Friday, June 12, 2020

HAKIKAT, FUNGSI, JENIS-JENIS, CARA PENGADAAN DALAM PERSPEKTIF MANAJEMAN SARANA PRASARANA

HAKIKAT, FUNGSI, JENIS-JENIS, CARA PENGADAAN DALAM PERSPEKTIF MANAJEMAN SARANA PRASARANA

KATA PENGANTAR

 

Assalamu’alaikum Wr.Wb

            Puji syukur kehadirat Allah SWT.,karena berkat rahmat dan hidayah-Nya makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.,karena atas jasa beliaulah kita menjadi masyarakat yang bermoral dan berilmu pengetahuan.

            Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah “Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan” yaitu Siti Zahra Permatasari, M.Pd. Yang selalu memberikan pengarahan dalam pembuatan makalah dan dalam pembelajaran, sehingga penyusun terus semangat belajar dalam pembuatan makalah.

            Makalah ini ditulis dengan maksud untuk mengerjakan tugas kelompok mata kuliah Manajemen Kurikulum, dengan harapan dapat bermanfaat ilmu yang disampaikan dan menambah ilmu pengetahuan tentang ” Pengadaan sarana dan Prasarana Pendidikan”  baik bagi penyusun maupun pembaca, dapat diamalkan dan dikembangkan ilmu yang telah diperoleh dari makalah ini di masyarakat sekitarnya serta mendapatkan nilai yang sangat baik. Amiiin…

            Penyusun menyadari akan kemungkinan kekurangan dan juga kesalahan pada makalah ini. Untuk itulah, penulis mengharapkan kritik, saran dan koreksi dari pembaca, sebagai sebuah pembelajaran bagi penyusun untuk kedepannya lebih baik lagi, sehingga dapat dilakukan perubahan-perubahan yang akan datang.

            Akhir  kata, penyusun mohon maaf apabila terjadi kesalahan dalam penulisan kalimat dan kurangnya kesempurnaan makalah ini, serta mengucapkan terimakasih atas saran dan koreksinya.

Wassalamu’alaikum.Wr.Wb.

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................................... ii

Daftar Isi ................................................................................................................................. iii

Bab I Pendahuluan

A.    Latar Belakang ............................................................................................................. 1

B.     Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1

C.     Tujuan Penulisan .......................................................................................................... 1

D.    Sistematika Penulisan ................................................................................................... 1

Bab II Pembahasan

A.    Hakikat Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan ................................................. 2

B.     Fungsi Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan ................................................... 2

C.     Jenis-Jenis Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan ............................................ 2

1.      Pengadaan Tanah .................................................................................................... 4

2.      Pengadaan Bangunan ............................................................................................. 5

3.      Pengadaan Perabot ................................................................................................. 6

4.      Pengadaan Alat Kantor/Pendidikan ...................................................................... 11

D.    Cara Pengadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan .................................................... 12

Bab III Penutup

A.    Simpulan ..................................................................................................................... 15

B.     Saran ........................................................................................................................... 15

Daftar Pustaka ......................................................................................................................... iv

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Lembaga pendidikan sekolah memerlukan dukungan sarana dan prasarana pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan merupakan material pendidikan yang sangat penting, banyak sekolah memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap sehingga sangat menunjang proses pendidikan disekolah, baik guru maupun siswa. Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan adalah serangkaian kegiatan menyediakan berbagai jenis sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Ada beberapa cara yang dilakukan untuk kegiatan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan yaitu pembelian, produksi sendiri, penerimaan hibah, penyewaan, peminjaman,  pendaur ulangan, penukaran dan rekondisi /rehabilitasi. Terdapat 4 (empat) jenis pengadaan sarana prasarana pendidikan yaitu tanah, bangunan, perabot dan alat-alat kantor.

 

B.     Rumusan masalah

1.      Apa itu hakikat pengadaan sarana dan prasarana pendidikan?

2.      Apa fungsi sarana dan prasarana pendidikan ?

3.      Apa jenis-jenis pengadaan sarana dan prasarana pendidikan ?

4.      Bagaimana teknik/cara pengadaan sarana dan prasarana pendidikan?

 

C.    Tujuan penulisan

1.      Mengetahui hakikat pengadaan sarana dan prasarana pendidikan.

2.      Mengetahui fungsi pengadaan sarana dan prasarana pendidikan.

3.      Mengetahui jenis-jenis pengadaan sarana dan prasarana pendidikan.

4.      Mengetahui teknik/cara pengadaan sarana dan prasarana pendidikan.

 

D.    Sistematika Penulisan

1.      Pendahuluan yaitu, terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.

2.      Pembahasan yaitu, menjelaskan tentang pengadaan sarana dan prasarana pendidikan.

3.      Penutup yaitu, terdiri dari kesimpulan dan saran.

4.      Daftar pustaka.

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Hakikat sarana dan prasarana pendidikan

1.      HakikatSarana Pendidikan

Untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan salah satu faktor terpenting adalah sarana dan prasarana. Menurut kamus bahasa Indonesia hakikat sarana pendidikan adalah :

a.       Sarana berarti apa saja yang dapat diguunakan untuk melaksanakan sesuatu untuk memajukannya, atau untuk mencapai tujuan.

b.      Syarat untuk mencapai sesuatu.

 

Menurut Suharsimi Arikunto (1987) sarana pendidikan ialah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien.[1]

Secara umum sarana pendidikan diartikan sebagai semua fasilitas yang menunjang proses belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan termasuk personil dan kurikulum.

Dari beberapa pendapat diatas tentang pengertian sarana dapat disimpulkan bahwa sarana pendidikan adalah semua peralatan atau  fasilitas yang langsung digunakan dalam proses belajar mengajar agar tujuan pendidikan dapat tercapai.

2.      Hakikat Prasarana Pendidikan

Secara etimologis prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan. Dengan demikian maka prasarana pendidikan adalah alat yang tidak langsung yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Yang termasuk prasarana contonya: bangunan sekolah, lapangan olahraga, ruang guru dan sebagainya.

3.      HakikatManajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan

Manajemen adalah serangkaian kegiatan yang ditata, dirancang, dikelola untuk mencapai tujuan organisasi. Sehingga hal ini menggambarkan tingkat keberhasilan seorang manager yang mampu mengelola atau memanage secara efektif dan efisien.

Menurut Durbin (1990:5) mengemukakan manajemen adalah sebagai suatu proses menggunakan sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi melalui fungsi planning, decision making, organizing, leading, dan controlling. Sedangan menurut pendapat Robbins dan Coultar (1996:6) memberikan defiinisi manajemen sebagai suatu proses untuk membuat aktivitas terselesaikan secara efisien dan efektif dengan dan melalui oranglain. Efesiensi menunjukan hubungan antara input dan output dengan mencari sumberdaya minimum, sedangkan efektif menunjukan makna pencapaian tujuan. Hal ini berarti menunjukan bahwa manajemen adalah suatu rangkaian aktivitas untuk menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Menurut Ary Gunawan (1996) manajemen sarana dan prasarana pendidikan merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap benda-benda pendidikan, agar senantiasa siap pakai (ready for use) dalam proses belajar mengajar sehingga proses belajar mengajar semakin efektif dan efisien guna membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.[2]

Manajemen sarana pendidikan adalah kegiatan pengelolaan atau usaha yang dilakukan untuk memanfaatkan segala sumber daya yang ada untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan akan terwujud apabila terjadi suatu proses yang langkah-langkahnya tersusun rapih. Kegiatan serta proses kerja  dalam manajemen sarana pendidikan meliputi:

a.       Perencanaan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan

b.      Mengupayakan pengadaan atau ketersediaan dan kesiapan sarana dan prasarana serta memfasilitasinya

c.       Penyimpanan

d.      Invetarisasi

e.       Memfasilitasi pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana pendidikan

f.       Memfasilitasi pembangunan atau pengembangan dan rehabilitasi unit sekolah

g.      Melakukan penghapusan

 

B.      Tujuan Manajemen Sarana dan PrasaranaPendidikan

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertujuan memberikan sistematika kerja dalam mengelola pendidikan berupa sarana dan prasarana, sehingga tugas-tugas operasional pendidikan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien menuju sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Pada dasarnya manajemen sarana dan prasarana pendidikan memiliki tujuan sebagai berikut.

1.      Menciptakan sekolah atau madrasah yang bersih, rapi, indah, sehingga menyenangkan bagi warga sekolah atau madrasah.

2.      Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas dan relevan dengan kepentingan dan kebutuhan pendidikan.[3]

 

Secara rinci,tujuannya adalah sebagai berikut:

1.      Untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama. Melalui manajemen perlengkapan pendidikan diharapkan semua perlengkapan didapatkan oleh sekolah adalah sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas tinggi, sesuai dengan kebutuhan sekolah dan dengan dan yang efisien.

2.      Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarama sekolah secara tepat dan efisien.

3.      Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh semua personil sekolah.

 

Jadi, tujuan dari manajemen sarana dan prasarana pendidikan yaitu agar dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap proses pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

C.    Prinsip Manajemen Sarana danPrasarana

Sarana dan prasarana sekolah adalah tanggung jawab kepala sekolah. Oleh Karenna itu, perlu dipahami prinsip-prinsip apa saja yang harus dipegang dalam melaksanakan manajemen sarana dan prasarana. Prinsip dasar manajemen sarana dan prasarana sekolah sebagai berikut:

1.      Efisiensi

Efisiensi menggambarkan ukuran biaya sumber daya yang diperlukan berkaitan dengan pencapaian tujuan tersebut.  Berkaitan dengan peran manager, maka efisiensi menggambarkan kemampuan seorang manager melakukan pekerjaan dengan hasil yang maksimal dengan menggunakan sumber daya yang sedikit. Disamping itu manager yang bertindak secara efisien adalah manager yang mampu memperkecil biaya penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan.

2.      Efektivitas

Merupakan suatu ukuran tentang pecapaian suatu efektivitas mengggambarkan kemampuan manager untuk menjalankan pekerjaan dengan sasaran yang tepat dan benar. Dengan kata lain manager yang efektif dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau cara yang tepat untuk mencapai tujuan.

3.      Administratif

Dengan prinsip administrative berarti semua kegiatan manajemen perlengkapan harus memperhatikan undang-undang, peraturan, instruksi, pedoman yang diberlakukan pemerintah, hal ini terjadi karena di Indonesia terdapat sejumlah peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang tata cara memanage sarana dan prasarana milik pemerintah (Negara). Dalam penerapannya setiap penanggung jawab pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan harus memahami semua peraturan perundang-undangan tersebut dan menginformasikannya kapada semua pegawai yang terlibat dalam manajemen.

Menurut Hunt Pierce prinsip dasar dalam manajemen sarana dan prasarana disekolah sebagai berikut.

1.      Lahan bangunan dan perlengkapan perabot sekolah harus menggambaran cita dan citra masyarakat seperti halnya yang dinyatakan dalam filsafat dan tujuan pendidikan.

2.      Perencanaan lahan bangunan, dan perlengkapan-perlengkapan prabot sekolah hendaknya merupakan pancaran keinginan bersama dan dengan pertimbangan suatu tim ahli yang cukup cakap yang ada di masyarakat.

3.      Lahan bangunan dan perlengkapan-perlengkapan prabot sekolah hendaknya disesuaikan memadai bagi kepentingan anak-anak didik, demi terbentuknya karakter mereka dan dapat melayai serta menjamin mereka diwaktu belajar, bekerja, dan bermain sesuai dengan bakat mereka.

4.      Lahan bangunan dan perlengkapan-perlengkapan prabot sekolah serta alat-alatnya hendaknya disesuaikan dengan kepentingan pendidikan yang bersumber dari kepentingan serta keutamaan atau manfaat bagi anak-anak/murid-murid dan guru-guru.

5.      Sebagai penanggung jawab harus membantu program sekolah secara efektif melatih para petugas serta memilih alatnya dan cara menggunakannya agar mereka dapat menyesuaikan diri serta mlaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan fungsi dan profesinya.

6.      Seorang penanggung jawab sekolah harus mempunyai kecakapan untuk mengenal, baik kualitatif maupun kuantitatif serta menggunakan dengan tepat fungsi bangunan dan perlengkapannya.

7.      Sebagai penangung jawab harus mampu memelihara dan mengunakan bangunan dan tanah sekitarnya sehingga ia dapat membantu terwujudnya kesehatan, keamanan, kebahagiaan dan keindahan serta kemajuan dari sekolah dan masyarakat. Gedung-gedung yang dibangun harus diupayakan melalui perencanaan yang matang sehingga minimal digunakan dalam waktu 25 tahun. Untuk itu gedung harus kuat, awet dan posisinya tepat sehingga tidak sampai dibongkar kemudian didirikan gedung baru di tempat yang sama dalam waktu yang relatif cepat, karena cara itu adalah pemborosan. Sebaiknya gedung itu dibangun bertingkat yang mengandung manfaat di samping menghemat tanah juga terkesan kokoh. Bentuk gedung pun sebaiknya juga indah dan memiliki gaya arsitektur yang khas yang menyebabkan orang yang memandang merasa tertarik.

8.      Sebagai penanggung jawab sekolah bukan hanya mengetahui kekayaan sekolah yang dipercayakan kepadanya, melainkan harus memperhatikan seluruh alat-alat pendidikan yang dibutuhkan oleh anak didiknya.[4]

D.    Jenis-jenis sarana dan prasarana manajemen pendidikan

Menurut Ary Gunawan jenis-jenis sarana pedidikan dpat dibedakan menjadi “Sarana Fisik dan Sarana Non-fisik”. Sarana Fisik yaitu segala sesuatu yang berwujud benda mati atau di bendakan yang memunyai peran untuk memudahkan atau melancarkan sesuatu usaha seperti mesin tulis, computer, perabot, alat peraga, alat pelajaran, media, runag belajar, perpustakaan, tmpat bermain, toilet, sarana olahrga, tempat ibadah, ruang BP dan UKS, kantin dan sarana-sarana lain yang diperlukan. Perpustakaan adalah jantung hati pendidikan, Karena perpustakaan merupakan sarana pendidikan yang banyak memberikan berbagai informasi kepada semua pencari ilmu, bahkan pencuri ilmu. Disamping itu perpustakaan adalah sumber ilmu pengetahuan yang dinamis karena terkumpulnya koleksi berbagai buku, bahan ajar, dan peralatan pembelajaran lainnya.

Secar non-fisik antara lain meliputi peraturan-peraturan, tata tertib, budaya sekolah, dan program-program yang mendukung proses belajar-mengajar, penciptaan lingkungan yang kondusif.

 

E.     Fungsi sarana dan prasaranapendidikan

Sarana pendidikan dapat berfungsi langsung maupun berfungsi tidak langsung dalam proses pembelajaran. Sarana pendidikan yang data dipindahkan dan berfungsi tidak langsung dalam proses pembelajaran contohnya adalah meja, kursi, lemari, rak, papan tulis, buku perpustakaan, computer, globe, mesin ketik, tape recorder, slide dan sebagainya.

Yang  termasuk dalam sarana pendidikan yang dapat dipergunkan secara langsung dalam proses belajar mengajar adalah: alat pelajaran, alat peraga dan media. Ketiga macam golongan diatas akan diuraikan satu persatu berdasarkan klasifikasi masing-masing.

1.      Saranaberupa media atau alat peraga

Sarana berupa media atau alat peraga merupakan alat bantu dalam proses pembelajaran.

a.       Alat pelajaran

Alat pelajaran adalah semua benda yang dapat diggunakakn secara langsung oleh guru maupun siswa dalam proses belajar mengajar, seperti buku tulis, gambar-gambar. Alat tulis menulis lain seperti kapur, penggaris, spidol, tipp-ex, buku tulis, kertas, penghapus, pensil, pita, tinta penghapus, maupun alat praktek.

b.      Alat peraga

Di dalam ilmu bahasa istilah peraga berasal dari kata dasar “raga”. Raga berarti tubuh atau jasad yang artinya ditekankan pada bentuk atau rupa. Oleh karena itu alat peraga adalah alat yang digunakan untuk memberi bentuk atau rupa tentang suatu pengertian yang mudah ditangkap atau dipahami.

Alat peraga adalah semua alat bantu pendidikan dan pengajaran, dapat berupa benda perbuatan dari yang tingkatannya paling konkret sampai ke yang paling abstrak yang dapat mempermudah pengertian (penyampaian konsep) kepada siswa.

c.       Media pendidikan

Media pendidikan adalah segala bentuk saluran pendidikan baik dalam bentuk cetak maupun audio visual yang dapat menyajikan pesan serta merangsang pikiran, perasaan. Perhatian dan kemauan pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar. Contoh media dalam bentu cetak adalah buku. Buku yang dapat dipakai disekolah meliputi buku teks utama, buku teks pelengkap, buku bacaan baik non-fiksi maupun fiksi, buku sumber dan sebagainya.

Media pendidikan adalah segala bentuk saluran pendidikan baik dalam bentuk cetak maupun audio visual yang dapat menyajikan pesan serta merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar. Media pendidikan dapat diklasifikasian atas media tradisional dan media modern.

1)      Contoh media pendidikan tradisional:

a)      Papan tulis

b)      Penghapus

c)      Kapur

2)      Contoh media pendidikan modern:

a)      Slide

b)      Film

2.      Yang termasuk Prasarana Pendidikan

Tanah, halaman, pagar, gedung atau bangunan sekolah (jaringan, jalan, air, listrik, telepon) serta alat perabot dan bangunan infrastruktur. Infrastruktur adalah prasarana lingkungan sekolah untuk melengkai gedung sekolah agar lingkungan sekolah aman, nyaman dan sehat.

a.       Jalan, gorong-gorong dan jembatan

b.      Jaringan listrik dan telepon

c.       Jaringan air bersih

d.      Sumur gali

DAFTAR PUSTAKA

Arum, Wahyu Sri Ambar. Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan. Jakarta: PT. Multi Karya Mulya. 2007.

Lailatussaadah, 2016, pengadaan sarana dan prasarana pendidika, dikutip pada tanggal 09

Oktober 2016 pukul 11.53. (lsmnur.blogspot.co.id/2016/01/pengadaan-sarana-dan-prasarana.html?m=1)

 



[1] Wahyu Sri Ambar, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, (Jakarta: Multi Karya Mulia, 2007), hlm.6

[2] Wahyu Sri Ambar, Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan, (Jakarta: Multi Karya Mulia, 2007), hlm.7

[3] http://fitriromuna.blogspot.com/2012/09/makalah-sarana-dan-prasarana-sekolah.html.di akses pukul 14:20 09-09-2016

[4] Barnawi dan M. Arifin, Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah, (Jogjakarta:Ar-Ruzz Media, 2012), hlm.82-83