Saturday, June 13, 2020

PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA DALAM PERSPEKTIF MANAJEMAN SARANA PRASARANA

PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA DALA PERSPEKTIF MANAJEMAN SARANA PRASARANA

 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………..………………………….…………      i

DAFTAR ISI………………………………………………………......................…...        ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…............................................................................        1

B. Rumusan Makalah….....................................................................................         1

C. Tujuan Penulisan….......................................................................................         1

D. Metode Penulisan…......................................................................................        2

E. Sistematika Penulisan…................................................................................         2

BAB II PEMBAHASAN

A.    Hakikat Pemeliharaan…………..................................................................         3

B.     Tujuan dan Manfaat Pemeliharaan...............................................................        3

C.     Proses Pemeliharaan………..…...................................................................         4

D.    Penggolongan Pekerjaan Pemeliharaan…....................................................         10

BAB III PENUTUP

1.      Simpulan ………………………………………………………..…………        14

2.      Saran ………………………………….……………………………………       14

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................        15

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

 

Sarana dan prasarana merupakan bagian penting dalam menunjang keberlangsungan pendidikan. Setelah diadakannya kegiatan pengadaan perlu pula adanya kegiatan pemeliharan. Dengan harapan sarana dan prasarana dapat digunakan dengan jangka waktu yang lebih lama, dan dapat dirasakan manfaat lain dari kegiatan tersebut.

Dalam pemeliharaan sarana dan prasarana perlu diperhatikan proses-proses keberlangsungan yang dapat menunjang kegiatan ini. Serta, agar sarana dan prasarana dapat tertata rapi penggolongan pekerjaan pun berperan aktif dalam kegiatan pemeliharaan.

Oleh karna itu, penulis tertarik untuk membahas aspek penting dalam kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana dengan tujuan untuk menambah wawasan yang dimiliki.

 

B.     Rumusan Masalah

 

Rumusan masalah dalam pembahasan kali ini yaitu :

 

1.      Apa hakikat pemeliharaan sarana dan prasarana ?

2.      Apa tujuan dan manfaat pemeliharaan sarana dan prasarana ?

3.      Bagaimana proses pemeliharaan sarana dan prasarana ?

4.      Apa saja penggolongan pekerjaan pemeliharaan sarana dan prasarana ?

 

C.    Tujuan Penulisan

 

1.      Untuk memenuhi tugas yang diajukan;

2.      Untuk mengetahui hakikat pemeliharaan sarana dan prasarana;

3.      Untuk mengetahui tujuan dan manfaat pemeliharaan sarana dan prasarana;

4.      Untuk mengetahui proses pemeliharaan sarana dan prasarana, dan

5.      Untuk mengetahui penggolongan pekerjaan pemeliharaan sarana dan prasarana.

D.    Metode Penulisan

 

Dalam penulisan makalah ini, penulis menerapkan satu teknik pengumpulan data yaitu, sebagai berikut :

 

Studi Literatur

 

Dalam pengumpulan data penulis mencari informasi-informasi dari situs internet atau buku-buku yang membahas mengenai pokok pembahasan dengan membaca, mencatat, dan mengutip bagian-bagian yang dianggap penting.

 

E.     Sistematika Penulisan

 

Makalah ini disusun dalam tiga bab, antara lain :

 

BAB I Pendahuluan, meliputi : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan, Sistematika Penulisan.

 

BAB II Pembahasan, meliputi : Hakikat Pemeliharaan, Tujuan dan Manfaat Pemeliharaan, Proses Pemeliharaan,  Penggolongan Pekerjaan Pemeliharaan.

 

BAB III Penutup, meliputi : Simpulan dan Saran.

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Hakikat Pemeliharaan

 

Pemeliharaan adalah kegiatan untuk melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua barang selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdayaguna dan berhasil guna[1]. Pemeliharaan merupakan kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang, sehingga barang tersebut kondisinya baik dan siap digunakan.

Pemeliharaan mencakup segala daya upaya yang terus menerus untuk mengusahakan agar peralatan tetap dalam keadaan baik. Pemeliharaan dimulai dari pemakaian barang, yaitu dengan cara berhati-hati dalam menggunakannya.

Semua warga yang terapat dalam sekolah berperan aktif dalam proses pemeliharaan. Akan tetapi, pemeliharaan yang bersifat khusus harus dilakukan oleh petugas yang mempunyai keahlian sesuai dengan jenis barang yang dimaksud.

 

B.     Tujuan dan Manfaat Pemeliharaan

 

1.      Tujuan Pemeliharaan

Tujuanpemeliharaan yang utama dapat didefinisikan dengan jelas sebagai berikut:

a.       Untuk memperpanjang usia kegunaan asset (yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja, bangunan dan isinya).

b.      Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi atau jasa.

c.       Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.

d.      Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan alat tersebut.

 

2.      Manfaat Pemeliharaan

Setiap pemakai barang bertanggung jawab atas pemeliharaan dan keselamatan barang tersebut. Pemeliharaan yang baik akan memberikan manfaat yang baik untuk Negara maupun untuk pegawai yang menangani peralatan tersebut.

a.       Manfaat bagi Negara, yaitu :

1)        Jika peralatan terpeliharan dengan baik umurnya akan awet yang berarti tidak perlu mengadakan penggantian dalam waktu yang singkat.

2)        Pemeliharaan yang baik akan mengakibatkan jarang terjadi kerusakan yang berarti biaya perbaikan dapat ditekan seminim mungkin.

3)        Dengan adanya pemeliharaan yang baik, maka akan lebih terkontrol sehingga menghindari kehilangan.

4)        Dengan adanya pemeliharaan yang baik, akan enak dilihat dan dipandang.

5)        Pemeliharaan yang baik memberikan hasil pekerjaan yang baik.

b.      Manfaat bagi pegawai, yaitu memudahkan pekerjaan yang dibebankan kepadanya.

 

C.    Proses Pemeliharaan

 

Pemeliharaan dilakukan khusus terhadap barang inventaris yang sedang dalam pemakaian tanpa mengubah atau mengurangi bentuk konstruksi asli. Pemeliharaan dilakukan agar setiap barang yang kita miliki senantiasa dapat berfungsi dan digunakan dengan lancar tanpa banyak menimbulkan gangguan/hambatan, maka barang-barang tersebut perlu dirawat secara baik dan terus menerus untuk menghindari terjadinya kerusakan. Ditinjau dari waktunya[2], pemeliharaan dapat dibagi menjadi :

1.      Berdasarkan kurun waktu

Pemeliharaan berdasarkan kurun waktu dapat dilakukan :

a.       Pemeliharaan sehari-hari.

Pemeliharaan ini dapat dilakukan setiap hari (setiap akan/sesudah memakai). Dilaksanakan oleh pegawai yang menggunakan barang tersebut dan bertanggung jawab atas barang tersebut.

b.      Pemeliharaan berkala.

Pemeliharaan ini dapat dilakukan secara berkala tau dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan petunjuk penggunaan.

 

2.      Umur penggunaan barang pada instansi dapat dilihat dari aspek berikut :

a.       Usia barang secara fisik

Setiap barang terutama barang elektronik atau mesin mempunyai batas waktu tertentu dalam penggunaannya.

b.      Usia barang secara administratif

Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari jarang ditemui barang yang keadaannya secara fisikk telah 0%, sebab jika terjadi hal yang demikian akan mengganggu kelancaran kegiatan organisasi, biasanya barang dalam kondisi yang kapasitasnya lebih kurang dari 50% sudah diusulkan untuk dihapuskan, selain itu biaya perawatannya juga akan lebih besar.

c.       Pemeliharaan dalam aspek hukum

Ditunjukan untuk memperjelas dan mempertegas kepemilikan barang sehingga tidak dapat diganggu oleh pihak lain. Pemeliharaan ini dapat berbentuk :

1)      Pengurusan sertifikat kepengurusan tanah

2)      Surat izin mendirikan dan penggunaan bangunan

3)      Pengurusan STNK dan BPKB pada kendaraan dan surat-surat lainnya.

 

3.      Pemeliharaan dari segi penggunaan

Barang yang digunakan harus sesuai dengan fungsinya sehingga dapat mengurangi kerusakan pada barang tersebut. Penggunaan barang pada umumnya dibedakan menjadi dua hal, yaitu  memperlakukan dan menjalankan[3]. Memperlakukan adalah pengertian secara khusus dalam menerapkan suatu metode yang dipengaruhi oleh selera pribadi pemakai barang, sedangkan menjalankan adalah engertian secara khusus yang diterapkan pada barang yang struktur intern fisiknya ada yang bergerak atau barang itu seluruhnya bergerak.

 

4.      Pemeliharaan menurut keadaan barang

Pemeliharaan yang di lakukan menurut keadaan barang dilakukan terhadap barang habis pakai dan dan barang tak habis pakai.

a.       Pemeliharaan barang habis pakai

Pemeliharaan ini merupakan penyimpanan sebelum barang tersebut dipergunakan.

b.      Pemeliharaan barang tahan lama.

Bahan tahan lama dapat di kelompokkan menjadi:

1)      Mesin-mesin

Mesin-mesin memerlukan pemeliharaan sehari-hari dan pemeliharaan berkala. Pemeliharaan sehari-hari dilakukan oleh pegawai yang di serahi tugas dan tanggung jawab terhadap alat-alat tsb. Misalnya untuk mesin-mesin kantor,membersihkan debu,menyikat bagian yang perlu disikat,menutup kembali setelah dipergunakan. Untuk mesin pembangkit tenaga listrik perlu diperiksa alat pelumat dan alat pendingin. Pemeliharaan alat harus sesuai dengan ketentuan pabrik.

 

Contoh: Kartu Pemeliharaan  Mesin-mesin Kantor

Nomor                      :............              Sekolah:............

Penanggung jawab :.............               Alamat :............

 

KARTU PEMELIHARAAN MESIN KANTOR

1.      Macam Mesin    :...................................................................................

2.      Merek/Tahun     :...................................................................................

3.      Nomor Mesin     :...................................................................................

4.       Ukuran                :...................................................................................

5.      Asal mesin          :...................................................................................

6.      Perlengkapan    :....................................................................................

7.      Mulai Dipakai    :....................................................................................

 

URAIAN

Tanggal

Servis/perbaikan

Biaya

Keterangan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2)      Kendaraan

Untuk kendaraan bermotor diperlukan pemeliharaan sehari-hari, berkala dan perbaikan terhadap kerusakan.

a)      Membersihkan kendaraan

b)      Memeriksa air radiator

c)      Memeriksa minyak motor

d)     Membersihkan dan memeriksa air accu

e)      Jika terdapat suatu kerusakan,melaporkan ke unit yang mengurus kendaraan untuk mendapat perbaikan.

3)      Alat-alat Elektronika

Alat-alat elektronik memerlukan pemeliharaan sehari-hari dan pemeliharaan berkala. Cara pemeliharaannya sama dengan pemeliharaan mesin-mesin kantor dan untuk beberapa peralatan tertentu cara pemeliharaannya ditentukan oleh pebarik yang memproduksi.

4)      Buku-buku

Pemeliharaan terhadap buku-buku dilakukan setiap hari dan berkala dengan melakukan penyemprotan obat anti hama untuk waktu-waktu tertentu.

5)      Mebiler

Pemeliharaan mebiler pada garis besarnya hanya memerlukan pemeliharaan sehari-hari dan perbaikan jika terjadi kerusakan.

6)      Alat-alat Laboratorium

Pemeliharaan terhadap alat-alat laboratorium memerlukan pemeliharaan berkala. Khusus untuk alat-alat yang mudah pecah harus diperhatikan mengenai penempatan alat-alat tsb dengan cara membuatkan kotak-kotak khusus untuk alat-alat tsb. Sebagian besar dari kewajiban pemeliharaan alat laboratorium dilakukan oleh tenaga tehnis dan bukan tenaga administratif.

7)      Gedung-gedung

Gedung-gedung memerlukan pemeliharaan sehari-hari seperti pembersihan. Perbaikan berkala misalnya setiap tahun dilakukan pengapuran dan perbaikan terhadap kerusakan. Perbaikan terhadap kerusakan dapat berupa perbaikan ringan yaitu terhadap kerusakan kecil-kecil dan perbaikan berat misalnya rehabilitasi. Perbaikan sehari-hari,pemeliharaan berkala dan perbaikan ringan dibebankan pada anggaran rutin,sedang rehabilitasi biayanya pada anggaran pembangunan.

Pemeliharaan gedung di sekolah menjadi tanggung jawab kepala  sekolah. Penjaga/pesuruh sekolah adalah orang yang bertugas sehari-hari dalam memelihara kebersihan, keamanan, dan berada dibawah pengamatan kepala sekolah dan harus disadari bahwa pencegahan kerusakan lebih mudah daripada memperbaiki kerusakan.

Agar gedung sekolah selalu bersih, indah, menarik, dan nyaman bagi setiap orang maka perlu diperhatikan tata aturan dalam pemeliharaan. Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kerusakan gedung sekolah, antara lain:

a)      Genteng yang pecah, kemudian waktu musim hujan dibiarkan bocor dan lambat dibetulkan/diganti.

b)      Murid-murid yang kurang menjaga gedung sekolah, misalnya bersendau gurau mempergunakan daun pintu.

c)      Murid-murid diluar jam pelajaran melakukan permainan yang dapat merusak

d)     Tidak memperhatikan ruangan kotor seperti kamar mandi, WC, dan dapur.   

8)      Pemeliharaan Ruang Kepala Sekolah

Petugas kebersihan yang melakukan kebersihan, sedangkan yang menjaga kebersihan adalah semua unsur yang berada dilingkungan sekolah tsb termasuk kepala sekolah.Ruang kepala sekolah harus selalu  bersih dan terpelihara, terjaga kebersihan, kerapihan, keindahan, keserasian dan keharumannya.

9)      Pemeliharaan Ruang Kelas

a)      Setiap kelas dibentuk tim piket kelas yang secara bergiliran bertugas menjaga kebersihan ketertiban kelas.

b)      Setiap tim piket kelas yang bertugas hendaknya menyiapkan dan memlihara perlengkapan kelas yang terdiri dari:

§  Penghapus papan tulis, penggaris dan kapur tulis.

§  Taplak meja dan bunga

§  Sapu ijuk, pengki plastik dan tempat sampah

10)  Pemeliharaan Gedung USB

Pemeliharaan (maintenance) bangunan merupakan hal penting dan perlu setelah bangunan  selesai dibangun dan dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Pemeliharan akan membuat umur bangunan menjadi lebih panjang, ditinjau, keamanan dan penampilan (performance) bangunan.

11)  Ruang Lingkup Pemeliharaan Bangunan/gedung

a)      Tahap pra konstruksi

Pemeliharaan dilakukan pada saat pelaksanaan konstruksi fisik. Misalnya bahan bangunan yang terbuat dari kayu (atap, kosen, pintu/jendela) dengan di cat meni, residu atau wood treatment dengan anti rayap.

b)      Tahap pasca konstruksi

Pemeliharaan gedung dilakukan secara periodik, rutin pada saat pekerjaan pembangunan telah selesai, misalnya:

§  Pemeiharaan pengecatan dinding

§  Pemeliharaan pengecatan kusen pitnu dan jendela.

§  Pemeliharaan anti rayap pada lantai dan sekeliling bangunan

§  Pemeliharaan pergantian genting, keramik lantai dan dinding.

12)  Pemeliharaan tanah

Pemeliharaan terhadap tanah berupa pemugaran atau pemberian tanda batas dan pembersihan. Pada prinsipnya kegiatan pemeliharaan dilakukan agar setiap sarana dan prasarana senantiasa siap pakai dalam proses kegiatan belajar mengajar.aktivitas,kreativitas serta rasa tanggung jawab. Pelaksanaan pemeliharaan tanah juga meliputi pemeliharaan halaman sekolah. Yang termasuk halaman sekolah :

a)      Pagar Sekolah

Pagar sekolah diusahakan sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan anak-anak dan jangan di jadikan tempat memanjat, melompat dan sebagainya, pagar besi tidak terlalu runcing,tingginya kurang lebih 110-140 cm.

b)      Taman Sekolah

Taman sekolah sebaiknya di rencanakan sedemikian rupa, jika halaman sekolah memungkinkan penanaman dan pengaturan pohon, rumput dan biunga-bungaan disesuaikan dengan lokasi yang tersedia. Kepala sekolah dapat juga membantu bantuan atau petunjuk dinas pertamanan setempat mengenai pebinaan sekolah.

c)      Tempat upacara

Lapangan tempat upacara sebaiknhya dikeraskan dengan semen/aspal agar pada waktu musim hujan tidak becek dan pada musim panas tidak berdebu yang dapat mengganggu kegiatan.

d)     Lapangan olahraga

Lapangan untuk senam bermain basket,futsal,dll.  

D.    Penggolongan Pekerjaan Pemeliharaan

 

Pekerjaan pemeliharaan dapat dibedakan sebagai berikut  :

1.      Perawatan terus menerus (teratur,rutin)

a.       Pembersihan saluran drainase dari sampah dan kotoran

b.      Pembersihan ruangan-ruangan dan halaman dari sampah dan halaman dari sampah dan kotoran

c.       Pembersihan terhadap kaca, jendela, kursi, meja, lemari, dll.

d.      Pembatasan rumput dan tanaman semak yang tidak teratur

e.       Pembersihan dan penyiraman kamar mandi/WC untuk menjaga kesehatan.

 

2.      Perawatan berkala

a.       Perbaikan atau pengecatan kusen-kusen, pintu, tembok dan komponen bangunan lainnya yang sudah terlihat kusam

b.      Perbaikan  (lemari, kursi, meja, dll) serta pengecatan ulang

c.       Pengecatan terhadap keamanan sarana bermain atau tempat upacara.

d.      Perbaikan genteng rusak/pecah sehingga terjadi kebocoran

e.       Pelapisan plesteran pada tembok yang retak atau terkelupas

f.       Pembersihan dan pengeringan lantai halaman atau selasar yang terkena air hujan/air tergenang.

 

3.      Perbaikan darurat

a.       Dilakukan terhadap kerusakan yang tidak terduga sebelumnya dan berbahaya/merugikan apabila tidak di antisipasi secepatnya

b.      Perbaikan bersifat sementara harus cepat selesai sehingga:

1)      Kerusakan tidak bertambah parah

2)      Kegiatan belajar mengajar tidak terganggu

3)      Dilaksanakan secara swakelola

4)      Harus segera dilaksanakan secara swakelola

5)      Harus segera dilakukan perbaikan permanen

4.      Perawatan Preventif

Perawatan preventif adalah perawatan yang dilakukan pada selang waktu tertentu dan pelaksanaannya dilakukan secara rutin dengan beberapa kriteria yang ditentukan sebelumnya.

Tujuannya adalah untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan sarana dan prasarana tidak bekerja dengan normal membantu agar sarana dan prasarana dapat aktif sesuai dengan fungsinya.

Pekerjaan yang tergolong perawatan preventif adalah melihat, mengecek, menyetel, mengkalibrasikan, meminyaki, penggantian suku cadangan dan sebagainya. Sebagai ilustrasi pekerjaan perawatan preventif dapat digambarkan sebagai berikut: atap bangunanyang salah satu gentengnya lepas atau bocor akibat hujan apabila tidak segera diperbaiki akan menimbulkan kerusakan pada bagian bangunan yang lain seperti kasau, reng, kerangka kuda-kuda, plafon, dan isi ruangan akan cepat rusak. Oleh karena itu perlu dilakukan perawatan preventif. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

a.       Menyusun program preventif di sekolah,

b.      Membentuk tim pelaksana perawatan preventif sekolah yang terdiri atas : Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kepala TU, wakil BP 3.

c.       Menyiapkan jadwal tahunan kegiatan perawatan untuk setiap tahun peralatan dan fasilitas sekolah,

d.      Menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan pada masing-masing bagian di sekolah,

e.       Memberi penghargaan bagi mereka yang berhasil mengkatkan kinerja peralatan sekolah dalam rangka meningkatkan kesadaran dalam merawat sarana dan prasarana sekolah.

 

Program perawatan preventif adalah tindakan perawatan yang dilakukan secara periodik dan terencana untuk merawat fasilitas fisik sekolah, dengan tujuan untuk menigkatkan kinerja, memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya perbaikan, membantu ketersediaan sarana dan prasarana yang diperlukan, terjalin keselamatan SDM yang menggunakan sarana dan prasarana tersebut.

5.      Pelaksanaan program perawatan preventif :

a.       Memberikan arahan kepada tim pelaksanaan perawatan preventif dan diadakan kaji ulang terhadap program yang telah dilaksanakan secara teratur.

b.      Mengupayakan pemantauan bulanan ke lokasi tempat sarana dan prasarana, untuk mengevaluasi aktivitas pelaksanaan berdasarkan jadwal yang telah direncanakan.

 

Hal-hal yang diperlukan sehubungan dengan pemeliharaan/perawatan.

a.       Tenaga kerja/tenaga sukarela

1)      Guru dan murid

2)      Tenaga gotong royong/swadaya masyarakat

3)      Pekerja harian lepas/musiman

4)      Pekerjaan harian tetap, antara lain: penjaga sekolah

 

b.      Alat dan bahan

1)      Alat: Lap untuk pembersih, sapu lantai dan sapu lidi, peralatan kayu, ember, peralatan tembok/batu, kuas cat, amplas dll.

2)      Bahan: batu bata, pasir, semen, air, cet, genteng, paku, seng, dll.

 

c.       Akibat pemeliharaan yang buruk

1)      Kondisi bangunan akan merosot/cepat rusak.

2)      Fungsi dari bangunan serta kegiatan sekolah akan terganggu

3)      Berbahaya untuk keamanan murid-murid

4)      Diperlukan biaya rehabilitasi yang lebih mahal

5)      Kamar mandi/WC akan menjadi tidak sehat dan menimbulkan

6)      Penyakit.

 

d.      Usia/umur penggunaan barang

       Usia penggunaan barang pada instansi dapat dilihat dari dua aspek, yaitu :

1)      Usia barang secara spesifik

Setiap barang terutama barang elektronik atau mesin mempunyai batas waktu tertentu dalam penggunaaannya.

2)      Usia barang secara administrasif

Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari pada suatu organisasi jarang ditemui barang yang keadaannya secara fisik telah usang (0%) karena kalau terjadi hal demikian akan menganggu kelancaran kegiatan organisasi . oleh karna itu biasanya barang dalam kondisi yang kapasitasnya kurang lebih 50% sudah diusulkan untuk dihapuskan karena hanya akan mempersempit ruangan saja dan biaya perawatan juga akan lebih besar.

BAB III

PENUTUP

A.    Simpulan

1.      Pemeliharaan mencakup segala daya upaya yang terus menerus untuk mengusahakan agar peralatan tetap dalam keadaan baik. Pemeliharaan dimulai dari pemakaian barang, yaitu dengan cara berhati-hati dalam menggunakannya. Semua warga yang terapat dalam sekolah berperan aktif dalam proses pemeliharaan.

2.      Tujuan pemeliharaan : Untuk memperpanjang usia kegunaan asset, untuk menjamin ketersediaan, untuk menjamin kesiapan, untuk menjamin keselamatan pengguna.

3.      Manfaat pemeliharaan dapat dirasakan bagi negara dan pegawai yang mengelola sarpras.

4.      Proses pemeliharaan didasarkan pada : kurun waktu, umur penggunaan barang, segi penggunaan, dan keadaan barang.

5.      Pekerjaan pemeliharaan dapat dibedakan menjadi : perawatan terus menurus, berkala, darurat, preventif, dan pelaksanaan program preventif.

 

B.     Saran

Pemeliharaan merupakan aspek penting dalam program sarana dan prasarana pendidikan, selain dapat menjaga barang kegiatan ini pun mempermudah pencarian barang ketika akan digunakan. Oleh karena itu, dalam kegiatan ini perlu diperhatikan khusus bukan hanya sekedar melaksanakannya.

DAFTAR PUSTAKA

 

Arum, Wahyu Sri Ambar. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Jakarta:CV. Multi Karya Mulia. 2007.



[1] Wahyu Sri Ambar Arum. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, (Jakarta:CV. Multi Karya Mulia. 2007), hal. 105

[2] Ibid, hal.107

[3] Ibid, hal.109