b.     Kurangnya motivasi siswa dalam bersaing karena variasi karakter siswa terbatas.

c.     Kurangnya jiwa sosial pada siswa.

Kesimpulan

Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perseorangan adalah kemampuan guru / instruktur / widyaiswara dalam mengembangkan terjadinya hubungan interpersonal yang sehat dan akrab antar guru dengan siswa, maupun antar siswa dan siswa, baik dalam kelompok kecil maupun perorangan. Mengajar kelompok kecil dan perseorangan merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap peserta didik, dan menjalin hubungan yang lebih akarab antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa. Khusus dengan cara melakukakan pebelajaran perseorangan perlu diperhatikan kemampuan dan kematangna berfikir peseta didik, agar apa yang dismapaikan bisa diserap dan diterima oleh siswa. Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu diperlukan variasi untuk menanganinya.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deksriptif. Penelitian kualitatif adalah metode untuk menyelidiki objek yang tidak dapat diukur dengan angka-angka ataupun ukuran lain yang bersifat eksak sedangkan deskriptif ialah menggambarkan sesuatu dengan deskripsi. Sehingga penelitian kualitatif deksriptif adalah penelitian mengenai objek non eksak yang hasilnya dijelaskan dengan penggambaran dengan jelas.

Pengajaran kelompok kecil dan perorangan akan terwujud jika terpenuhinya syarat-syarat sebagai berikut:

1. Adanya hubungan yang sehat dan akrab antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa

2. Siswa belajar dengan kecepatan, kemampuan, cara dan minat sendiri

3. Siswa mendapatkan bantuan sesuai dengan kebutuhannya

4. Siswa dilibatkan dalam perencanaan belajar

5. Guru dapat memainkan berbagai peran

Daftar Pustaka

Ali Muhidin,Sambas. 2011. Ketrampilan mengajar kelompok kecil perorangan,

http://pgsd-unlambjb.tk/ketrampilan-mengajar-kelompok-kecil-dan-perorangan-dalam-pkr/, diakses 20 Agustus 2011

Cyndi Wongkar,Livia.ketrampilan mengajar kelompok kecil

http://www.mirat.cc.cc/2009/08/ketrampilan-mengajar-kelompok-kecil.html, diakses 20 Agustus 2011

Didi Supriadie dan Deni Darmawan, komunikasi pembelajaran, Bandung: remaja rosdakarya, 2012: 158

Djoulie,Adie. 2010. Ketrampilan mengajar kelompok kecil

http://joe11penjasorkes.blogspot.com/2010/04/ketrampilan-mengajar-kelompok-kecil.html, diakses 20 Agustus 2011

http://listyanurmaulina. blogspot.com/2013/06/ketrampilan-dasar-mengajar-html, diakses 20 Agustus 2011

Sadirman, interaksi dan motivasi belajar mengajar Jakarta: rajawali pers, 2011: 211

http://sitijumairiapgmi.blogspot.co.id/2010/07/mengajar-kelompok-kecil-dan-perorangan.html