KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT.,karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.,karena atas jasa beliaulah kita menjadi
masyarakat yang bermoral dan berilmu pengetahuan.
Ucapan
terima kasih penyusun sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah “Manajemen
Sarana dan Prasarana Pendidikan” yaitu Siti Zahra Permatasari, M.Pd. Yang
selalu memberikan pengarahan dalam pembuatan makalah dan dalam pembelajaran,
sehingga penyusun terus semangat belajar dalam pembuatan makalah.
Makalah
ini ditulis dengan maksud untuk mengerjakan tugas kelompok mata kuliah
Manajemen Kurikulum, dengan harapan dapat bermanfaat ilmu yang disampaikan dan menambah
ilmu pengetahuan tentang ” Pengadaan
sarana dan Prasarana Pendidikan” baik bagi penyusun maupun pembaca, dapat diamalkan
dan dikembangkan ilmu yang telah diperoleh dari makalah ini di masyarakat sekitarnya
serta mendapatkan nilai yang sangat baik. Amiiin…
Penyusun
menyadari akan kemungkinan kekurangan dan juga kesalahan pada makalah ini.
Untuk itulah, penulis mengharapkan kritik, saran dan koreksi dari pembaca,
sebagai sebuah pembelajaran bagi penyusun untuk kedepannya lebih baik lagi,
sehingga dapat dilakukan perubahan-perubahan yang akan datang.
Akhir
kata, penyusun mohon maaf apabila terjadi
kesalahan dalam penulisan kalimat dan kurangnya kesempurnaan makalah ini, serta
mengucapkan terimakasih atas saran dan koreksinya.
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb.
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar .........................................................................................................................
ii
Daftar
Isi .................................................................................................................................
iii
Bab I Pendahuluan
A. Latar
Belakang .............................................................................................................
1
B. Rumusan
Masalah
........................................................................................................
1
C. Tujuan
Penulisan ..........................................................................................................
1
D. Sistematika
Penulisan
...................................................................................................
1
Bab II Pembahasan
A. Hakikat
Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan .................................................
2
B. Fungsi
Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
................................................... 2
C. Jenis-Jenis
Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan
............................................ 2
1. Pengadaan
Tanah
....................................................................................................
4
2. Pengadaan
Bangunan
.............................................................................................
5
3. Pengadaan
Perabot .................................................................................................
6
4. Pengadaan
Alat Kantor/Pendidikan
...................................................................... 11
D. Cara
Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan ....................................................
12
Bab III Penutup
A. Simpulan
.....................................................................................................................
15
B. Saran
...........................................................................................................................
15
Daftar
Pustaka .........................................................................................................................
iv
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Lembaga
pendidikan sekolah memerlukan dukungan sarana dan prasarana pendidikan, sarana
dan prasarana pendidikan merupakan material pendidikan yang sangat penting,
banyak sekolah memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap sehingga
sangat menunjang proses pendidikan disekolah, baik guru maupun siswa. Pengadaan
sarana dan prasarana pendidikan adalah serangkaian kegiatan menyediakan
berbagai jenis sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan kebutuhan untuk
mencapai tujuan pendidikan.
Ada
beberapa cara yang dilakukan untuk kegiatan pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan yaitu pembelian, produksi sendiri, penerimaan hibah, penyewaan,
peminjaman, pendaur ulangan, penukaran
dan rekondisi /rehabilitasi. Terdapat 4 (empat) jenis pengadaan sarana
prasarana pendidikan yaitu tanah, bangunan, perabot dan alat-alat kantor.
B.
Rumusan
masalah
1. Apa
itu hakikat pengadaan sarana dan prasarana pendidikan?
2. Apa
fungsi sarana dan prasarana pendidikan ?
3. Apa
jenis-jenis pengadaan sarana dan prasarana pendidikan ?
4. Bagaimana
teknik/cara pengadaan sarana dan prasarana pendidikan?
C.
Tujuan
penulisan
1. Mengetahui
hakikat pengadaan sarana dan prasarana pendidikan.
2. Mengetahui
fungsi pengadaan sarana dan prasarana pendidikan.
3. Mengetahui
jenis-jenis pengadaan sarana dan prasarana pendidikan.
4. Mengetahui
teknik/cara pengadaan sarana dan prasarana pendidikan.
D.
Sistematika
Penulisan
1. Pendahuluan
yaitu, terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan
sistematika penulisan.
2. Pembahasan
yaitu, menjelaskan tentang pengadaan sarana dan prasarana pendidikan.
3. Penutup
yaitu, terdiri dari kesimpulan dan saran.
4. Daftar
pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat sarana dan prasarana
pendidikan
Untuk mencapai tujuan
pendidikan yang diinginkan salah satu faktor terpenting adalah sarana dan
prasarana. Menurut kamus bahasa Indonesia hakikat sarana pendidikan adalah :
a. Sarana
berarti apa saja yang dapat diguunakan untuk melaksanakan sesuatu untuk
memajukannya, atau untuk mencapai tujuan.
b. Syarat
untuk mencapai sesuatu.
Menurut Suharsimi
Arikunto (1987) sarana pendidikan ialah semua fasilitas yang diperlukan dalam
proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar
pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan
efisien.[1]
Secara umum sarana
pendidikan diartikan sebagai semua fasilitas yang menunjang proses belajar
mengajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan termasuk personil dan
kurikulum.
Dari beberapa pendapat
diatas tentang pengertian sarana dapat disimpulkan bahwa sarana pendidikan
adalah semua peralatan atau fasilitas
yang langsung digunakan dalam proses belajar mengajar agar tujuan pendidikan
dapat tercapai.
2. Hakikat
Prasarana Pendidikan
Secara etimologis
prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan. Dengan demikian
maka prasarana pendidikan adalah alat yang tidak langsung yang digunakan untuk
mencapai tujuan pendidikan. Yang termasuk prasarana contonya: bangunan sekolah,
lapangan olahraga, ruang guru dan sebagainya.
3. HakikatManajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan
Manajemen adalah
serangkaian kegiatan yang ditata, dirancang, dikelola untuk mencapai tujuan
organisasi. Sehingga hal ini menggambarkan tingkat keberhasilan seorang manager
yang mampu mengelola atau memanage secara efektif dan efisien.
Menurut Durbin (1990:5)
mengemukakan manajemen adalah sebagai suatu proses menggunakan sumberdaya
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi melalui fungsi planning, decision
making, organizing, leading, dan controlling. Sedangan menurut pendapat Robbins
dan Coultar (1996:6) memberikan defiinisi manajemen sebagai suatu proses untuk
membuat aktivitas terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui
oranglain. Efesiensi menunjukan hubungan antara input dan output dengan mencari
sumberdaya minimum, sedangkan efektif menunjukan makna pencapaian tujuan. Hal
ini berarti menunjukan bahwa manajemen adalah suatu rangkaian aktivitas untuk
menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Menurut Ary Gunawan
(1996) manajemen sarana dan prasarana pendidikan merupakan seluruh proses
kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh
serta pembinaan secara kontinyu terhadap benda-benda pendidikan, agar senantiasa
siap pakai (ready for use) dalam proses belajar mengajar sehingga proses
belajar mengajar semakin efektif dan efisien guna membantu tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.[2]
Manajemen sarana
pendidikan adalah kegiatan pengelolaan atau usaha yang dilakukan untuk
memanfaatkan segala sumber daya yang ada untuk mendukung tercapainya tujuan
pendidikan. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan akan terwujud apabila
terjadi suatu proses yang langkah-langkahnya tersusun rapih. Kegiatan serta proses
kerja dalam manajemen sarana pendidikan
meliputi:
a. Perencanaan
kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan
b. Mengupayakan
pengadaan atau ketersediaan dan kesiapan sarana dan prasarana serta
memfasilitasinya
c. Penyimpanan
d. Invetarisasi
e. Memfasilitasi
pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana pendidikan
f. Memfasilitasi
pembangunan atau pengembangan dan rehabilitasi unit sekolah
g. Melakukan
penghapusan
B. Tujuan Manajemen Sarana dan PrasaranaPendidikan
Manajemen sarana dan prasarana
pendidikan bertujuan memberikan sistematika kerja dalam mengelola pendidikan
berupa sarana dan prasarana, sehingga tugas-tugas operasional pendidikan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien menuju sasaran atau tujuan yang telah
ditetapkan. Pada
dasarnya manajemen sarana dan prasarana pendidikan memiliki tujuan sebagai
berikut.
1. Menciptakan
sekolah atau madrasah yang bersih, rapi, indah, sehingga menyenangkan bagi
warga sekolah atau madrasah.
2. Tersedianya
sarana dan prasarana yang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas dan
relevan dengan kepentingan dan kebutuhan pendidikan.[3]
Secara
rinci,tujuannya adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem
perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama. Melalui manajemen
perlengkapan pendidikan diharapkan semua perlengkapan didapatkan oleh sekolah
adalah sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas tinggi, sesuai dengan
kebutuhan sekolah dan dengan dan yang efisien.
2. Untuk
mengupayakan pemakaian sarana dan prasarama sekolah secara tepat dan efisien.
3. Untuk
mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, sehingga keberadaannya
selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua personil
sekolah.
Jadi, tujuan dari manajemen sarana dan prasarana
pendidikan yaitu agar dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap proses
pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
C. Prinsip Manajemen Sarana danPrasarana
Sarana
dan prasarana sekolah adalah tanggung jawab kepala sekolah. Oleh Karenna itu,
perlu dipahami prinsip-prinsip apa saja yang harus dipegang dalam melaksanakan
manajemen sarana dan prasarana. Prinsip dasar manajemen sarana dan prasarana
sekolah sebagai berikut:
1. Efisiensi
Efisiensi menggambarkan ukuran biaya sumber
daya yang diperlukan berkaitan dengan pencapaian tujuan tersebut. Berkaitan dengan peran manager, maka
efisiensi menggambarkan kemampuan seorang manager melakukan pekerjaan dengan
hasil yang maksimal dengan menggunakan sumber daya yang sedikit. Disamping itu
manager yang bertindak secara efisien adalah manager yang mampu memperkecil
biaya penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan.
2. Efektivitas
Merupakan suatu ukuran tentang pecapaian
suatu efektivitas mengggambarkan kemampuan manager untuk menjalankan pekerjaan
dengan sasaran yang tepat dan benar. Dengan kata lain manager yang efektif
dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau cara yang tepat untuk
mencapai tujuan.
3. Administratif
Dengan prinsip administrative berarti semua kegiatan
manajemen perlengkapan harus memperhatikan undang-undang, peraturan, instruksi,
pedoman yang diberlakukan pemerintah, hal ini terjadi karena di Indonesia
terdapat sejumlah peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang tata cara
memanage sarana dan prasarana milik pemerintah (Negara). Dalam penerapannya
setiap penanggung jawab pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan harus
memahami semua peraturan perundang-undangan tersebut dan menginformasikannya
kapada semua pegawai yang terlibat dalam manajemen.
Menurut Hunt Pierce prinsip dasar
dalam manajemen sarana dan prasarana disekolah sebagai berikut.
1. Lahan
bangunan dan
perlengkapan perabot sekolah harus menggambaran cita dan citra masyarakat
seperti halnya yang dinyatakan dalam filsafat dan tujuan pendidikan.
2. Perencanaan lahan bangunan, dan
perlengkapan-perlengkapan prabot sekolah hendaknya merupakan pancaran keinginan
bersama dan dengan pertimbangan suatu tim ahli yang cukup cakap yang ada di
masyarakat.
3. Lahan bangunan dan
perlengkapan-perlengkapan prabot sekolah hendaknya disesuaikan memadai bagi
kepentingan anak-anak didik, demi terbentuknya karakter mereka dan dapat
melayai serta menjamin mereka diwaktu belajar, bekerja, dan bermain sesuai
dengan bakat mereka.
4. Lahan bangunan dan
perlengkapan-perlengkapan prabot sekolah serta alat-alatnya hendaknya
disesuaikan dengan kepentingan pendidikan yang bersumber dari kepentingan serta
keutamaan atau manfaat bagi anak-anak/murid-murid dan guru-guru.
5. Sebagai penanggung jawab harus
membantu program sekolah secara efektif melatih para petugas serta memilih
alatnya dan cara menggunakannya agar mereka dapat menyesuaikan diri serta
mlaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan fungsi dan profesinya.
6. Seorang penanggung jawab sekolah
harus mempunyai kecakapan untuk mengenal, baik kualitatif maupun kuantitatif
serta menggunakan dengan tepat fungsi bangunan dan perlengkapannya.
7. Sebagai penangung jawab harus mampu
memelihara dan mengunakan bangunan dan tanah sekitarnya sehingga ia dapat
membantu terwujudnya kesehatan, keamanan, kebahagiaan dan keindahan serta
kemajuan dari sekolah dan masyarakat. Gedung-gedung yang dibangun harus
diupayakan melalui perencanaan yang matang sehingga minimal digunakan dalam
waktu 25 tahun. Untuk itu gedung harus kuat, awet dan posisinya tepat sehingga
tidak sampai dibongkar kemudian didirikan gedung baru di tempat yang sama dalam
waktu yang relatif cepat, karena cara itu adalah pemborosan. Sebaiknya gedung
itu dibangun bertingkat yang mengandung manfaat di samping menghemat tanah juga
terkesan kokoh. Bentuk gedung pun sebaiknya juga indah dan memiliki gaya
arsitektur yang khas yang menyebabkan orang yang memandang merasa tertarik.
8. Sebagai penanggung jawab sekolah
bukan hanya mengetahui kekayaan sekolah yang dipercayakan kepadanya, melainkan
harus memperhatikan seluruh alat-alat pendidikan yang dibutuhkan oleh anak
didiknya.[4]
D. Jenis-jenis sarana dan prasarana
manajemen pendidikan
Menurut
Ary Gunawan jenis-jenis sarana pedidikan dpat dibedakan menjadi “Sarana Fisik
dan Sarana Non-fisik”. Sarana Fisik
yaitu segala sesuatu yang berwujud benda mati atau di bendakan yang memunyai
peran untuk memudahkan atau melancarkan sesuatu usaha seperti mesin tulis,
computer, perabot, alat peraga, alat pelajaran, media, runag belajar,
perpustakaan, tmpat bermain, toilet, sarana olahrga, tempat ibadah, ruang BP
dan UKS, kantin dan sarana-sarana lain yang diperlukan. Perpustakaan adalah
jantung hati pendidikan, Karena perpustakaan merupakan sarana pendidikan yang
banyak memberikan berbagai informasi kepada semua pencari ilmu, bahkan pencuri
ilmu. Disamping itu perpustakaan adalah sumber ilmu pengetahuan yang dinamis
karena terkumpulnya koleksi berbagai buku, bahan ajar, dan peralatan
pembelajaran lainnya.
Secar
non-fisik antara lain meliputi
peraturan-peraturan, tata tertib, budaya sekolah, dan program-program yang
mendukung proses belajar-mengajar, penciptaan lingkungan yang kondusif.
E. Fungsi sarana dan prasaranapendidikan
Sarana
pendidikan dapat berfungsi langsung maupun berfungsi tidak langsung dalam
proses pembelajaran. Sarana pendidikan yang data dipindahkan dan berfungsi
tidak langsung dalam proses pembelajaran contohnya adalah meja, kursi, lemari,
rak, papan tulis, buku perpustakaan, computer, globe, mesin ketik, tape
recorder, slide dan sebagainya.
Yang termasuk dalam sarana pendidikan yang dapat
dipergunkan secara langsung dalam proses belajar mengajar adalah: alat
pelajaran, alat peraga dan media. Ketiga macam golongan diatas akan diuraikan
satu persatu berdasarkan klasifikasi masing-masing.
1. Saranaberupa media atau alat peraga
Sarana berupa media atau alat peraga
merupakan alat bantu dalam proses pembelajaran.
a. Alat
pelajaran
Alat pelajaran adalah semua benda yang
dapat diggunakakn secara langsung oleh guru maupun siswa dalam proses belajar
mengajar, seperti buku tulis, gambar-gambar. Alat tulis menulis lain seperti
kapur, penggaris, spidol, tipp-ex, buku tulis, kertas, penghapus, pensil, pita,
tinta penghapus, maupun alat praktek.
b. Alat
peraga
Di dalam ilmu bahasa istilah peraga
berasal dari kata dasar “raga”. Raga berarti tubuh atau jasad yang artinya
ditekankan pada bentuk atau rupa. Oleh karena itu alat peraga adalah alat yang
digunakan untuk memberi bentuk atau rupa tentang suatu pengertian yang mudah
ditangkap atau dipahami.
Alat peraga adalah semua alat bantu
pendidikan dan pengajaran, dapat berupa benda perbuatan dari yang tingkatannya
paling konkret sampai ke yang paling abstrak yang dapat mempermudah pengertian
(penyampaian konsep) kepada siswa.
Media pendidikan adalah segala bentuk
saluran pendidikan baik dalam bentuk cetak maupun audio visual yang dapat
menyajikan pesan serta merangsang pikiran, perasaan. Perhatian dan kemauan
pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar. Contoh
media dalam bentu cetak adalah buku. Buku yang dapat dipakai disekolah meliputi
buku teks utama, buku teks pelengkap, buku bacaan baik non-fiksi maupun fiksi,
buku sumber dan sebagainya.
Media pendidikan adalah segala bentuk
saluran pendidikan baik dalam bentuk cetak maupun audio visual yang dapat
menyajikan pesan serta merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan
pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar. Media
pendidikan dapat diklasifikasian atas media tradisional dan media modern.
1) Contoh
media pendidikan tradisional:
a) Papan
tulis
b) Penghapus
c) Kapur
2) Contoh
media pendidikan modern:
a) Slide
b) Film
2. Yang
termasuk Prasarana Pendidikan
Tanah, halaman, pagar, gedung atau
bangunan sekolah (jaringan, jalan, air, listrik, telepon) serta alat perabot
dan bangunan infrastruktur. Infrastruktur adalah prasarana lingkungan sekolah
untuk melengkai gedung sekolah agar lingkungan sekolah aman, nyaman dan sehat.
a. Jalan,
gorong-gorong dan jembatan
b. Jaringan
listrik dan telepon
c. Jaringan
air bersih
d. Sumur
gali
DAFTAR PUSTAKA
Arum, Wahyu Sri
Ambar. Manajemen Sarana dan Prasarana
Pendidikan. Jakarta: PT. Multi Karya Mulya. 2007.
Lailatussaadah, 2016, pengadaan sarana dan prasarana pendidika,
dikutip pada tanggal 09
Oktober 2016 pukul 11.53.
(lsmnur.blogspot.co.id/2016/01/pengadaan-sarana-dan-prasarana.html?m=1)
[1]
Wahyu Sri Ambar, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, (Jakarta: Multi
Karya Mulia, 2007), hlm.6
[2]
Wahyu Sri Ambar, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, (Jakarta: Multi
Karya Mulia, 2007), hlm.7
[3]
http://fitriromuna.blogspot.com/2012/09/makalah-sarana-dan-prasarana-sekolah.html.di
akses pukul 14:20 09-09-2016
[4]
Barnawi dan M. Arifin, Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah,
(Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2012), hlm.82-83